FIVETEEN

1.5K 70 7
                                    

Seharian ini Kalita hanya mengurung dirinya di kamar, padahal di hari weekend seperti ini biasanya Kalita akan menghabiskan waktunya untuk berjalan jalan, tapi kali ini Kalita tidak ada sama sekali keluar dari kamarnya, bahkan sampai sekarang pun saat waktunya makan malam Kalita tidak ada niat untuk keluar

Amara mengetuk pintu kamar Kalita "Ta.. kamu nggak makan malam?" tanyanya sedikit teriak, tidak ada respon

Amara resah, takut terjadi apa apa pada Kalita "Ta, Kalita sayang" panggil lagi Amara, namun seperti yang pertama, tidak ada respon apapun dari Kalita

Dengan tergesa gesa Amara mengambil kunci cadangan di lemari ruang tamu , ia membuka pintu kamar Kalita, dan..

"KALITA MASYAALLAH...!" teriak Amara begitu melihat Kalita yang tergeletak tidak berdaya di lantai kamar mandinya "Pah.. papah...!" teriaknya lagi sembari memangku anak semata wayangnya itu

"Kenapa sih mah ribut ribut?" tanya John- papa Kalita "Masyaallah Kalita!" John langsung menghampiri Kalita beserta Amara, ia menggendong anak gadisya

"Mang Ujang.. mang Ujang!" Teriak Amara memanggil supir pribadi John

"Iya bu, kena- loh neng Kalita kenapa bu?"

"Siapin mobil sekarang mang, kita ke rumah sakit"

"Iya bu"

Malam itu seluruh orang yang berada di rumah Kalita panik dan ketakutan dengan keadaan Kalita yang tiba tiba pigsan, bi Minah selaku pembantu di rumah Kalita juga sangat terkejut dengan kondisi Kalita yang tiba tiba ambruk seperti itu

Amara dan John resah menunggu dokter yang sedang memeriksa keadaan Kalita, keduanya benar benar takut Kalita akan mengalami coma seperti sebelumnya

Setelah beberapa saat, dokter keluar dari ruangan UGD, Amara segera menghujani dokter sekaligus kerabat jauhnya itu dengan pertanyaan tentang keadaan Kalita

"Ka, kita omongin di kantor aku aja ya, nggak enak disini ngomoginnya"

Amara mengangguk, ia dan suaminya-John mengikuti Dania ke kantor nya untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kondisi Kalita

"Jadi gimana keadaan Kalita Ni?" tanya Amara dengan perasaan gusar

Dania menyerahkan hasil pemeriksaan beberapa hari yang lalu "Ini hasilnya ka"

Amara dan John membaca hasil pemeriksaan yang dijalankan Kalita beberapa hari yang lalu "Nia, Kalita...-" Amara menutup mulutnya, ia benar benar tidak menyangka bahwa penyakit mematikan yang bernama kanker itu kembali mengancam nyawa anaknya

John mengusap punggung Amara mencoba menenangnkan, ia menatap Dania meminta penjelasan

Dania menghela nafas "Kanker di tubuh Kalita berkembang lagi, dan setelah aku periksa lebih detail kanker kali ini lebih ganas dari sebelumnya, jadi Kalita harus dengan segera menjalani pengobatan supaya kanker nya tidak berkembang lebih pesat"

"Bukannya Kalita udah di vonis sembuh total?" tanya John

Dania mengangguk "Waktu itu memang Kalita sudah sembuh, tapi kanker nggak semudah itu ka, kemungkinan buat kembali lagi itu ada, dan kali ini kanker di tubuh Kalita kembali lagi"

"Kalita sudah tau?"

Dania mengangguk mengiyakan "Kemarin setelah hasil tes keluar, aku langsung kabarin Kalita"

"Responya?"

"Kalita marah, dan dia nggak mau ngejelanin pengobatan, karna memang untuk kali ini pengobatan yang harus dijalani oleh Kalita lebih extrime di banding yang sebelumnya" jelas Dania "Tapi ka, nggak ada salahnya kita nyoba, nggak ada yang nggak mungkin kan, aku akan cari cara supaya Kalita bisa sembuh total, jadi aku mohon ka, tolong bujuk Kalita supaya mau menjalani pengobatannya" ucap Dania memohon

Amara dan John mengangguk bersamaan "kita akan bujuk Kalita, kita juga yakin Kalita bisa sembuh dan kamu beserta rekanmu akan merawat Kalita dengan baik, tapi kami mohon dengan sangat, tolong kasih Kalita pengobatan yang terbaik"

"Iya ka, Nia janji Kalita bisa sembuh"

Amara menggangguk, begitu pula dengan John "Kalau begitu kami keluar, sebelumnya terimakasih Dania sudah mau berjanji untuk mengobati Kalita" ucap John

"Iya kak, sudah sepatutnya aku sebagai tantenya Kalita melakukan yang terbaik"

***
Thanks for reading

Update? Sebisa yutha.. maaf kalo yutha telat update atau lama ya

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story

DenataМесто, где живут истории. Откройте их для себя