36. Plan

177 15 1
                                    

Happy Read, Vote and Comment, gangs... 😊

***
**
*
BGM : Seventeen - Home

"Happy 10th win, Seventeen. Happy birthday, Carats."
*
**
***

*** Magnitudo ***

Setelah menghabiskan waktu 2 hari menganggur di rumah, hari ini rencananya Seungcheol kembali beraktivitas seperti sebelum ia berangkat ke Kanada dan berakhir menikahi gadis keturunan keluarga Kim yang sudah akan memberinya dua buah hati.

Kantor.

Ya. Sebelum mengubah statusnya, Seungcheol adalah seorang pekerja untuk bisnis sang Ayah. Pemuda itu menempati posisi sebagai direktur perencanaan dan pengembang usaha. Pasca ditinggal sementara oleh sang pimpinan ke Kanada, tugas dan jabatan Seungcheol dilimpahkan kepada asisten direktur Yoon Jeonghan dan dibantu oleh sekretaris cantik nan seksi, Bae Joohyun yang kerap disapa Irene.

Tinggal di tempat yang jauh tidak lantas membuat Seungcheol abai pada tanggung jawabnya. Beberapa kali Seungcheol akan mengecek laporan tim pengembang dan merevisi kesalahan yang mungkin terjadi. Selama ini, mereka tidak hanya berkomunikasi melalui e-mail tetapi juga via telepon tanpa sepengetahuan Hyewon. Bahkan istri cantiknya itu hanya tahu bahwa Seungcheol bekerja untuk ayahnya mengurus pabrik pakaian. 🤭

"Sayang, bisa bangunin Mark dulu nggak? Aku mau bantu Mami nyiapin sarapan."

"Oke, Sayang!"

Seungcheol hanya tersenyum sambil menghampiri ranjang anaknya dan menemukan Mark yang tidur dalam posisi tidak karuan persis sekali seperti Hyewon.

Seungcheol hanya tersenyum sambil menghampiri ranjang anaknya dan menemukan Mark yang tidur dalam posisi tidak karuan persis sekali seperti Hyewon

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Selamat pagi, Mark! Ayo bangun dulu, Sayang."

Seungcheol membuka selimut yang menutup kepala Mark dan menemukan tidak bergeming masih berada pada posisi semula. Napasnya masih teratur dengan mulut sedikit terbuka dan liur yang mengalir di pipi. Anak pertama keluarga kecil Seungcheol itu biasanya lebih peka jika disentuh daripada disapa.

Seettt...

"Mark..."

"Heeeuuuhhhnnnggg..." 😞

Kedua mata Mark berkedip beberapa kali. Bibir bawahnya yang lebih tebal setiap bangun tidur membuat bocah itu semakin lucu. Bulu matanya juga sangat lentik menurun dari sang Ayah.

"Mark sudah bangun?"

"Hiiiiing... huuung..."

Mark menggaruk kepalanya bingung. Beberapa bulan terpisah jauh dari sang Ayah membuat sikap Mark sedikit lebih kaku saat mereka bertemu langsung.

"Huuungg..." 😥

"Sini, gendong Papa."

Kepala Mark menggeleng dengan pandangan yang mengedar ke seluruh ruangan untuk menemukan keberadaan Mama cantik yang biasa membangunkannya.

Magnitudo (In Marriage Life)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن