(2) PERTEMUAN PERTAMA

10.5K 529 20
                                    

- Seburuk apapun situasai yang sedang kamu hadapi, harga diri dan prinsip yang sudah kamu jaga dalam waktu lama tak bisa diacuhkan begitu saja. Mempertahankan harga diri adalah sesuatu yang harus kamu lakukan meskipun terkesan konyol di hadapan banyak orang. Begitu juga dengan prinsip-prinsip yang sudah kamu anut sejak dulu. Ia seharusnya dirawat dalam waktu yang lama - Ario Muhammad

***

Setiap detik perputaran semesta, sejatinya selalu tak luput dari penglihatan Allah. Dalam napasmu yang terengah-engah karena kelelahan bekerja, Dia telah mencatatnya dengan ribuan pahala. Juga di tiap jengkal rasa khawatir yang terkirim lewat doa-doa dari bibirmu, Dia pasti mendengarnya. Sama halnya dengan Dara, saat ia nyaris putus asa dengan nasibnya malam ini. Seorang malaikat penolong datang sebagai jawaban atas doa dalam kecemasan.

Lelaki tersebut berjalan mendekat kepada gerombolan pria yang sedang menggangu Dara. Pria terakhir yang tersungkur karena tendangan Dara bangkit lalu bergabung bersama ketiga temannya. Mereka membalikkan badan dan fokus kepada sang lelaki tersebut.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Dara mengambil langkah sigap dan melayangkan tendangan keras dari ujung kaki kanannya kepada lelaki pertama yang telah ia hadiahi sebuah tendangan sebelumnya. Sama dengan pukulan keras pertama, hadiah manis di kemaluan lelaki tersebut berhasil didaratkan Dara, tak berapa lama setelah mereka melangkah.

Sepersekian detik kemudian, pria itu sudah tersungkur tak berdaya. Butuh waktu lama untuk membuatnya kembali bangkit dalam kondisi normal.

Melihat kawannya tak bisa apa-apa, lelaki berwajah Asia mendekati Dara dan mencoba meninjunya dengan sebuah pukulan keras. Dengan cepat Dara menangkis pukulan tersebut, namun tak kuasa menahan desakan pukulan kedua. Dara meringis kesakitan.

Tak mau melihat Dara kelimpungan, si Jangkung yang baru saja hadir itu kemudian berlari menuju Dara dan melindunginya. Kedua lelaki lain tak kuasa menahan langkah sigap sang penolong yang dengan lincah mempermainkan mereka.

"I am Amri. From Malaysia. Kamu Melayu juga, 'kan?" Ucapnya cepat dengan logat Melayu yang sering didengar Dara. Ia berdiri di depan Dara. Menjaganya dari serangan lelaki-lelaki bejat itu. Lampu jalan yang menyala secara otomatis karena dekat dengan lokasi mereka berada memudahkan Dara memandang wajahnya. Hidungnya bangir dengan wajah khas Sumatera yang sejalan dengan garis keturunan Melayu orang Malaysia. Rambut lurusnya terlihat acak-acakan, sedangkan matanya memerah. Bau alkohol terkuak di indra penciuman Dara. Ia terganggu olehnya namun dengan cepat menguasai diri dan merespon perkataan Amri.

"Iya. Aku Dara dari Indonesia. Tolong bantu aku. Aku bisa mengatasi satu di antara ketiga lelaki ini. Kamu bisa melawan sisanya?" Tanya Dara cepat. Ketiga lelaki terus mendekati mereka dengan geram bersama gerakan menakut-nakuti yang kelihatan konyol tapi liar.

"Boleh. Jangan risau. Kau uruskan lelaki berbadan kecil, aku uruskan yang lain." urai Amri, masih dengan logat Melayu yang kental.

Sesaat setelah bersuara, ia langsung melesatkan tendangannya ke wajah pria bertopi biru yang penuh dengan kalung besi tebal ala rapper. Berlanjut dengan tendangannya yang keras, Amri mendaratkan pukulan lain ke lelaki berkulit hitam yang pertama kali menggoda Dara.

Tak mau tinggal diam, Dara juga melakukan hal yang sama, ia beradu pukulan dengan lelaki Asia yang sedari tadi mengincarnya. Dara membuka perlawanan dengan mengepalkan kedua tangannya siap untuk meninju dengan back up kuda-kuda yang ia siapkan. Ranselnya masih ia pakai tanpa memedulikan lagi beratnya. Lelaki berwajah Asia tersebut mencoba menjatuhkan Dara dengan menangkal kaki kanannya. Dengan cepat Dara bergerak mundur, lalu mengeluarkan tendangan ke arah wajah sang lawan. Sayang, dia berhasil menghindar.

(TAMAT) ISLAMMU ADALAH MAHARKU - VERSI INGGRIS - Telah TERBITWhere stories live. Discover now