Bab Tiga puluh satu

5.4K 193 10
                                    

Maaf ngaret guys
Ini belum aku baca ulang fiks typo bertebaran maklum keyboard koreksi kadang sok tau banget emang
Kalo ada kesalahan spasi maaf ya guys
Klik bintangnya dulu sebelum lanjut
Jangan lupa nabung
Happy reading.....
Enjoy......

***

Seyla tersenyum lebar lalu memeluk boneka besar pemberian Miko waktu itu, otaknya yang beberapa hari ini rasanya penuh dengan masalah saat ini sudah tidak, sejak Stevan menyatakan perasaannya dan mereka pacaran Seyla tak bisa untuk tak tersenyum, lucu saja menurutnya dirinya yang dulu sangat benci dengan Stevan karena sifat dinginnya ternyata bisa jatuh cinta juga, awalnya Seyla tak yakin tapi yasudahlah kenyataannya ia dan Stevan memang saling suka hanya terhalang gengsi saja.

Tersadar dari aksinya yang sama sekali tak berguna Seyla membenahi seragamnya lalu mengecek semua penampilannya memastikan jika dirinya sudah siap untuk berangkat sekolah dan bertempur dengan tryout nanti, untuk kedua kalinya Seyla tryout bukan di hari senin tapi bedanya tryout kali ini Seyla cukup semangat setelah begadang semalaman dengan Stevan melalui sambungan telefon hanya perkara Seyla memaksa untuk diajari.

Tak ransel yang sudah diisi penuh keperluan tryout itu Seyla pakai lalu mengayunkan kakinya meninggalkan kamar dan bergegas menuju meja makan, dari anak tangga Seyla bisa melihat Navriel yang tengah menyantap sarapan paginya lebih semangat dari biasanya.

"Pagi Tante, pagi El"sapa Seyla ceria bahkan sangat ceria.

Navriel meletakkan sendok makannya lalu meraih air minumnya untuk diteguk "Pagi, semangat banget hari ini"

"Pagi sayang"balas Naya mengusap pucuk kepala Seyla.

Seyla yang mendapat pertanyaan dari Navriel seperti itu lantas menolehkan kepalanya lalu mengangguk cepat "Tryout kali ini gue seneng banget, kayaknya gue bakal bisa semalaman gue minta bantuan Stevan buat ngajarin gue, pengen naikin prestasi biar gak dimarahin Daddy lagi"beritahu Seyla yang mendapat anggukan kepala paham oleh Navriel.

"Iya gue yakin Lo bisa"

"Yaudah Sey, sarapan yang banyak nanti biar fokus. El udah habis dua piring nasi goreng buatan Tante kamu sarapan yang banyak juga ya"

"Iya Tante Seyla makan banyak kali ini"

Navriel kembali meneguk minumannya hingga habis tak tersisa "Sey gue tunggu didepan kalo udah selesai sarapannya nanti langsung nyusul ya?"

"Iya"

Meskipun Seyla bukan putri kandung Naya tapi melihat Seyla sebahagia ini membuatnya sedikit senang "Gak usah buru-buru ini masih pagi dinikmati sarapannya"

"Iya Tante"

☺️☺️☺️

Hari pertama tryout terakhir itu dilalui Seyla cukup berat tapi kali ini lebih melegakan dari yang sebelumnya, Seyla merentangkan tangannya lebar setelah berhasil keluar ruangan lebih awal, meskipun dirinya masih lumayan ragu dengan jawabannya tadi tapi Seyla cukup puas. Langkah kakinya itu Seyla giring menuju kantin sepertinya ia perlu asupan makanan dan juga air untuk mengguyur tenggorokannya yang cukup kering setelah berkutat dengan lembaran-lembaran soal bahasa Indonesia tadi.

Baru menjatuhkan bokongnya di kursi dan berniat mengangkat tangannya Seyla sudah merasakan pipinya yang dingin akibat tempelan air dingin dari seseorang, seulas senyuman lebar itu Seyla usung begitu mengetahui Stevan pelakunya, dirinya memang tak satu ruangan dengan Stevan dan ternyata pemuda itu juga sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari yang lain.

"Minum dulu biar gak haus" Seyla menerima uluran sebotol air dari Stevan lalu meneguknya dengan kasar.

Hanya beradu pandang seperti ini saja Seyla merasa gugup padahal sebelum mereka jadian hal seperti ini tak terlalu membuatnya panas dingin seperti sekarang, memalukan sekali bukan? "Lo keluar cepet, tadi gimana?"tanya Seyla memecah keheningan.

STELA ✓ Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt