25

2.1K 130 6
                                    

Brak

Pintu rungan kerja naruto dibuka dengan kasar oleh sang pemilik, membuat sakura, shikamaru, kiba dan gaara menoleh karena terkejut.

Naruto membawa kakinya menuju sofa yang diduduki shikamaru, ia mendudukkan kasar tubuhnya lalu mengusap kasar wajahnya menggunakan kedua tangannya

"Hei naru, ada apa?" tanya sakura lembut, ia khawatir karena wajah yang biasanya datar itu nampak mendung dan sedikit memucat.

Naruto mengangkat wajahnya menatap sakura yang bertanya padanya, "salah, aku salah"

Semua orang yang ada diruangan tersebut mengernyit, mereka salaing melempar pandangan seolah bertanya satu sama lain.

"Apa lagi yang kau lakukan?" shikamaru yang memang tepat duduk disamping naruto mencoba bertanya. Naruto menghela nafas kasar, ia menatap keempat sahabatnya dan berakhir menatap shikamaru, ia memandang ragu shikamaru. Ia takut jika ia menceritakan yang ia lakukan pada mereka, ia takut mereka khawatir dan terus mengomelinya.

"Katakan saja, kami nggak akan ngomel kok" seolah tau dengan isi pikiran naruto, sakura mengucapkannya dengan tersenyum simpul.

Lagi-lagi naruto hanya menghela nafas, ia membenarkan kembali letak duduknya. Ia menceritakan apa saja yng terjadi dirumah sakit.

"Sudahlah, kenapa kau tidak pulang saja, ini sudah malam. Sudah 1 jam sejak kau pergi dari kantor" ucap gaara

"Aku tidak mau pulang" naruto membuang muka, "oh iya, kalian tadi tidak jadi makan keluar?" tapi ia kembali memfokuskan mukanya kearah keempat sahabatnya.

Kiba hanya tersenyum, "tidak, kami tidak jadi melakukannya"

"Kenapa?" tanya naruto penasaran.

"Emmm,, tidak apa-apa" kiba tersenyum lebar, lalu tertawa.

"Apa yang kau tertawakan kiba?" naruto memandang malas kiba, sementara yang lain hanya terkekeh.

'Sebenarnya kami mengkhawatirkanmu, naru. Tapi, kami tidak mungkin mengatakannya padamu, karena kami tahu. Kau paling tidak suka membuat orang lain mengkhawatirkanmu, bukan?'

Mereka semua kemudian tertawa bersama, ada sedikit beban yang dapat terangkat berkat sahabat-sahabatnya, dan naruto bersyukur.

'Aku tahu kalian khawatir, kalian tak ingin aku mengetahuinya, bukan? Tapi aku sudah mengetahuinya. Aku suka perhatian kalian, cukup nyata dan tidak melebih-lebihkan.'

"Ini sudah malam, sebaiknya kita pulang" ujar sakura, ia melihat jamnya yang menunjukkan angka 22.55

"Aku tidak mau pulang" rengek naruto, ia memasang wajah cemberut.

"Yaish, kau harus pulang naru" sakura berkacak pinggang, ia menampilkan wajah tergarang yang ia punya.

Bukannya menuruti, naruto malah menangis kencang.

Semua yang ada diruangan tersebut kalang kabut, manakala presdir dan sahabat mereka, menangis dengan sangat kencang.

"Saku, lakukan!" perintah gaara, sungguh gaara rela jika sakura akan melakukan hal itu pada sahabat tersayangnya.

NarufemSasuWhere stories live. Discover now