26 | Salah Tingkah

3.5K 199 13
                                    

"Lo berhasil bikin gue kehilangan akal hanya dalam beberapa detik!"

❄️

Atmosfer di ruangan itu menjadi berubah seketika, begitu mencekam. Suasana menjadi hening, tak ada yang berniat ingin menyahut lebih dulu. Yang satu menunggu jawaban, tapi yang ditunggu tidak segera memberi kepastian.

Figo mengetuk-ngetuk ujung kakinya pada lantai. Matanya menatap ke bawah. Tapi tangannya masih setia menggendong Alviana. Figo bingung ingin menjawab apa. Sepertinya Alvin sudah sangat penasaran tentang sepupunya itu.

Sementara Alvin, cowok itu masih setia di tempatnya berdiri. Alvin menyisir rambutnya gusar. Ia paham betul Figo ragu untuk menjawab pertanyaannya. Karena Alvin menangkap basah raut wajah Figo yang langsung berubah begitu ia mengajukan pertanyaan tadi.

"Gue... nggak bisa kasih tau," akhirnya Figo angkat bicara.

"Kenapa? Apa masa lalu Diandra begitu buruk? Apa sikap dia sekarang ada hubungannya sama masa lalunya? Apa—"

"Sangat buruk." Figo memotong Alvin sebelum menyelesaikan kalimatnya.

Alvin sedikit terkejut. "Seberapa buruk?"

Figo mendengus tajam. Ia menggeleng prihatin. "Seperti yang gue bilang, gue nggak bisa jelasin. Walaupun gue tau lo ada niat baik, tapi tetep nggak bisa. Intinya lo harus tau, Ara itu sebenarnya rapuh. Ya, as you can see, mungkin di luar sana dia berusaha tegar dan kuat, tapi percaya, Al, dia sangat rapuh dan kesepian."

Kalimat terakhir Figo berhasil membuat telinga Alvin berdengung. Entah kenapa mengetahui kenyataan pahit yang dialami Diandra selama ini, Alvin punya keinginan untuk menjaga gadis itu, melindunginya, menyembuhkan bekas lukanya, kalaupun ia bisa. Tapi, rasa penasaran akan asal-usul Diandra terus menghantuinya.

Ya, Alvin akan mencari tahu semua itu.

Alvin menghela napas berat.

Diandra, sebenarnya lo siapa?

• • •

Diandra terlihat fokus mencatat hal-hal penting yang keluar dari mulut guru sejarah itu. Sementara cowok di sampingnya terlihat gusar dan tidak konsentrasi memperhatikan Bu Ririn sedang menjelaskan materi.

Tadinya Alvin ingin menanyakan kejadian semalam pada gadis itu. Tapi niatnya itu ia urungkan kembali. Alvin takut salah kata mengingat ucapan Figo tentang masa lalu kelam Diandra. Mungkin lain kali ia akan membahas ini.

Alvin menghela napas. Diperhatikannya wajah Diandra dari samping. Alvin baru menyadari kalau Diandra sangatlah cantik.

Mata tajam Diandra tapi sayu.

Alis Diandra yang tebal.

Hidung Diandra yang mungil.

Bulu mata Diandra yang lentik.

Bibir Diandra yang mungil.

Dan yang terakhir itu bikin Alvin penasaran bagaimana rasanya.

Ah, tidak-tidak! Alvin menggeleng, berusaha menghapus pikiran kotor itu.

REINARAWhere stories live. Discover now