Awal Mulai Bekerja

10 1 0
                                    

Siang ini setelah selesai dari perkuliahan.aku menjumpai tommy yang sedang membaca buku di teras kampus. Lalu, aku mengatakan bahwa ingin dia mau mengantarkan diriku menuju ke perusahaan tersebut.
Namun, tommy hanya diam dan terus membaca buku,tanpa mau mendengarkan satupun ucapan yang keluar dari mulutku saat berbicara kepada. Tetapi aku mencoba sabar dan mengulang perkataanku kepada dan kelihatannya kali ini dia sedikit peduli, karena dia mau melirik kearahku.tetapi akhirnya matanya kembali melihat buku dan kembali fokus pada buku terus.

Sampai, kali ini kesabaranku benar-benar habis lalu dengan ekspresi menunjukkan emosi aku mengambil buku itu dari tanganya dan melemparkannya ke tanah. Sesaat kulihat dia diam dan tak melawan namun itu hanya beberapa menit sampai kali ini bangkit berdiri dan menunjukkan ekspresi emosinya kepadaku dengan sedikit menatap tajam ke arah mataku.

Lalu, saat dia berdiri dia mengucapkan beberapa kalimat yang terhadapku,"apa begini caramu memperlakukan sesorang yang telah menolongmu".sekejap setelah mendengarkan ucapannya tersebut aku terdiam beberapa menit. Lalu karena aku sadar dan memang masih bergantung padanya akhirnya aku rela mengalah supaya keadaan lebih tenang dan dia mau menemaniku nanti gumamku dalam hati.

"baiklah, tom aku minta maaf atas kesalahanku,tetapi aku mohon sekali ini saja kamu mau menolongku". Please tom kumohon.

"arrrrgh, baiklah aku mau menolong asalkan kamu mulai detik ini tidak bersamaku lagi".bagaimana!!!

"baiklah, tom aku mengerti aku tidak akan mengangumu lagi, dan sekali lagi aku mengucapkan terima kasih atas jasamu untukku selama ini".

Lalu, akhirnya kami kembali menuju mobil dan diperjalan menuju ke pekerjaan, kami hanya diam seperti patung di mobil tersebut. Tetapi, aku maklum kalau tommy mungkin malu atau gengsi dengan pekerjaan ini tetapi,aku percaya aku akan berrhasil kalau aku mulai menjalaninya.
Sesampainya, di perusahaan tersebut aku keluar dari mobil tommy dan melangkah menuju ke dalam.

Saat berada di dalam aku agak sedikit bingung bercampur malu karena tempat tersebut sangat klasik dan elegan sekali. Tetapi, aku beruntung saat aku berdiri di tempat itu sesorang datang dan meyapaku dengan ramah dan sambil tersenyum kearahku.

Boss:"kamu dhea ya?"
Dhea:"iya, pak bapak sendiri siapa ya kalau saya boleh tahu? "
Boss:"oh, saya adalah boss kamu di tempat ini jadi setiap pelaksanaan dan penanggung jawab kalian semua atas saya".
Dhea:"(dalam hatiku aku Deg-deggan)
Jantungku terasa berdebar keras serta tanganku mendadak dingin seketika saat dia menjabat tanganku.
Boss:"bagaimana, apakah kamu siap untuk saya interview?.
Dhea:"sekarang kah pak jawabku sambil mengigit bibirku sedikit dan mataku memandang kearahnya".
Boss:"ya, lebih cepat,lebih baik bukan".
Saat pembicaraan kami selesai kami berpindah menuju ke kantornya, dan saat berada di kantor aku kembali gugup karena ternyata hanya ada aku dan dia berada di dalam.

Begini, dhea saya lihat kamu masih sangat muda untuk bekerja apakah kamu sudah yakin akan keputusanmu.
"aduh mati aku apa ini ujian atau pertanyaan menjebak ya" sambil aku berpikir keras dan mataku melirik kearah langit-langit dinding di kantornya.
"bagaimana dhea kamu sudah siap mau bekerja disini".
Aa-aaa siap pak saya bersedia bekerja disini sambil tanganku gemetar di antara bawah kakiku.
"baiklah ini persyaratan penunjuk tata cara kerjanya,kamu bisa baca dahulu dan kamu boleh datang kembali besok sekitar pukul 14.00 wib.
Akhirnya akhir kata kami berdiri dan saling berjabat tangan tangan setelahnya dan aku pun keluar dengan wajah penuh semangat dan sambil mengangkat kedua lenganku keatas.

Lalu aku kembali melangkah menuju ke tempat berada di luar dan setelah itu aku berkata kepada tommy bahwa aku diterima masuk kerja, sedangkan tommy sendiri saat itu hanya berkata "baguslah" kalau diterima ayo aku mau cepat aku banyak urusan dan kembali langkahnya meninggalkanku dan masuk kembali ke mobil dengan cepat. Sedangkan aku hanya sedikit kecewa dengan sikapnya tersebut dan dengan kesabaran tinggi aku akhirnya mengalah kembali dan masuk ke dalam mobilnya.

Diperjalan menuju rumahnya tommy hanya fokus menyetir tanpa berbicara sepatah katapun kepadaku, tetapi aku hanya memaklumi saja sikapnya tersebut. Dan aku menyibukkan diriku dengan melihat hapeku untuk mendengarkan musik melalui headsetku.dan mataku melihat keluar jendela saat itu,lalu saat itu tommy ternyata terus memandang kearahku dengan agak terkejut karena aku melirik kearahku dia kembali berpura-pura menyetir mobilnya kembali.

Sesampainya di rumah tommy keluar dengan cepat dan masuk kembali kedalam kamarnya. Sedangkan aku saat itu masih berada dalam mobilnya dan berpikir sejenak apakah ini awal perpisahan kami nantinya ya.
Dan akhirnya aku keluar dari mobilnya dan masuk kedalam tetapi aku tidak langsung menuju,aku masih menyempatkan diri untuk membereskan rumah yang agak berantakan tersebut.

Dan aku sedang bersih-bersih ibunya melihatnya kearahku dan seakan tak menginjikan aku menyapu rumahnya dan sambil berkata padaku.
"kamu kenapa dhea, sudah jangan menyapu sekarang kamu mandi lalu makan ya,sini sapunya".
Aku terheran melihat ibunya berkata demikian seakan dia sudah mengetahui diluan apa yang sedang menimpa dengan tommy.

Tetapi, aku tidak memperpanjang apa yang dia ketahui tersebut dan aku hanya menganguk dan tersenyum kepada ibunya. Dan melangkah menuju kamar mandi setelahnya.
Setelah selesai dari kamar mandi,aku melihat tommy yang saat itu sudah berada di sofa sambil memegang hapenya.

Karena aku ingin berdamai denganya jadi mencoba untuk melangkah menuju dirinya, dan saat aku sudah berdiri di hadapanya dia melihat sangat tajam kearahku seperti menunjukkan ekspresi kekecewaan terbesar yang dimilikinya.

Tommy:"kamu,mau apa lagi denganku".
Dhea:"tommy aku minta maaf kalau kamu kurang suka dengan pekerjaanku ini".
Tommy:"tidak juga kok hanya.........
Sudahlah lupakan.
Dhea:"maksudnya".
Tommy:"sudahlah sambil dia berlalu keluar menuju keluar rumah untuk menghilangkan suntuk.
Sesudah pembicaraan selesai tanpa mendapatkan satu keputusan apapun
Aku kembali menuju kamarku saat itu juga.

Setelah sore berganti malam kami semua berkumpul kembali untuk makan malam bersama,tetapi kali ini suasana agak beda sebab orang tua tommy yang laki-laki sedang berada di luar kota.
Jadi, hanya ada hanya 3 bersama ibunya dan saat makanpun tommy tetap saja diam dan melahap makanan sampai habis. Dan setelah selesai makan tommy menuju kembali ke dalam kamar saat itu juga.
Dalam hati aku heran mengapa sikapnya semakin terang-terangan kepada orang tuanya saat itu dan dalam hatiku aku sedikit bersedih dan akhirnya malam itu menutup semuanya kebersamaanku dengan tommy.
                                 ***
                                   8

Cinta Sejati Cleaning ServisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang