1 ; pelatnas?

20.6K 800 50
                                    

🏸🏸🏸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏸🏸🏸

"Nad, lo mau gak jadi dokter di Pelatnas?" Gue yang lagi asik main ludo sama Ci Agnes kaget denger Koh Sinyo ngomong begitu.

"Hah? Gak salah denger nih gue Koh?"

"Lah iye, beneran Nad. Dikata gue becanda apaan?" Ucap Koh Sinyo.

"Iya Nad, jadi semalem Sinyo bilang ke aku kalo di pelatnas salah satu dokternya baru aja resign. Jadi butuh dokter lagi sementara, kebetulan kan kamu dokter yang pas dibutuhin sama Pelatnas. Dokter internist." Jelas Ci Agnes— Kakak ipar gue.

Otak gue bekerja keras, berasa mau bobrok ini otak tiba-tiba di tawarin kerja di Pelatnas. Mampus, kalo gue kerja di Pelatnas bisa ketemu mantan sampe gumoh.

"Koh, Ci bukannya gue gamau tapi kan gue masih jadi dokter di pertamina. Disamping itu juga akhir-akhir ini gue sering keluar kota ngisi seminar." Kata gue mencoba untuk menolak secara halus. Sehalus bulu anjing kesayangan koko.

"Nad, gue tau lo tiga bulan terakhir sibuk. Lo nambahin jam praktek dan nerima seminar-seminar sampe jarang dirumah. lo bisa kan reschedule dan manage ulang jadwal lo? Gue juga gak mau lo kebanyakan keluar kota sampe lo keteteran. Gue maunya lo sementara ini istirahat dari tiga bulan yang melelahkan." Kata Koh Sinyo.

Pwease dong koh peka kalo gue gamau ketemu manusia setan :)

"I-iya bisa sih. Tapi kan tetep aja kalo Nadia reschedule praktek, dari Pertamina ke Pelatnas jauh." Elak gue.

"Bilang aja ah lo males ketemu mantan Nad." Kata Ci Agnes.

"Ooh iya ya, baru inget aku yang mantannya Nadia ada di sana." Kata Koh Sinyo.

"IH KOH APAAN SI ENGGA KALI." Dan gue seketika langsung naik darah.

Maklum ye, suka rada sensi kalo bawa-bawa mantan.

"Yaudah, bantuin gue jadi dokter pelatnas. Masa adek gue sendiri kaga mau, kalo gue kenapa-napa kan enak ada lo Nad." Kata Koh Sinyo.

"Eh lu koh kalo ngomong di olas. Gue juga kaga mau kali lo kenapa-napa. Sembarangan kalo ngomong." Kata gue.

"Nahh karna Nadia Emanuella Gideon gak mau kokonya kenapa-napa, lebih baik Nadia terima tawarannya Sinyo ajaa. Cici dukung serebu persen deh!" Kata Ci Agnes.

Gue pun menghela nafas. Even Pertamina ke Pelatnas jauh si gak masalah, juga gue ke pertamina kadang di anterin supir.

Tapi gue malesnya itu loh, ketemu mantan alias manusia setan. HIH GA BANGET!

"Gapapa kok Nad kalo ada pasien opname terus lo harus prioritaskan pasien lo yang opname di hari pas lo di Pelatnas, nanti ada dokter satu lagi kan. Ini karna kita butuh dokter gak cuma satu, jadi ya gue minta bantuan lo. Kasian juga staff pbsi masih kebingungan nyari penggantinya." Kata Koh Sinyo.

Menangkis Rindu • Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang