perbedebatan pemikiran

42 1 0
                                    

Setelah, sampai di rumah aku dengan
Langkah cepat memberitahukan hasil yang mengembirakan tersebut kepada
Kedua orang tuaku yang saat itu sedang asik menonton televisi di rumah.

Ayah dan ibu lihat ini aku berhasil masuk jalur undangan untuk perkulihaan negeri di kota bandung.
Tetapi, tiba-tiba ekspresi wajah mereka berubah lebih kearah takut.
Lalu saat itu ayah membuka pembicaraan terlebih dahulu dan berkata
Ayah:"apakah, kamu sudah berpikir matang untuk pergi kesana".
Ibu:"benar, nak kamu pikirkan lagi baik-baik kamu kesana, apalagi kita tidak punya saudara disana".
Dhea:"sejenak, aku diam dan berpikir lalu, kembali aku berkata keputusanku sudah bulat bu".aku akan pergi kesana.
Ayah:"Dhea, kamu harus tahu kamu masih mempunyai seorang adik yang laki-laki yang masih sekolah dan kamu tahu kita tidak punya cukup uang untuk biaya hidup dan keberatan kamu dhea".
Dhea:"maaf, yah ini massa depan dhea dia tidak ingin melepaskan kesempatan ini kalau soal itu yang membebani kalian dhea akan bekerja sambilan saja".
Ayah:"kamu, ini dia masih saja keras kepala kamu harus tahu kota itu sangat keras dan kejam apa kamu pikir setelah kamu pergi kesana kamu akan langsung berhasil ha".
Dhea:"tapi, yah tidak ada salahnya mencobakan ini massa depan dhea dan dia harus tetap melanjutkannya maaf dia harus pergi sebentar".
Ayah:"dhea ayah belum selesai berbicara dheaaaaaaaaaaaaaa".
Ibu:"ayah sudahlah biarkan dia sendiri dahulu jangan langsung emosi sama dhea ya".
Ayah:"bukan begitu bu ayah hanya takut nanti terjadi apa-apa dengannya
Karena kota itu keras dan kejam dan ditambah lagi kita tak punya saudara yang lain untuk mengawasi serta melindungi disana".
Ibu:"iya, ibu mengerti perasaan ayah yang cemas tetapi kita harus memberinya kesempatan supaya kelak dia dapat menjadi orang yang berguna juga,sudahlah pak ayo kita masuk ke dalam".

Ibu:"iya, ibu mengerti perasaan ayah yang cemas tetapi kita harus memberinya kesempatan supaya kelak dia dapat menjadi orang yang berguna juga,sudahlah pak ayo kita masuk ke dalam"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesudah mendengarkan ketidaksetujuan kedua orang tuaku akupun berlari sambil menangis menuju ke hutan. Disana aku berteriak sekencang-kencangnya dengan berkata
"aku benciiiiiiiiii jadiiiiiii orang miskinnnnnnn" sambil kembali aku terjatuh ketanah dan kuremas rerumputan yang ada di dekatku dan membuang-buangnya. Lalu kembali berkata andaikan orang kaya pasti tak begini ujungnya jawabku dalam hati di hutan tersebut.

Lalu, tiba-tiba seseorang datang kepadaku saat itu dengan perasaan antara kaget dan sedih kulihat sesorang tersebut adalah tommy teman seangkatanku yang dahulu saat di bangku sma. Kamu kenapa menangis dhea???  Katanya padaku
Dhea:"tidak apa-apa tom aku hanya galau saja dengan hidupku".
Tommy:"galau kenapa" coba kamu ceritakan sedikit padaku mungkin aku dapat membantu meringankan bebanmu itu.
Dhea:"sebenarnya, begini tom aku hanya ingin di dukung oleh kedua orang tuaku tetapi ternyata aku mendapatkan penolakan yang keras dari kedua orang tuaku yaitu mengenai keberangkatanku ke bandung dan biaya hidupku kelak".
Tommy:"oh, begitu ternyata masalahnya aku mengerti dhea, aku juga pernah kok seperti kamu mendapatkan penolakan tetapi aku mencoba untuk berpikir dingin dan kembali kuutarakan lain waktu kepada mereka dan akhir berhasil".
Dhea:"maksudnya tom kamu berhasil mendapatkan dukungan mereka lagi setelah menunggu waktu yang tepat gitu??? "
Tommy:"benar dhea kamu harus lebih percaya diri sebab kamu yang lebih mengerti massa depanmu ketimbang orang tuamu jadi kamu jangan ada benci dalam hati ya karena bagaimanapun mereka adalah orang tuamu oke"
Dhea:"baiklah tom aku akan lebih bersabar untuk menunggu waktu yang tepat mengutarakannya kembali. Dhea:"makasih ya tom kamu udah mau meluangkan waktumu untuk mendengarkan curhatanku ini".
Tommy:"dengan senang hati dhea, gini donk tersenyum jangan sedih lagi sambil mengusapkan air mataku dengan tanganya.

