7. Kau Tamat, Serra

34.2K 4.2K 265
                                    

Kaki Serra terbawa kembali ke arena tarung. Ia datang bukan untuk bertarung lagi, tetapi mengambil barang miliknya.

"Nona, kenapa kau kembali?" tanya Sammy. Pria itu mengerutkan keningnya, apakah mungkin wanita di depannya ingin bertarung lagi?

"Aku ingin mengambil barang belanjaanku. Seseorang yang menolongku kemarin mengatakan bahwa aku bisa mengambilnya padamu."

Sammy berpikir sejenak. Mengaduk-ngaduk memori otaknya kemudian wajahnya berubah ceria. Ia ingat tentang barang itu.
"Jadi, Nona adalah wanita yang ditolong Tuan tempo hari?"

"Tuan?"

"Iya, pemilik tempat ini."

"Oh." Serra mengomentari singkat. Jadi sekarang ia tahu ke mana arahnya jika ia ingin membayar hutang itu.

"Sebentar. Aku ambilkan barangmu." Sammy meninggalkan Serra. Melewati kerumunan werewolf yang semakin ramai.

Menunggu beberapa saat, Sammy datang dengan belanjaan Serra yang tertinggal dua hari lalu.

"Sampaikan ucapan terima kasihku pada Tuanmu." Serra di dunia nyata jarang sekali mengucapkan kata terima kasih. Kalimat itu begitu keramat untuknya. Mengucapkan terima kasih artinya ia membutuhkan bantuan orang lain dan mengakui bahwa ia adalah wanita lemah. Namun, baru tiga hari di dunia werewolf ia sudah mengucapkan kata terima kasih sebanyak dua kali.

"Baik, Nona," jawab Sammy.

Serra meninggalkan tempat itu. Sammy memastikan Serra sudah benar-benar hilang dari pandangan matanya lalu ia kembali ke ruangan tempat tuannya berada.

"Tuan. Nona Ariel mengucapkan terima kasih." Ia menyampaikan ucapan terima kasih Serra pada Aldebara.

Sesungguhnya Aldebara sudah mendengar percakapan Serra dan Sammy. Telinga tajamnya bahkan masih bisa mendengar langkah kaki Serra.

Aldebara tak menjawab. Sammy segera meninggalkan ruang kerja majikannya.

Suara pikiran banyak orang membuat kepala Aldebara pusing. Sudah bukan rahasia umum jika Aldebara bisa mendengarkan apa yang orang lain pikirkan. Di Dark Moon Pack, ia adalah satu-satunya orang yang bisa menembus pikiran Alpha Kevyn.

Tidak mau mendengarkan lebih banyak, Aldebara melemahkan kemampuannya. Kemudian ia membuka buku tentang sejarah bangsa werewolf.

Hanyut dalam bacaannya. Aldebara tidak menyadari bahwa matahari sudah mulai bergerak kembali tenggelam.

"Tuan!" Hingga sebuah suara menghentikan Aldebara membaca bukunya. Ia menutup buku yang tadi ia baca lalu menatap lurus ke pria yang baru saja datang.

"Aku tidak menemukan aktivitas apapun di Black Forest." Vallen, tangan kanan Aldebara melaporkan hasil pengamatannya sejak semalam hingga satu jam lalu di sebuah hutan yang disebut hutan hitam. Tempat di mana bangsa penyihir tinggal. Setelah kematian semua klan penyihir, hutan itu menjadi semakin mengerikan. Tidak pernah ada yang keluar selamat dari hutan itu. Dikatakan bahwa hutan itu sangat luas. Dipenuhi oleh pohon-pohon berbentuk aneh dengan tak ada sinar matahari yang masuk ke dalam sana. Kalaupun ada yang bisa keluar dari sana maka pasti akan terkena gangguan jiwa.

Menurut tetua werewolf, arwah klan penyihir tidak mengizinkan siapapun masuk ke dalam tempat tinggal mereka. Maka dari itu klan werewolf dilarang memasuki Black Forest jika masih ingin selamat.

"Amati terus hingga purnama tiba! Jika jiwa Alaric Orlando masih ada, pasti akan ada aktivitas di Black Forest."

"Baik, Tuan." Vallen menundukan kepalanya kemudian pergi meninggalkan Aldebara.

The Alpha's MateWhere stories live. Discover now