Bab Dua puluh lima

6.1K 236 8
                                    

Play now || ~ Berpisah itu mudah - Rizky Febian ~

Aku ingetin ini aku revisi pelan-pelan ya guys
Harap sabar buat nunggu kelanjutannya jujur gampang ngetik daripada revisi karena kalo revisi udah ada alur cerita tinggal penyesuaian itu lumayan makan pikiran banget
Sebelum baca klik bintangnya dulu ya
Jangan lupa nabung biar bisa peluk Stela 1
Versi cetak sama WP beda jauh bakal aku ubah banget biar kalian puas
Happy reading..................

Sama sekali tak terlihat hebat

🌈🌈🌈

"Sebenernya mau kemana sih?"tanya Seyla dengan suara lesunya, semenjak pertemuan ditanam belakang kemarin mood Seyla benar-benar jelek, dirinya jadi kepikiran apakah ucapan Stevan itu benar atau tidak. Tapi logikanya Stevan baru kenal Dyto beberapa waktu lalu sedangkan Seyla sudah setengah tahun menjalin hubungan dan hampir tiga tahun kenal dengan Dyto, bagi Seyla masih aneh dan tak wajar tapi kenapa semenjak itu Dyto tak pernah membuka pesannya atau menghubunginya?

"Sey?"

"Eh, hah gimana?gue mau"

Amanda, Nuella dan Zeevera sama-sama mengerutkan keningnya bingung dengan balasan Seyla barusan "Kok mau, Lo dari tadi gak dengerin?orang kita tanya masalah El"kata Amanda masih bingung.

Seyla tersenyum tipis lalu menggaruk tengkuknya "Pertanyaan Lo tadi gimana?"

"Hemm, bengong sih Lo. El tadi minta gue ngabarin kalo udah selesai, gimana? nanti dijemput dia aja? Apa bareng gue aja?"ulang Amanda dengan pertanyaan yang sama dari sebelumnya.

"Gue bareng Lo aja kasian El, sebenernya kita ngapain kesini?gue gak laper kita pulang aja"

Nuella mencekal tangan Seyla menahan gadis itu "Disini ada makanan baru dan kayaknya enak banget, kita cobain dulu Sey. Lo kan jarang main sekarang dan tadi Tante Naya ngijinin kok gak perlu khawatir"papar Nuella yang diakhiri segaris senyum manisnya.

Seyla menghela nafas panjang lalu menatap sahabatnya satu persatu kemudian mengangguk pasrah "Yaudah cepet ya, gue udah lumayan males gini pengen cepet istirahat gitu"jawab Seyla memaksakan senyumnya lalu mengikuti sahabatnya yang menuntunnya untuk duduk disalah satu kursi, jelas ini bukan restoran yang baru pertama kali Seyla kunjungi dulu sebelum pindah sekolah Seyla sering berkunjung bersama Dyto ataupun sekedar ngobrol bersama sahabat-sahabatnya.

"Mas menu barunya kemarin yang viral sama minuman paling favorit ya"ujar Nuella.

"Berapa Mbak?"

"Empat porsi, ditunggu ya Mas agak cepetan"

"Baik Mbak tunggu sebentar"

Seyla mengulas senyum hangat saat sahabatnya terlihat antusias, bahkan Seyla sudah tak tau apapun yang viral tapi yasudahlah lagian Seyla sudah hafal semua makanan disini sudah jelas enak tak perlu ragu lagi.

"Stevan diajak kelompok enak?"tanya Zeevera membuka percakapan.

Seyla menghela nafas panjang setengah mengangguk lalu menggeleng pelan, Seyla sendiri juga bingung "Kadang enak kadang ngeselin banget, gak taulah kalo lagi mood enak ya lumayan tapi kalo udah mode dingin pengen gue gorok apalagi kalo lagi rese, pendapat gue salah terus dia berasa paling berkuasa bikin gue kadang males sendiri"jawab Seyla menggebu-gebu, tak bisa dipungkiri Stevan yang memang cerewet itu bisa menyulut kekesalan Seyla, belum lagi kalo pemuda itu kembali ketampang dinginnya.

STELA ✓ Where stories live. Discover now