1▶「Sasuke」

4.9K 541 34
                                    

"Kenapa kau gembira begitu, Sakura?" Shion melirik rekan kerjanya yang sedang cengar-cengir sendiri sembari melihat dompet di sebuah toko langganan mereka.

"Aku hanya senang saja karena Uchiha-san akan ikut acara kantor besok," ucapnya dengan senyuman yang lebar.

"Oh... hanya itu. Kenapa kau berlebihan sekali, sih?" Shion pun ikut melihat-lihat dompet yang sekiranya bagus.

"Dasar, kau tidak seru." Sakura pun pindah ke estalase tas dan meninggalkan Shion di sana.

Wanita pirang itu hanya geleng-geleng kepala tak peduli. Toh, ia sudah punya kekasih dan tidak tertarik dengan pria lain.

"Sepertinya Sakura sudah terlalu lama sendiri jadi dia seperti itu," gumamnya blak-blakkan yang sayangnya tidak didengar oleh Sakura.

"Shion! Kemari! Tas ini limited edition!"

"Eh? Benarkah? Tunggu, aku akan ke sana."

***

Dua hari sebelumnya...

"Kenapa aku diharuskan ikut?" Sasuke mengernyit pada Kakashi yang merupakan direktur di tempat Sasuke bekerja.

"Tentu saja kau harus ikut. Kau adalah manajer di divisi penjualan. Kau harus memberikan semangat pada orang-orang di divisimu. Atau lebih tepatnya aku mau kau membaur di acara luar kantor seperti itu," jelas Kakashi sembari tersenyum. "Ayolah. Kau sepertinya jarang ikut acara makan-makan seperti ini, kan?" bujuk Kakashi.

Sasuke terdiam sebentar mencerna apa yang disampaikan oleh Kakashi. "Baiklah," kata pria raven itu pada akhirnya.

Kakashi tersenyum penuh arti pada Sasuke yang merupakan sepupu dari teman dekatnya, Uchiha Obito. Sebenarnya Sasuke merasa risih saat Kakashi memberikan perhatian khusus padanya hanya karena ia adalah saudara dari sahabatnya. Tapi apa boleh buat, orang itu sekarang adalah atasannya.

Sasuke pun pamit saat seseorang dari luar meminta izin untuk masuk ke dalam ruang kerja Kakashi.

Saat ini...

"Manajer, ini laporan yang kemarin Anda cari." Pria yang berbadan agak besar itu menyerahkan ordner berwarna hijau pada si raven.

Sasuke mengambil dokumen itu. "Terima kasih, Juugo. Nanti akan saya periksa," ucapnya.

"Baiklah, kalau begitu aku akan mengerjakan yang lain. Permisi." Pria bernama Juugo itu pun undur diri dan segera kembali ke mejanya.

Pemilik bola mata onyx itu melihat ke arah jam yang ada di meja kerjanya. Sudah petang dan sebentar lagi waktunya untuk pulang. Ah, tapi ia tidak pulang ke apartemennya, melainkan harus ikut acara kantor terlebih dulu.

My Lovely Bad BoyWhere stories live. Discover now