32

953 120 11
                                    

Ini hanya fiksi, khayalan V saja jadi jangan diambil hati.
Typo berserakan..

"Kita mau kemana?? Lepaskan aku, Ming!"

*

"Kita harus menyelesaikan ini... dan Ming tidak akan melepaskan Kit karena Ming tau Kit akan kabur jika Ming lengah" Kit mengerucutkan bibirnya, kenapa Ming bisa tau apa yang direncanakannya.

Sial, batinnya

Ming mengajak atau lebih tepatnya menyeret Kit ke mobilnya. Bibir Kit maju beberapa senti, Ia melipat tangan di dada dan lebih memilih melihat keluar jendela dari pada menatap wajah tampan Ming.

"Ming tau.. Ming menyebalkan, sering mengganggu Kit dan sering membuat Kit marah tapi sejujurnya Ming hanya ingin sedikit perhatian dari Kit, karena Ming ingin berteman dengan Kit"

Kit menoleh dan menatap mata Ming, ia mencari kebohongan disana tapi sayangnya ia tidak menemukannya.

"Kenapa kau menciumku?"tanya Kit pelan.

Pertanyaan sederhana Kit sukses membuat Ming gelagapan, irisnya nampak bergerak-gerak lucu, kening Kit berkerut.

"I..tu.." ucap Ming terbata. tampaknya ia tidak menemukan kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Kit.

"Baiklah!"ujar Kit seraya membuka pintu mobil.

"Kit tunggu!" Ming mencoba menahannya.

"Kau harus mendengarkan penjelasanku"ucapnya kemudian.

Gerakan Kit terhenti, ia memandang tajam Ming yang menggenggam pergelangan tangannya.

"Aku tidak berharap kalau hal itu terjadi karena kau menyukaiku tapi setidaknya katakan sesuatu, bukannya malah bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa. aku punya hati, Ming..!"kesal Kit.

"Ming tahu,. Maka dari itu, Ming minta maaf,. Kit sebenarnya tahu alasan Ming, tapi Kit selalu menghindar dan mengatakan kalau Ming hanya main-main dengan Kit"

"Kerena kau memang hanya main-main denganku, kau tak pernah serius"jawab Kit tak mau kalah.

"Tak serius?kau gilaa!!!" Teriak Ming spontan.

"Mingkwan!!!"seru Kit tak terima.

"Maaf,."ucap Ming, menutup mulutnya.

Kit menghembuskan nafas lelah, ia menyandarkan punggung sempitnya. Kelopak matanya terasa memanas tapi sebisa mungkin ia menghalau butiran bening itu agar tidak jatuh.

"Berhenti mempermainkanku, Ming.."ucapnya sendu.

"... Ming tidak ingin mempermainkan Kit, Ming sungguh-sungguh menyukai Kit.."

"Kau tidak ber,.."

"Kitty,..!"seru Ming memotong ucapan Kit.

"1 April tahun lalu, apa Kit ingat?? Ming menunggu Kit di taman hingga tengah malam tapi batang hidung Kit tidak tampak, kemana kau,hah??"ucap Ming sambil mencubit hidung Kit, Kit mengerucutkan bibirnya.

"Ku kira kau hanya menggodaku? Bukankah saat itu kau berpacaran dengan Flo?". Lirih Kit.

Ming menghembuskan nafas panjang, dan menatap frustasi pada Kit.

"Flo hanya pelarian karena orang yang Ming tunggu tidak pernah muncul di taman".

Kit mengalihkan pandangannya, ia terdiam. Sial makinya dalam hati.

Ming meraih tangan Kit, menggenggamnya lembut dan beruntung Kit tidak menolaknya.

"Kit.. kita tahu awal pertemuan kita tidaklah menyenangkan dan sejak itu ada saja yang menjadi pemicu pertengkaran kita. Dan seringnya Ming bertingkah menyebalkan dan membuat Kit kesal, Ming minta maaf, na,.. sejujurnya kadang Ming berbuat seperti itu karena Ming ingin Kit memperhatikan Ming, sedikit saja... " Ada keputusasaan dalam suaranya.

"Ming harap kita bisa memulainya dari awal dan Ming juga berharap bisa sedikit lebih dekat dengan Kit" Ming berucap seraya menatap mata bulat Kit.

Kit terdiam, ia mengamini apa yang di ucapkan Ming tadi bahwa awal pertemuan mereka tidaklah menyenangkan, tapi untuk lebih dekat dengan Ming, itu ...

"maukah,. Kit berteman dengan Ming?" Ucap Ming seraya menjulurkan tangannya, mengajak Kit bersalaman.

Kit menatap tangan Ming dan sejenak ia ragu.

"Kita mulai semuanya dari awal?"ucap Ming meyakinkan.

Kit menatap Ming, ia benar-benar bingung sekarang. Satu sisi ia ingin percaya dengan Ming tapi disisi lain ia ingin menolaknya, apa lagi jika mengingat gelar yang ia sandang sejak dulu"PLAYBOY". Bisakah ia mempercayainya?

Kit menghembuskan nafas panjang, teringat kembali apa yang Beam katakan tadi siang,

"Masalahnya bukan pada Ming, tapi kau,. Kau diam-diam menyukainya tapi saat ia membalas perasaanmu, kau bilang ia hanya menggodamu. kau selalu menyangkalnya, Bisakah sekali saja kau jujur dengan perasaanmu? aku tidak begitu mengenal Ming tapi aku sering mendengar cerita tentangnya dari Forth, sepertinya ia pria yang baik dan hangat. Tidakkah kau sadar Kau begitu beruntung, cintamu tidak bertepuk sebelah tangan"

"Kit..?"panggil Ming, khawatir karena Kit tidak bersuara sejak beberapa menit yang lalu.

Terdengar jelas helaan nafas keluar dari mulut Kit, Ming semakin cemas.

'baiklah Beam.. aku akan membunuhmu jika suatu saat aku menyesali semua ini' batin Kit

Perlahan Kit menyambut uluran tangan Ming. Ming tersenyum cerah dan secara refleks ia ingin merangkul Kit tapi dengan ganasnya Kit mencubit lengan Ming bertubi-tubi hingga ia mengaduh kesakitan.

"Dasar laki-laki !!!"batin Kit (?)

😗
*
💬⭐🙏

RoommateWhere stories live. Discover now