Lalu, setelah itu tommy mengangkat kedua tanganku untuk berdiri sambil kami berjalan-jalan menuju sebuah danau di sekitar hutan tersebut.
Lalu, aku dan tommy duduk untuk melihat danau tersebut yang pada saat itu sedang indah sekali. Dan tommy kembali memulai percakapan
Tommy:"indah banget ya dhea danaunya".
Dhea:"emmms, iya tom indah sekalipun aku jadi teringat kampungku".
Tommy:"benarkah begitu dhea sambil melirik kearahku saat itu juga".
Dhea:"iya, tom benar sekali memangnya kamu sendiri bagaimana??? "
Tommy:"kalau aku sih melihat danau ya biasa saja tak ada yang terpikir yang lainnya dhea".
Dhea:"oh, begitu yah jadi kamu hanya fokus pemandangannya saja ya".
Tommy:"ya, tepat sekali dhea".
Dhea:"aku yang saat itu sangat melihat wajah tommy merasa kagum dengan dirinya dan mataku rasanya tak dapat berhenti memandang wajah tampannya tersebut".
Tommy:"lalu, tommy heran karena aku melihatnya terus, kenapa dhea ada yang salah dari wajahku ya".
Dhea:"sambil terkejut saat dia menyadarinya aku kembali berkata padanya tidak tom,emmms aku hanya kagum dengan kamu".
Tommy:"kagum karena apa,karena aku tampan ya ha (hehehe) itu sih udah bawaan lahir dhea".
Dhea:"ihhh, geer banget sambil aku memukul bahunya tommy yang kekar tersebut".
Tommy:"aduh, dhea enggak usah malu untuk mengungkapnya donk padaku (hehehehe) sambil tersenyum kearahku".
Dhea:"terserahlah aku sambil aku berdiri dan berlari kecil di sana".
Tommy:"lalu tommy bangkit juga dan mulai mengejarku saat itu juga disana
Dan kami seperti anak kecil saja akhirnya".

Tommy:"lalu tommy bangkit juga dan mulai mengejarku saat itu juga disanaDan kami seperti anak kecil saja akhirnya"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan, setelah capek bermain kejar-kejaran aku dan tommy duduk kembali di tempat semula. Dan tanpa kusadari aku dan tommy jadi saling memandang dan akhirnya kami berciuman di tempat itu. Setelah sore menjelang kami kembali berdiri dan melangkah pulang kerumah masing-masing.

Sesampainya, aku di rumah aku melihat ayah yang telah berada di luar menungguku saat itu. Dan dengan pertanyaan banyak dia menyambutku saat itu yang telah berada di depan pintu.
Ayah:"dari mana saja sampai pulang sore begini jawab".
Dhea:"dhea habis jalan-jalan ke hutan untuk membuang suntuk kenapa".
Ayah:"kamu,marah sama kami karena kami tidak mendapatkan izin berangkat begitu".
Dhea:"enggak juga yah, malah aku senang kalau ayah menolak keinginanku itu, maaf yah aku mau masuk dulu aku capek aku mau mandi".
Ayah:"lalu, ayah terheran dan tetap di tempat itu juga".
Dan aku berlalu menuju ke kamarku saat itu juga dan seperti biasa aku menulis catatan yang berisi kisahku hari ini juga dan sambil mendengarkan musik kesuakaan tersebut. Tiba-tiba adik datang dan masuk ke kamarku saat itu dan dia melihat aku sedang asik dengan diriku.lalu setelah itu aku terkaget melihatnya datang dan sambil berkata.
Dhea:"kamu kapan datangnya dek???"
Adek:"maaf ya kak mengangetkan aku hanya ingin tahu keadaan kakak".
Dhea:"oh, begitu kakak baik kok dek".
Adek:"benarkah kak!!!"
Dhea:"benar, kamu sana mandi lalu makan ya".
Adek:"ya, sudahlah aku mandi dulu yak dan diapun berlalu meninggalkan kamarku".

Setelah hari berganti malam,kami kembali makan bersama di malam itu
Lalu, dengan saling diam-diaman kami makan di malam itu dan sampai selesai makan aku langsung kembali kekamarku dengan alasan mengantuk. Dan malam itu semuanya tidur dengan sunyi-senyap.
                               ***
                                  2

Cinta Sejati Cleaning ServisWhere stories live. Discover now