▶2◁

4.3K 511 35
                                    

"Silau..." eluh sesosok pemuda di atas tempat tidur yang tidak sengaja terkena cahaya sinar mentari. Keadaan yang tak nyaman itu pun membuatnya bangkit dari posisi tidur dan sekarang ia terduduk dengan wajah bingung.

"Ini di mana?" Setelah sekian lama terdiam, pemuda itu mengingat kejadian sebelum ia tak sadarkan diri. "Ah... sepertinya aku tidak jadi mati," katanya dengan suara yang seperti berbisik.

Merasa nyaman tidur di kasur yang empuk, pemuda tersebut berniat memejamkan matanya sedikit lebih lama. Sudah berapa lama aku tidak senyaman ini? batinnya.

"Tunggu," ia terbangun lagi. "Tapi... ini di mana?"

KLEK

"Kau sudah sadar?" Seseorang lelaki berambut raven masuk ke ruangan itu.

"Kau..." bibir pemuda itu terkatup.

***

"Hari ini Uchiha-san belum datang?"

Neji mengangguk pada seorang gadis yang merupakan anak baru dari divisi pemasaran itu. "Ada perlu apa?" tanyanya.

"Ada berkas yang harus diserahkan kepada manajer dari divisi penjualan," jawab gadis itu dengan sopan.

"Oh, letakkan saja di mejanya."

"Terima kasih."

Neji mengangguk untuk membalas ucapan itu. Ia pun memandangi meja kerja Sasuke yang masih rapih sejak tadi.

"Apa dia tidak masuk, ya?" Ia pun mengeluarkan ponselnya untuk menanyakan Sasuke perihal keberadaannya.

Me:
Kau di mana?
Ke kantor jam berapa?

Uchiha Sasuke:
Hari ini aku izin.

"Padahal aku mau mendiskusikan sesuatu." Neji menghela napasnya. Ia kira Sasuke hanya akan masuk siang, namun perkiraannya salah. "Ya sudahlah, besok saja."

***

Sasuke mengganti channel TV entah sudah berapa kali. Ia mati bosan menunggu pemuda di kamarnya yang belum terbangun sejak malam itu. Pria itu juga merutuki dirinya yang izin dari kantor, tahu begini ia masuk saja, kan?

"Apa yang kupikirkan? Masa orang sakit mau kutinggal begitu saja? Kalau ia mati di sini akan menjadi masalah untukku," ucap Sasuke menentang pikiran yang sebelumnya. Tak lama ia pun menghela napas dan berniat kembali ke kamarnya yang saat ini ditiduri oleh orang lain.

Sebelum itu, Sasuke mengambil sarapan yang ia beli di depan apartemennya beberapa saat lalu. Tak lupa ia ambil peralatan kesehatan atau yang sering disebut peralatan P3K yang ia punya.

"Apa yang kulakukan ini benar? Ck! Kenapa juga aku harus begitu peduli padanya? Seharusnya kuminta saja polisi kemarin mengurus dia."

Flashback

"Apa yang kau lakukan, sialan?"

"Seharusnya itu pertanyaanku," jawab si raven. "Kau menindasnya setiap hari. Memangnya orang lain senang melihatmu begitu?"

My Lovely Bad BoyWhere stories live. Discover now