46

1.2K 113 3
                                    

Ini hanya fiksi, khayalan V saja jadi jangan diambil hati.
Typo berserakan..

Kit tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, ia hanya pasrah saat Ming menguasai bibirnya.

*
Sudah seminggu berlalu sejak keberangkatan Ming ke Inggris dan sudah seminggu pula Kit tidak keluar rumah. Ia menghabiskan hari-harinya dengan tidur-tiduran, nonton DVD atau mengacak-acak dapur rumahnya. Sebenarnya tidak ada yang melarangnya pergi kemanapun tapi entah kenapa kata-kata Ming saat di bandara waktu itu terus terngiang-ngiang ditelinganya bak sebuah mantera yang membuatnya takut keluar rumah.

Setiap hari Ming mengiriminya pesan dan pada malam harinya, ia akan menelpon Kit dan mengobrol hingga Kit tertidur.

"Kitty,. ! Ada apa denganmu? Aku bosan melihatmu di rumah terus".seru Natty, kakak perempuan Kit.

"aku sedang malas P' " jawab Kit, seraya mencomot cookies yang tinggal setengah.

"Mee.. Pacar setia..".goda Netty, Kit mendelik padanya. Natty tertawa melihat semu merah pada wajah Kit.

"Kalian sudah jadian?" Bisik Natty,

Kit tersedak cookies yang dikunyahnya, Natty menepuk punggungnya, "meeee... pura-pura batuk lagi" kekehnya.

"aku benar-benar tersedak tahu !".marah Kit.

wajahnya yang sudah merah kini bertambah merah. Netty terkekeh. "P'.. Kami tidak dalam hubungan seperti itu, jangan salah paham" jelas Kit.

"Kau pikir aku percaya?!"

"Terserah,.!"ketus Kit,

ia bangkit dan menuju kamarnya. dan tidak berapa lama ia keluar dengan pakaian lengkap dan wangi.

"Aww Kitty., mau kemana kau? Menemui selingkuhanmu ya?"goda Netty lagi, Kit memicingkan matanya,

"aku mau apartemen Beam" ujar Kit seraya menyambar kunci mobilnya.

"Akan ku adukan kau pada Ming,.." Natty terus saja menggodanya.

"Natty,...!!!!!!!!" Teriak Kit kesal yang disambut gelak tawa kakak perempuannya itu.
*

(Apartemen Beam)

Kit mengetuk pintu bercat hijau itu berkali-kali namun yang punya pintu tak kunjung keluar, ia mencoba menghubungi sahabatnya itu dan sayangnya tak juga diangkat.

"Sial " makinya kesal,

kemana anak itu, tidak biasanya ia tidak mengabariku jika ingin pergi jauh batinnya.

Tiba-tiba seorang tetangga Beam menghampirinya dan memberi tahu kalau Beam pergi liburan. Bibir Kit maju beberapa senti, ia kesal karena Beam yang katanya sahabat sejatinya, tega meninggalkan dirinya dan diam-diam pergi liburan bersama roommate'nya.

Beam!!!! Kau keterlaluan... Jerit batin Kit.

Dengan kaki menghentak Kit meninggalkan apartemen Beam. Ia berkendara tak tentu arah berkeliling kota Bangkok hingga malam beranjak naik. Ia memarkirkan mobilnya di salah satu bar langganannya. ia melangkah dengan mantap ke arah pintu masuk namun tinggal beberapa langkah lagi, tiba-tiba ia berhenti. ia merasa seseorang mengawasinya. Ia menatap keseliling, tapi tidak ada siapapun. Kembali ia melanjutkan langkahnya,

".. jangan pergi ke bar selagi aku pergi .."

kembali terngiang kata-kata Ming di telinga Kit. Ia menggelengkan kepalanya mengusir bayang-bayang Ming. Ia kembali melanjutkan langkahnya dan saat di depan pintu,

Sialan,.! .upatnya,

ia berbalik dan berlari menjauh dari bar. Ia tidak jadi masuk ke sana, kata-kata Ming telah sukses merusak kinerja otaknya.

RoommateWhere stories live. Discover now