🌺PH_3🌺

6.1K 348 19
                                    


🍁🍁🍁

Masalah itu ada untuk kita hadapi. Bukan untuk di hindari. Dan dengan mengindari masalah, tidak akan membuat masalah itu selesai dengan sendirinya. Ingatlah bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Allah selalu bersama kita

🌺Penantian Halal🌺
litaps

💐💐💐

-------------

"Lydia, kamu ikut ke ruangan saya sekarang!" Titah dosen baru itu, setelah beranjak dari duduknya.

"I- iya pak," ucap Lydia gugup

'Ya Allah... semoga aja dia cuman mau bayar utang ongkos yang kemarin' gumam Lydia dalam hati

---

Sesampainya di ruang dosen....

"Duduk!"  titah Faris pada Lydia. Yang di angguki oleh Lydia, lalu duduk di kursi yang telah disediakan

"Kamu tau kenapa saya panggil kamu ke sini?" Tanya Faris

"Ehm, mas-eh, bapak mau ngembaliin uang saya kan?" Ungkap Lydia agak gugup

"Tadinya memang hanya itu yang ingin saya sampaikan sama kamu. Tapi ada hal lain lagi yang ingin saya tanyakan kepada kamu," Ucap  Faris

"A-apa ya pak?" Tanya Lydia

"Kamu kelihatan tidak fokus saat mengikuti kelas saya tadi. Dan, mata kamu kelihatan seperti habis menangis. Bisa kamu jelaskan? Kamu tadi mendengarkan peraturan yang saya sampaikan selama mengikuti kelas saya kan? Saya tadi bilang, semua mahasiswa yang mengikuti kelas saya harus fokus. Dan kamu? Kalau sekiranya tidak bisa fokus, lebih baik kamu tidak usah mengikuti mata kuliah saya saja!" Jelas Faris

Lydia hanya menunduk sambil berkata "sebelumnya, saya minta maaf pak. Karena sudah tidak fokus di kelas bapak. Tapi saya punya alasan pak, kenapa saya bisa tidak fokus seperti tadi. Tapi saya janji deh pak untuk selanjutnya, saya akan fokus di setiap mata kuliah yang bapak sampaikan," Jelas Lydia

"Bisa kamu ceritakan pada saya apa penyebab kamu bisa sampai tidak fokus seperti tadi? Atau jangan jangan kamu kaget karena tau saya itu dosen kamu? Setelah pertemuan kita di angkutan umum waktu itu?" Tanya Faris

"Maaf pak. Saya tidak bisa menceritakan penyebabnya. Ini masalah pribadi saya. Dan soal saya kaget, memang saya kaget sih pak. Apalagi setelah perlakuan saya ke bapak tadi di depan pintu kelas, yang menganggap bapak itu salah satu mahasiswa di sini. Saya kira bapak bakal marah karena perlakuan saya tadi yang agak kurang sopan," Jelas Lydia

"Ya sudah kalau begitu. Saya harap kamu tidak mengulanginya lagi," Ucap Faris sembari merogoh saku dan mengeluarkan selembar uang 50ribu. Dan memberikannya pada Lydia "ini untuk membayar hutang saya pada kamu."

"Ini kebanyakan pak, orang ongkosnya cuma 10ribu. Saya gak ada kembalian," ucap Lydia

"Ya sudah kamu terima saja. Anggap saja itu sebagai imbalan atas kebaikan kamu, karena sudah ikhlas menolong orang yang bahkan baru kamu kenal. Dan juga sebagai penyemangat supaya kamu bisa lebih fokus lagi di mata kuliah saya kedepannya," Jelas Faris

"Ishhh... kalo imbalan atas kebaikan saya mah masih saya terima uangnya. Tapi kalo buat nyogok supaya saya bisa fokus di mata kuliah bapak, emang bapak kira saya anak kecil di sogok pake duit?!" Sewot Lydia tak terima

Faris hanya terkekeh melihat tingkah Lydia yang menurutnya lucu. "Ya sudah kamu terima saja."

"Ya sudah pak. Kalau gak ada lagi yang mau di bicarakan saya pamit ya pak. Makasih juga buat uang lebihnya. Assalamu'alaikum," Pamit Lydia sambil berlalu menuju pintu keluar

Penantian HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang