No title

12.3K 1.1K 266
                                    


"Kiss me, dan aku akan melepaskanmu." balas Adit sinting yang membuat Tita membulatkan matanya lebar.

🍜
🍜
🍜

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Joe ketika melihat wajah pucat tunangannya di depan pintu toilet.

Tita menggeleng lalu tersenyum tipis. Dia tidak ingin pria di depannya mengkhawatirkannya, jadi lebih baik dirinya berpura-pura saja.

"Kau yakin?" selidik Joe dengan mata menyipit.

Tentu saja tidak. Tidak setelah mantan sialannya itu menciumnya. Ya bukan dirinya yang mencium Adit, melainkan Adit yang menciumnya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa selain diam membisu begitu Adit menciumnya, tubuhnya yang terlalu terkejut membuatnya terdiam seperti patung.

"Ya, ayok kita kembali. Keluargaku telah menunggumu, mereka cemas kenapa kau belum juga kembali." sahut Joe sambil menggenggam tangan Tita mengajak wanita itu untuk segera meninggalkan toilet.

Tita tersenyum mendengar ucapan prianya. Mereka berdua perlahan berjalan meninggalkan toilet, namun masih terdengar obrolan antara Tita dan Joe.

"Jadi, hanya keluargamu saja yang mencemaskanku dan kau tidak. Begitu?"

"Hei! Tentu saja aku juga mencemaskanmu, bagaimana mungkin aku tidak mencemaskan tunanganku sendiri." seru Joe dengan seruan nyaring membuat Tita terkekeh.

Tanpa mereka sadari seseorang yang berada di dalam toilet tengah memegang pipi kirinya sambil menyeringai. Dia tidak menyangka Tita akan menamparnya setelah ia mencium bibir mantan kekasihnya. Dia pikir Tita akan diam saja tapi dugaannya salah, Tita telah berubah tidak seperti dulu. Ia jadi mengingat beberapa menit lalu saat ia berhasil mencuri ciuman di bibir tipis Tita.

"Baiklah jika kamu tidak mau, biar aku saja yang menciumu." ujar Adit lagi dengan serius membuat Tita seketika memundurkan wajahnya, sorot matanya masih memancarkan kekagetan.

Adit menepati perkataannya untuk mencium bibir Tita, sebelum benar-benar tubuh Tita terlepas dari dekapannya. Adit menarik tubuh gadisnya dengan kencang yang mau tak mau wajah Tita pun berdekatan dengan wajah tampan milik Adit. Tak ingin membuang banyak waktu Adit segera menarik tengkuk Tita dan mencium bibir tipis milik mantannya dulu. Begitu dirasa langkah kaki seseorang yang semakin dekat ke arah mereka membuat Adit segera melepaskan ciuman dan dekapannya. Membuat Tita linglung dengan keadaannya, wanita itu hanya terdiam masih bingung dengan apa yang terjadi menimpanya. Namun, begitu Tita telah tersadar. Tita segera menampar Adit dengan keras membuat wajah tampan pria itu memerah. Napas Tita memburu setelah aksi menamparnya, sorot matanya menandakkan kecewa dan sakit hati. Tak ingin melihat wajah Tita yang sepertinya tidak menyukai dengan tindakannya membuat Adit langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Adit keluar dari dalam kamar mandi, ia lalu berjalan kembali menuju keluarganya yang masih berkumpul.

"Loh, Dit. Dari mana kamu?" tanya Joe bingung melihat sepupunya yang baru kembali entah dari mana.

"Kamar mandi." balasnya kalem lalu duduk kembali di kursi menunggu hidangan pencuci mulut yang tengah di persiapkan.

"Oh, yeah? Tapi aku tidak melihatmu?" ujarnya lagi dengan kerutan di dahi.

Adit tersenyum miring mendengar perkataan sepupunya.

"Yeah, jika kau melihatku. Kau mungkin akan terkejut dengan apa yang aku lakukan." balasnya seduktif dengan sorot mata yang kini menatap Tita intens, tanpa memedulikan jika Joe memergokinya menatap Tita terang-terangan seperti ini. Berbeda sekali dengan Tita yang memalingkan wajahnya ke arah lain tak ingin balik menatap Adit.

Girlsfriend's best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang