SAME | 3

118 2 0
                                    


Lelah.

Itulah yang dirasakan Alana pada pagi hari ini mengingat bahwa ia semalam kerja lembur ditambah tugas kampus yang sangat banyak.

Alana bangun dari ranjang kasur dan merapihkan selimut.

"Udah biasa gini juga Al.. Jangan lemah dong" ucapnya dalam hati.

"Ih siapa juga yang lemah. Aku kuat kok" balas lagi dalam hatinya.

"Ah tidak......... aku ingin libur kuliah saja hari ini" ucapan lain dalam hatinya.

Kira-kira begitulah perang batin yang ada pada diri Alana.


BUGHH


Alana kembali berbaring di kasur kesayangannya.

"Tuhan, izinkan aku tidur sebentar sajaaaaaaa" Teriak Alana.


1 detik kemudian Alana langsung terlelap dengan mudahnya


PRANKK

PRANKKKK

Jelas saja suara itu bukan berasal dari kamar Alana, Alana masih tertidur pulas padahal niatnya hanya ingin tidur sebentar. Suara tersebut berasal dari kamar kost sebelah Alana. Alana selama ini hidup sendiri di Kota Jakarta. Bagi Alana, bertahan hidup itu memang sulit tetapi hidup adalah perjuangan dimana lebih baik kita berusaha daripada mengandalkan pada orang lain.

Merasa terganggu dengan suara tersebut, Alana pun terbangun.

"Shhh berisik sekali"

Alana meregangkan tubuhnya.

"Astaga jam berapa sekarang?"

Ia mengambil handphone dan....

"Hah? Jam 9? Aku tertidur selama 3 jam? Apa-apaan kau ini Alanaa"

Alana segera masuk ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk berangkat kuliah.


***


Sesampainya di Stasiun Manggarai, Alana langsung berlari ke peron kereta tujuan Jakarta Kota. Alana kuliah di Fakultas Ilmu Hukum kampus Universitas Bintang Andalan sama dengan Arya.


10.00


"Kenapa waktu cepet banget sih? Ayo kereta dateng dong. Bosen ini kalo sampe aku telat mulu" keluh Alana.

Kereta tujuan Jakarta Kota datang dengan penumpang yang sangat banyak.

"Kenapa se sulit ini sihhhh?!"


Alana masuk ke kereta berdesak-desakan dan langsung mengambil posisi sekenanya.

Tercium aroma parfum kesukaan Alana dari sebelah kiri ia berdiri, karena ia merasa penasaran siapa pemilik aroma tersebut ia pun memberanikan diri menengok ke sebelah kiri.

"Tampan....." gumam Alana dalam hati.

"Yak........ Bisa-bisanya aku malah salah fokus dengan wajah tampannya"

Alana kembali ke posisi semula sambil bergidik ngeri, namun tetap saja ia masih penasaran dengan laki-laki tersebut.


***


Merasa ada yang memperhatikan dirinya, Arya segera menengok ke sebelah kanan. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui bahwa wanita yang dari tadi membuat ia risih adalah wanita yang kemarin ia temui di kereta juga. Merasa penasaran, Arya pun memberanikan diri untuk memanggil wanita tersebut.

"Hei...." Sapa Arya

Alana segera melepas earphone nya.

"Lu ngomong sama gua?" Ketus Alana.

"Buset.... beneran jutek banget ini cewek" Batin Arya.

"Iya sama lu, nyadar ga sih kalo dari tadi lu bikin gua risih? Kenapa? Lu suka sama gua?" Tanya Arya.

"Please.... ngaca deh. Kenal aja engga ngapain gua suka sama lu" Jawab Alana.

"Oh, lu ngajakin gua kenalan? Kenalin gua Arya Pamungkas. Cowok paling ganteng sejagat raya" Ucap Arya dengan percaya diri sambil mengulurkan tangan sebagai tanda bahwa ia memang memperkenalkan dirinya.


Alana mengerutkan keningnya.

"Gila" Ucap Alana.

Arya langsung melongo mendengar ucapan Alana.


"Sesaat lagi, kereta anda akan tiba di Stasiun Cikini."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Alana langsung berlari keluar kereta dan Arya masih berada di dalam kereta.


"Itu cewek beneran deh, udah ngaco otaknya"

"Bentar"

"Ini dimana?"

"Stasiun Cikini?"

"Yakkk kenapa gua ga turun sih?"


Arya segera mengambil tas nya dan baru saja ia ingin melangkah keluar kereta. Pintu sudah tertutup.

"ASTAGA. AWAS AJA YA ITU CEWEK. KALO KETEMU GA BAKAL GUA LEPAS" Kesal Arya.


***

"Seumur-umur aku belum pernah ketemu cowok kaya gitu. Bener-bener gila, aku menarik ucapan ku tadi bahwa ia adalah lelaki tampan. Hii" ucap Alana sambil mengedikkan bahunya.

Ia berlari dengan cepat ke kampus dan untungnya dia tidak terlambat. Karena dosen Alana baru datang beberapa detik kemudian saat Alana sampai ke kelas.

"Untungnya aku tidak terlambat" Ucap Alana.

Selama pembelajaran, Alana tidak fokus karena masih teringat dengan Arya. Ia merasa ada yang aneh dengan Arya.

"Ah bener. Ternyata yang aneh itu kenapa muka aku sama dia mirip?" Gumam Alana.

To Be Continued

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 31, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SAMEWhere stories live. Discover now