EINS

58 12 34
                                    

©neyyxa


-If you know, it's the begin gifts that make me feel like bittersweet-


15.17 WIB.

Lelaki itu melangkahkan kakinya menuju kantin. Peluh membasahi leher dan pelipisnya setelah bermain basket selama setengah jam dilapangan.

Sampai dikantin, tangannya membuka tutup kulkas dan mengambil sebotol air mineral dingin.

"Ini bu uangnya."

Si ibu kantin mengambil uang yang diberikan lelaki tersebut, tersenyum dan tak lupa mengucapkan terimakasih.

Kemudian Ia berjalan berbalik, ingin menuju ke lapangan lagi sambil meneguk air mineral itu sampai setengah botol.

Line!

Langkahnya memelan ketika mendengar nada dering notifikasi. Mengambil benda pipih berwarna hitam dicelana sakunya, lalu membuka ikon berwarna hijau. Senyum menghiasi wajahnya yang tadi terlihat agak lesu menjadi sumringah.

Clarissa.

|Aku g tau mksd kmu apa
|lgipula aku sm skli g knl kmu
15.22

Senyumnya bertambah lebar melihat tulisan singkat itu membalas pesannya.

Lo menarik|
15.22

"Vin!"

Yang terpanggil mendongak kedepan. Melihat sesosok perempuan berambut sebahu menghampirinya dengan senyuman hangat.

"Oh, Kak!"

"Kamu habis darimana? Aku cariin ke kelas gak ada, taunya disini." Ucap perempuan itu seperti menggerutu.

Mendengar itu Kevin tertawa kecil. "Aku habis dari kantin. Nih, haus." Katanya sambil mengangkat botol air mineral yang sudah berisi setengah.

Perempuan itu Alya, senior sekaligus merupakan pacar Kevin.

"Eh, maaf ya, aku lupa beli minum buat kamu. Aku ke toilet tadi, kebelet."

Tangan Kevin terangkat, mengusap lembut kepala Alya. Lalu memberikan senyum lembut.

"Gak apa-apa. Mau pulang sekarang? Chandra mana?"

"Chandra pulang duluan. Ayo pulang, kamu nganterin aku dulu, kan --eh tapi jangan dulu deh, kita ke cafe dekat stasiun dulu yuk?" Ajak Alya dengan mata berbinar.

"Siap bos!"

Merotasikan mata, tapi tak urung Alya terkekeh melihat tanggapan Kevin.

Perempuan itu tersenyum manis. Justru membuat Kevin bertanya-tanya melihat pacarnya bertingkah tiba-tiba seperti itu.

"Kenapa?" Tanya Kevin sambil menaikkan alisnya.

Tangan kanan Alya menjulur dihadapan Kevin. "Aku mau pegangan,"

Ah, seharusnya lelaki itu peka daritadi.

"Sini."

Rasanya Kevin geli sendiri menilai dirinya.

Say Hello, then GoodbyeWhere stories live. Discover now