5 - The Day

6.7K 322 11
                                    

Sudah saatnya kita memulai hidup yang baru dengan adanya cinta
-Athaya Auliana-

***

Setelah kejadian tadi, kita jadi canggung dan tentunya temen-temen kita pada asik ngeledekin.

Lagian hak sepatunya ngapain patah juga kan bikin gue jatuh dan yaa... kalian tau lah.

Dan karena tadi fotografernya kampret bin sialan ngefoto kita pas kita ehmm, jadilah nanti itu juga  bakal dicetak juga. Kan syaland :)

Kejadian tadi terngiang-ngiang di otak gue, apalagi tadi waktu nempel dia sempet gerakkin bibirnya. Alamak dia menang banyak.

"Nih, makan jangan ngelamun, terus!" Ucap Faiz meletakkan hidangan di depan gue. Gak tau apa, gue ngelamun gara-gara dia.

Gue ngelirik dia sekilas. Dia kelihatan santai, kayak gak keganggu kejadian tadi siang sama sekali. Berarti bener dong, dia nikmatin. Astaga! Menang banyak dia.

Author pov

Disisi lain, jantung Faiz terus berdetak dan ia berharap gadis disampingnya tidak mendengarnya.

Faiz mencoba untuk santai agar tak terlihat canggung.

"Calon pengantin diem-diem ae, padahal tadi udah..." ucap Andra langsung dipotong Faiz.

"Diem lu, kampret!" Melihat wajah kesal Faiz membuat yang lainnya tertawa. Setelah makan malam selesai, mereka pulang kerumah masing-masing.

Lain halnya dengan calon mempelai. Mereka memilih untuk duduk di sebuah taman dekat rumah Aya.

"Hahhh, gak nyangka ini malam terakhir gue jadi jomblo" ucap Aya tiba-tiba.

"Kita pulang yok, acara besok pasti capek. Mending istirahat di rumah." Ajak Faiz diangguki Aya.

Sebelum aya bangkit, Faiz terlebih dahulu mengulurkan tangannya.

"Apa? Minta uang?"

"Buat apa gue minta uang sama lo kalo akhirnya yang cari nafkah gue? Buruan, ntar keburu tangan gue kram."

"Bodo amat kalo kram mah, lagian gak muhrim tau."

"Gak muhrim tapi tadi udah ngelakuin yang lebih dari gandengan. Lucu." Tawa Faiz garing yang mampu membuat Aya malu.

Dengan gerakan pelan, Aya menyambut uluran Faiz.

"Inget ya, abis ini kita harus belajar mencintai. Karena gue nggak mau entar hubungan kita gak langgeng. Gue cuma mau nikah sekali seumur hidup dan itu hanya sama lo." Ucap Faiz lembut ketika mereka sudah sampai didepan rumah Aya.

Aya seperti terhipnotis dengan nada suara Faiz yang sangat lembut. Aya hanya mengangguk kaku merespon ucapan Faiz.

"Yaudah kalo gitu gue pulang dulu. See you, my future wife" pamit Faiz diakhiri kecupan didahi Aya lalu pergi bersama mobilnya.

Aya terdiam dan menatap mobil yang baru saja melaju itu sampai hilang ditikungan jalan.

"Yang ada gue jatuh cinta duluan, Iz." batinnya berucap.

***

Keesokkan harinya, orang-orang mulai sibuk menyiapkan acara yang sebentar lagi dimulai.

Berbeda dengan kedua mempelai. Meskipun ditempat yang berbeda, mereka sama-sama gugup.

"Gausah gugup gitu" tegur Kevin yang melihat wajah Faiz yang gugup.

FAYA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang