37. In Law (1)

147 18 1
                                    

안녕하새용..

Sebelumnya, Taki boleh minta vote dan komen kalian kan, gangs? 🙂

Oh iya, buat kalian yang lagi UN, tersisa kamis dan senin lagi... semangaattt!!! 💪

***
**
*
BGM : Seventeen - Home
*
**
***

*** Magnitudo ***

Malam yang cukup dingin dan kurang bersahabat menyapa pandangan Mark yang terduduk di pangkuan Mamanya. Saat ini, Seungcheol, Hyewon, dan putra pertama mereka sedang berkendara menuju kediaman keluarga Kim. Waktu sudah menunjukkan pukul  9 malam, dan sekitar 20 km lagi mereka akan sampai di tempat tujuan.

"Mmaaaaa...mmaaaaa... ttaaaaaa..." Mark mengoceh antusias dengan bahasa asing yang belum terdaftar secara Internasional. Mata balita itu berbinar saat menemukan lampu kota berkelap-kelip seperti kunang-kunang.

"Mark suka melihatnya?" tanya Hyewon lembut.

Mark terdiam sejenak sambil mengamati gerakan bibir Mamanya tetapi tidak menjawab dan kembali menatapi pemandangan malam pertamanya dari balik kaca jendela. Sebelumnya, baik Hyewon maupun Seungcheol tidak pernah mengajak serta Mark dalam perjalanan jauh di malam hari seperti ini dengan alasan menjaga kesehatan.

Seharusnya saat ini pun Mark sudah berada di kediaman keluarga Kim jika menuruti kemauan Mami Choi dan juga Ibu Kim, tapi pasangan muda itu terlalu 'bandel'. Sehingga, para orang tua tidak bisa berbuat banyak selain membekali Mark dengan pakaian tebal dan juga wejangan berdurasi 200 menit agar cucu pertama mereka selamat hingga tujuan.

"Rumah ibu kok rasaya jauh ya, Sayang." Seungcheol yang sejak tadi berkonsentrasi dengan jalanan kini mulai membuka pembicaraan. Diliriknya Mark yang ternyata sudah tertidur padahal baru lima menit yang lalu ia dan Mamanya bernyanyi riang.

"Kenapa? Kamu bosan di dalam mobil sama aku?" Balas Hyewon ketus. Ibu muda itu masih kesal karena Seungcheol pulang terlambat dan membuatnya menunggu hingga akhirnya mereka baru berangkat pukul 8 malam.

"Kok gitu sih ngomongnya? Masih marah ya? Maafin aku ya, Sayang. Jalanan kota kan padat, jadi aku nggak bisa sampai tepat waktu."

"Itu alasan aja. Kalau kamu antisipasi kan bisa. Lagipula kata Papi jam pulang karyawan juga jam 5 sore kok."

'Tapi aku bukan karyawan, Sayang. Aku kan bos-nya.'

Seungcheol frustasi ingin menyuarakan pendapatnya tetapi urung karena mencegah terjadi keributan yang akan mengganggu kenyamanan Mark.

"Maaf ya. Kerjaanku lagi banyak banget tadi. Lain kali nggak akan aku ulangi lagi deh. Heuhm?"

 Heuhm?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Magnitudo (In Marriage Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang