8

79 15 0
                                    

"Lo kenapa nangis hah" tanya bara kedua kali nya setelah keluarnya sang dokter .

"Gapapa kok bar"ucap ku sambil mengusap cairan yang meleleh dari hidungku.

"Bener?"

"Iyaa"

"Udah makan belum?"
Aku sangat berharap bara membelikan ku makanan jika aku bilang belum makan

"Belum"

"Ya udah nih makan dulu"
Ah boro boro membelikan makanan,dia malah menyendokan nasi sayur sop untuk menyuapi ku

"Ihhh gak ahh ,hambar gituuuu"

"Tapi Lo belum makan "

"Tapi gak suka"

"Lo ga bisa bersyukur banget ya ,ini gratis loh makanan nya "

"Ya udah sih"jawab ku dengan wajah kesal ,lalu membuka mulut merespon suapan dari bara .

Samar sama aku melihat bayangan dokter Kevin sedang memperhatikan kami berdua ,mungkin dia sedang memantau apa yang aku makan

' dasar dokter kepo suudzon Mulu" pikir ku .

Tak usah di tanya dari mana ia tau bahwa aku masuk rumah sakit,karna biasanya memang setiap aku drop ibu selalu mengabarkan ke bara dan memintanya untuk menemaniku

"Oh ya bar"

"Hmmm?"

"Gimana lamaran kamu sama kak Zahra?di terima gak?"

"Gak di jawab sama Abi nya ,dan kata Abi nya beliau akan menjawab setelah gue lulus "

"Yaaaah ga keterima dong"

"Belum,bukan nya gak keterima"

"Siapa sih yang bisa nolak gue"

"Sombong .."

Waktu terus berlalu,detik demi detik tak terhenti di setiap waktunya . Hari sudah malam dan bara pun telah pulang sejak sore tadi usai membantuku untuk sholat ashar .
Dan ini adalah waktu dokter Kevin mengontrol ku walau hanya sekedar memeriksa detak jantung ,rupa nya ia hobi sekali menghitung denyut nadi ku ,ah untuk saja dia dokter ,jadi ya gak dosa kalo pegang pegang ,.

Dan yah tepat waktu ,kini dokter Kevin telah berhasil membuka pintu ,dan berjalan mendek kearah ku dengan wajah datar tanpa saapan manis seperti dokter dokter Yang lainya .

"Mana pacar mu?sudah pulang"

Aku melongo mendengar pertanyaan dokter Kevin ,apa selama ini ia mengira bara itu kekasih ku😂

"Kamu ,jangan terlalu cinta sama laki laki,nanti sakit hati kesehatan kamu yang terancam ,paham??"

"Iya dok ,tau kok"

"Yasudah permisi ,kalo butuh apa apa panggil saja saya,saya nginap di rumah sakit "

"Kenapa gak pulang dok"

"Saya ingin menjaga kamu"
"Maksud saya memantau pasien pasien saya"

Aku hanya ber oh ria.
Dan dokter pun berlalu keluar.
Dan tak begitu lama ia kembali masuk ke dalam ruangan tempat ku berbaring .

"Saya sedih ,buku yang saya berikan kamu tulis dengan tulisan yang menyedihkan di lembar pertama nya"

Tanpa menunggu respon ku dokter Kevin segera kembali keluar meninggalkan ku sendirian.

Memang mulai kemaren dokter Kevin agak berbeda dari biasanya .



Kini waktu telah menunjukkan pukul 20:30 .
Dan aku masih sendirian ,ibu tak kunjung terlihat di hadapan ku ,mungkin ia tak berniat untuk menemaniku malam ini ,
Atau ia terlalu sibuk di rumah hingga lupa ketidak hadiran ku di rumah itu ..
Tiba tiba perasaan ku gelisah,aku takut ibu bertengkar lagi dengan ayah tiri ku,aku takut karena aku tak di sana jika mereka cekcok,dan pikiran pikiran negative pun mulai bergentayangan di otak ku .. aku takut hal buruk terjadi pada ibu ku ,aku takut kejadian masa lalu ibu bersama ayah kandung ku terulang kembali saat ibu ku di aniaya ,di pukuli ,di siksa aku takut ..

AYLINOnde histórias criam vida. Descubra agora