32

44 11 0
                                    

"sayang ..."

"Iya? " Respon ku sembari memainkan ponsel .

"Kangen nggak sih sama ayah .?"

Aku terdiam ,mata ku berubah menjadi  berkaca, jari jari tangan ku terhenti mengetik .
Ku pejamkan sejenak kelopak mata ku .

"Tentu ay kangen ."

"Besok hari ayah loh .. mau nggak jalan jalan ke tempat ayah?"

"Tapi kan jauh sayang ."

"Ya nggak papa , kita sambil jalan jalan "

"Beneran sayang?"

"Nggak , becanda doang kok ."

"Yahh "

"Yaudah siap siap gih!"

"Siap komandan sayang ." Ucap ku yang tak lupa mengacungkan tangan ku ke jidat.

       Di kamar ibu .
Ku lihat wanita yang kini berusia setengah abad itu sedang menjahit selembar kain ,entah akan seperti apa nanti jadi nya hanya ibu yang tau .
Walau bagaimana pun, aku sangat menyayangi ibu dia yang selama ini merawat ku dengan cara nya tersendiri .
Aku pun kini mengerti, ibu sangat mencintai ku, hanya saja kadang cara nya salah dalam menyalurkan kasih sayang nya, dan ego nya terlalu tinggi .

Tampak sangat jelas wajah letih nya, mungkin akibat jam segini ibu belum tidur dan meneruskan jahitan nya .

Aku mencoba mendekati ibu.

"Bu.."
Ia langsung mengalihkan pandangan nya ke arah ku .

"Kok belum tidur ?"

"Ibu mau buatin baju untuk calon cucu ibu ."

Ucapan ibu sontak menggetarkan hati ku .
Perasaan ku tak karuan , wajah ku memucat.
Apakah ibu menginginkan cucu dari ku .
Dari Kevin .

"Ibu doa in ay aja ya semoga ay bisa beri ibu cucu yang lucu " ucap ku tulus di iringi senyum manis .

"Oh ya Bu,besok rencana nya ay mau kerumah ayah."

"Oh gitu ,sama siapa ?"

"Sama kak Kevin bu, ibu mau ikut?"

"Kamu mau bunuh ibu ya?"
Bentak ibu .

"Nggak Bu , yaudah kalo gitu ay mau ke kamar dulu ya ."

"Ya udah sana "

"Ibu jangan tidur larut malam ya ."

"Iya iya "

Aku pun membalikan badan dan menuju pintu keluar dari kamar ibu yang dulu nya adalah kamar dari ibu nya Kevin yang telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu .

Baru saja tangan ku menyentuh knop pintu, ibu kembali memanggil ku

"Eh aylin ... Jangan lupa bikinin ibu cucu ya !"

Aku hanya mampu tersenyum dan tersipu malu .
Penyataan dari ibu tak ku tanggapi ,segera aku melarikan diri dari kamar ibu. 

                          ***
Ucapan ibu kerap kali muncul dalam fikiran ku ,aku tak bisa menghentikan cara kerja otak ku,bagaimana bisa aku terus saja menghayal kan jika nanti mempunyai anak dari seorang dokter Kevin .

Malam ini, hujan terlalu deras hingga terlalu sayang jika di lewat kan hanya dengan menidurkan diri .
Di malam yang penuh guyuran hujan ini, aku duduk di dekat jendela kamar ku ,yang memperlihatkan rintikan rintikan hujan yang merdu jika di dengarkan secara baik baik .
Aku menatap hujan ,dan menghirup aroma segar nya.
Butir butir kecil air hujan menghantam wajah ku dengan lembut .  Mata ku sengaja aku pejamkan untuk menikmati sensasi seperti ini sembari mencari ribuan kata untuk ku jadikan jelmaan kalimat yang indah .

AYLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang