4

16.8K 2K 478
                                    

Awalnya Hyunjin akan mengatakan perasaannya yang sebenarnya pada Jeongin. Sesuai dengan janjinya pada Minho kemarin. Bahkan ia telah menyusun beberapa kata sebelumnya. Tapi entah mengapa pikirannya sedikit tergoyahkan setelah melihat wajah lesu Jeongin yang terlihat sedikit lebih pucat malam ini. Mata rubah itu terlihat sembab dan ia tau penyebabnya, Jeongin baru saja menangis.

"Jeong, are you okay?" tanyanya pelan menatap wajah manis itu. Jeongin menatapnya dan tersenyum tipis. Mata indah terlihat penuh luka tanpa Hyunjin sadari

"I'm okay. Asal kau tetap disampingku" ujarnya masih menatap mata Hyunjin, berusaha meyakinkan sang kekasih kalau ia baik-baik saja. Meski harus menyimpan luka dihatinya dalam-dalam. Tapi kehadiran Hyunjin disampingnya benar-benar mengalihkan seluruh rasa sakitnya, seolah Hyunjin adalah obat dari semua penyakit hatinya. Tapi disisi lain Jeongin juga merasakan, Hyunjin bisa menjadi sebuah racun untuknya. Racun yang bisa menghancurkan hatinya kapan saja.

"Aku harap kau akan tetap baik-baik saja meskipun aku tak ada disampingmu"

Jeongin sedikit memiringkan kepalanya, menatap Hyunjin dengan tatapan tak mengerti.

"Apa maksudmu Hyun? Jangan bicara omong kosong"

Suara Jeongin mulai terdengar sedikit bergetar, rasa takut kehilangan Hyunjin lagi-lagi menggerogoti pikirannya.

"Kita akhiri saja sampai disini"

"Hyun-"

"Aku tak akan melarangmu melakukan hubungan dengan siapapun, dengan begitu aku akan tenang menjalani hidup semauku. Tanpa menyakiti perasaanmu" lanjut Hyunjin berusaha meyakinkan pikirannya, ia tak ingin goyah kali ini.

"Tidak"

"Aku tak mau"

"Jeongin, kumohon jangan bodoh seperti ini"

"Kenapa Hyun? Aku tak pernah melarangmu berhubungan dengan wanita lain. Ryujin? Maafkan aku, aku tak akan mengungkitnya lagi. Tapi kumohon, kita sudah berpacaran selama 4 tahun dan kau mengkhianati hubungan kita begitu saja? Tidak Hyun, aku tidak mau"

"Aku ingin berkencan Jeong, dengan seorang wanita. Memiliki hubungan normal seperti pasangan lain"

"Alasan bodoh macam apa itu hah. Berkencanlah dengan wanita, siapapun itu. Aku tak melarangmu Hyun, tapi setidaknya kau meluangkan waktu untukku. Kembali padaku.." Jeongin tak lagi dapat menahan air matanya. Suaranya terdengar parau dan begitu menyakitkan. Ia lemah, hatinya lemah hingga berhasil ditaklukan oleh sosok Hwang seperti itu.

Entahlah, Hyunjin yang memang ahli memainkan perasaan, atau Jeongin yang begitu rendahan karena dengan bodohnya selalu menerima perlakuan bejat Hyunjin. Dan yang lebih bodohnya lagi, ia bertahan dari semua rasa sakit itu. Baginya mencintai Hyunjin adalah hal terindah. Tak peduli seberapa sering ia terjatuh, menangis dan jatuh cinta kembali akan pesona namja tampan itu.

"..kau memilikiku Hyun. Kau boleh melakukan apapun asal jangan pergi. Kau boleh menyakitiku, aku tak apa. Sungguh.. hiks"

"Berpacaranlah dengan wanita lain, tapi jangan meninggalkanku. Aku tak akan mengganggu kalian asal kau tetap disampingku"

Jeongin tersenyum pahit, mata berairnya kembali menatap wajah tampan Hyunjin. Namja yang begitu dicintainya itu.

"Kau boleh menikmati tubuhku kapanpun, lakukan sesukamu. Asal jangan pergi"

"Kau yakin?" tanya Hyunjin memastikan dan Jeongin mengangguk sebagai jawaban.

"Tetap anggap aku kekasihmu meskipun kau tak mencintaiku. Aku tau kau tak mencintaiku tapi kumohon, setidaknya balas perasaanku meski semu"

"Jika kau butuh teman untuk tidur panggil saja aku, aku rela menjadi jalangmu" lanjut namja manis itu berusaha menyembunyikan isakannya. Ia memejamkan matanya dan melumat lembut bibir tebal yang selama ini selalu menciumnya penuh kasih sayang itu. Baginya

Hyunjin tak membalas. Ia terdiam membiarkan Jeongin yang beraksi kini.

Ciuman dingin itu hanya berlangsung beberapa menit hingga Jeongin memilih melepaskan tautannya. Ia meraih pipi Hyunjin dan menatap kedua manik itu dalam dalam.

"Aku mencintaimu Hyun" ujarnya. Dan lagi, Hyunjin tak membalas ucapan itu sedikitpun. Tak apa bagi Jeongin. Bahkan ia senang jika Hyunjin masih mau mendengar kalimat menjijikkan itu.

Ya, terlihat menjijikkan memang jika seorang submissive terlalu memaksakan cintanya seperti itu. Tapi apa boleh buat, cinta merubah segalanya. Seperti Hyunjin yang berhasil menaklukan hati Jeongin saat ini.

.

.

"Jadi bagaimana? Kalian putus?"

Seperti biasa, club malam akan menjadi tempat bersantai terbaik untuk dua sejoli itu. Ditambah pemandangan para gadis seksi makin membuat lelaki manapun akan merasa betah disana.

"Aku sudah memutuskannya tapi dia bersikeras tak ingin. Sudahlah, berikan aku kontak Jihyo sekarang juga"

"Bagaimana bisa aku memberikannya padamu sekarang, kau belum sepenuhnya putus dengan Jeongin, tidak. Aku tak akan memberikannya" mutlak Minho lalu kembali meneguk soju kesukaannya.

"Lagipula aku sudah mengakhirinya, dia saja yang tak mau. Sudahlah, aku sudah tak menganggapnya siapa-siapaku lagi tapi kenapa kau membuatku rumit hyung.."

"Benarkah?"

Hyunjin mengangguk. Meskipun dalam hatinya berkata lain.













'Tentu saja tidak, mana bisa aku melepas tubuh indah Jeongin begitu saja. Jeongin mainanku yang paling berharga' bantinnya menyeringai saat Minho mengeluarkan ponselnya.

"Aku telah mengirimkan kontaknya padamu, awas jika dia mengadu padaku bahwa kau masih bermain dengan Jeongin"

Hyunjin memutar bola matanya malas, jujur ia muak. Tapi dari mana lagi ia bisa mendapat kontak wanita seksi selain dari Minho.

"Kau tau sifatku kan hyung, jika memang Jihyo tak bisa memuaskanku setiap hari maka aku akan tetap mencari penggantinya"

"Terserah kau saja. Tapi aku jadi penasaran, sebagus apa tubuh Jeongin hingga kau benar-benar betah memainkannya" gumam Minho menatap namja didepannya dengan tatapan menyelidik.

"Bolehkah aku mencicipinya?"

"Jangan macam-macam hyung, yang lain saja asal jangan dia"

"Kenapa kau begitu egois, katamu dia bukan siapa-siapa lagi untukmu" protes Minho menaikkan nada bicaranya kesal

"Ck, bukan siapa-siapa lagi. Tapi dia milikku hyung. Sudahlah, cari saja yang lain atau aku juga akan merebut jalangmu"

"Sial. Jisung bukan jalang bodoh"

.

.

to be continue

Possessive 「hyunjeong」Where stories live. Discover now