6. Tampaknya seratus koin emas lebih berarti dari nyawamu.

36.5K 4.7K 1.1K
                                    

2000 vote, 1000 komen, besok aku update. Gak sampe, aku gak update sampai senin.

Wkwk, ini alasan biar gak up besok sama minggu. Tapi kalo emang tembus, aku usahain update.

Selamat membaca, sayang-sayang aku.

***


Alunan musik klasik menyebar ke seluruh penjuru ruangan. Di tengah aula megah tempat perayaan telah menjadi tempat para werewolf berdansa dengan pasangan mereka.

"Aku pikir Nona sulung keluarga McKenzie tidak bisa berdansa. Ternyata aku salah." Querro bicara dengan Serra dalam jarak 10 cm. Hembusan nafas hangatnya pun terasa di kulit wajah Serra.

Serra tersenyum angkuh. Tidak ada hal yang tidak ia kuasai. Itu adalah anugerah Tuhan yang paling ia banggakan. "Dan kau beruntung bisa berdansa denganku."

Querro tertawa hangat. Ia merengkuh pinggang Serra lebih dekat hingga perut ramping Serra menabrak perut kotak-kotaknya yang berbalut setelan mahal.

"Aku memang harus mengakui itu. Aku pria paling beruntung malam ini."

"Aku suka sekali mulut manismu itu, Querro." Iris biru Serra melengkung indah.

"Aku suka caramu menatapku." Querro tenggelam dalam ketenangan di birunya manik mata Serra. Ia menemukan kedamaian di sana. Seperti ia kembali pulang ke mansionnya dan disambut hangat oleh ayah dan ibunya.

Aaron kembali masuk ke aula setelah bergelut dengan kekesalannya sendiri. Dan bukannya hilang, kekesalannya makin menjadi ketika ia melihat Serra berada dalam pelukan Alpha Querro. Aaron jelas tahu bahwa selama ia hidup, ia tidak pernah melihat Alpha Querro bersama wanita manapun. Pria itu selalu bersikap dingin dan sulit untuk didekati. Dan saat ini yang ia lihat, Alpha Querro tengah tersenyum hangat pada Serra, mate-nya. Ralat, mantan mate-nya.

Kaki Aaron melangkah menuju ke Serra dan Alpha Querro, tetapi sebuah tangan terulur kemudian menahannya.

"Alpha, berdansalah denganku." Aleeya menatap Aaron dengan mata lembut yang memiliki maksud lain.

Aaron tak menjawab Aleeya beberapa detik. Tatapan matanya terus saja melihat Serra dan Alpha Querro. Dadanya terasa seperti terbakar. Detik kemudian ia membawa Aleeya ke tengah aula, memilih ke posisi paling dekat dengan Serra dan Alpha Querro. Berdansa dengan pikiran tak sedikitpun pada Aleeya.

Serra dan Alpha Querro menyadari keberadaan Aaron dan Aleeya, tetapi mereka tidak terusik sama sekali. Tetap terlihat dekat seolah mereka telah kenal dalam waktu yang cukup lama.

Alpha Querro jelas menyadari tatapan tajam Aaron. Namun, ia tidak peduli sama sekali. Sedikitpun ia tidak terintimidasi oleh tatapan itu. Ia tahu seberapa tangguh Aaron, tetapi ia tidak berpikir bahwa Aaron lebih tangguh daripada dirinya yang telah 45 tahun hidup di dunia dan menjalani berbagai perang.

Dia juga tahu alasan Aaron menatap seperti ingin mencabik-cabik tubuhnya. Tatapan yang menyiratkan kecemburuan dan kemarahan yang tak terbendung. Sangat Alpha Querro sayangkan, bagaimana mungkin Aaron sebodoh itu me-reject Serra. Akan tetapi, ini bagus untuknya. Tak ada halangan baginya untuk mendekati Serra. Sejujurnya meskipun ada halangan, ia tidak keberatan untuk merebut Serra dari Aaron. Dia bisa menghancurkan Dark Moon Pack untuk membawa Serra bersamanya.

"Alpha, selamat atas pengangkatanmu." Aleeya mengulang ucapan selamatnya seperti yang ia katakan tadi.

Aaron tidak mendengarkan. Ia masih fokus pada Serra. Hal yang membuat kebencian Aleeya terhadap Serra semakin tumbuh subur.

Jalang sialan! Kau sedang menggali kuburanmu sendiri, Serra. Lihat apa yang akan aku lakukan padamu nanti!

Aleeya yang awalnya ingin membuat hati Serra hancur karena kemesraannya dengan Aaron malah berbalik emosi karena yang ia inginkan tidak terjadi, ditambah Serra membuat Aaron mengabaikannya.

The Alpha's MateWhere stories live. Discover now