TWENTY FIVE

608 44 10
                                    

Waktu berlalu, tanpa terasa ujian Nasional sudah dilakukan satu bulan yang lalu, sekarang hasilnya pun sudah keluar, saat ini waktunya untuk mendaftar di Universitas yang diminati

Semenjak kejadian waktu itu, Denata tidak melihat Kalita lagi, itu adalah pertemuan langka yang seharusnya adalah waktu yang tepat untuk Denata menanyakan sesuatu kepada Kalita

Tapi Denata terlalu bingung dengan perasaannya, dia juga terlalu kecewa dengan kepergian Kalita yang tiba tiba, akhirnya sifat ego membuat ia kehilangan kesempatan untuk menanyakan alasan kepergian Kalita

😊😊😊

Setelah beberapa waktu mengurusi pendaftaran di Universitas dan melakukan Ospek yang memang menjadi tradisi di Universitas Garuda, akhirnya hari ini kelas perdana dimulai. Denata tidak ingin lagi bermain main dengan waktunya, kali ini ia benar benar akan belajar dengan serius, karna bukan saatnya lagi ia bermain main dengan taruhan masa depannya

"NAT!" teriakan seseorang membuat cowok yang tengah berjalan santai menuju kelasnya menoleh

Nico setengah berlari menghampiri Denata, ia memang satu Universitas dengan Denata, Candy juga, tapi sayangnya Irene memilih Universitas yang berbeda, Denata tidak terlalu perduli, karna ia juga tidak terlalu dekat dengan gadis yang dulu biasanya bersama dengan Kalita tersebut

Nico mengatur nafas ketika sampai di tempat Denata berdiri "Nat"

"Apa?"

Tangan Nico menunjuk ke arah gerbang utama Universitas dan diikuti dengan pandangan Denata "Dia Nat"

Satu alis Denata terangkat bingung "Ha?"

"Sekian lama lo cari dia, lo nungguin dia, akhhirnya penantian lo nggak sia sia Nat"

"Apaan sih" Denata meninggalkan Nico yang berbicara tidak jelas, Denata tidak suka orang yang bertele tele seperti Nico

Nico menyusul Denata yang sudah beberapa langkah di depannya "Nat dengerin gue" katanya yang hanya mendapat lirikan sekilas "Kalita balik Nat!" ucapnya langsung ke inti "Tadi gue liat dia turun dari mobil, ternyata ya penan- ehh Nat lo mau kemana?!"

Denata segera berlari setelah mendengar perkataan Nico, lalu ia terdiam melihat orang yang disebut Nico tadi, Kalita, gadis itu benar benar Kalita gadisnya. Kakinya kaku seperti batu, matanya terus tertuju pada gadis dengan rambut pendek di atas bahu

Setelah hari itu akhirnya ia melihat gadisnya, Kalita

Kalita berjalan menghampiri "Hai Nat" sapa Kalita sambil tersenyum

Denata benar benar beku, ia sekali lagi terpesona dengan senyuman manis Kalita, untuk beberapa saat yang mereka berdua lakukan hanyalah saling menatap tanpa berbicara apapun

Tidak bisa dipungkiri, debaran itu masih ada, walaupun Denata merasa kecewa, tetap saja perasaannya tidak bisa berbohong, ia merindukan gadis yang sudah setahun lebih itu menghilang

Kalita terlihat jauh lebih cantik, dengan rambutnya yang di potong lebih pendek dari sebelumya membuat wajahnya terlihat lebih fresh, wajahnya yang terlihat makin putih, bibir tipisnya yang terlihat merah alami, Kalita masih sangat cantik dimata Denata

Setelah cukup lama berada di posisi saling menatap, Denata mengalihkan pandangannya, meyadarkan diri bahwa dirinya masih sangat kecewa, tanpa membalas sapaan Kalita, Denata membalikan badan melangkah menjauh

"Nata..."

Langkah Denata terhenti mendengar panggilan dari Kalita, ia tidak menoleh hanya menunggu Kalita menyelsaikan apa yang ingin diucapkan

Grreep

Mata Denata membelalak ketika tiba tiba seseorang memeluknya dari belakang, Kalita memeluknya erat dari belakang

"Nat aku kangen" ucapnya mempererat pelukannya

Denata mencoba melepaskan tangan yang melingkar di pinggangnya "Ta nggak enak diliatin banyak orang" katanya

"Bentar aja Nat, please" katanya tak mau melepas

Denata tidak membiarkan perasaannya terlarut, ia melepaskan tangan Kalita "Maaf Ta, tapi semuanya udah nggak kayak dulu lagi" katanya, lalu pergi meninggalkan Kalita

"Nat.." lirih Kalita melihat punggung Denata yang makin lama menjauh

***

Maaf baru muncul, makasih buat yang masih setia nunggu, maaf juga karna part ini agak gaje

DenataDonde viven las historias. Descúbrelo ahora