🌻3

6.9K 917 157
                                    

Puter mulmed ❤️❤️❤️
.

.

.

.

.

Kedua tangan Lalisa bergerak merapatkan coat, masker beserta topi miliknya.

Bukan miliknya sebenarnya. Itu milik Oh Sehun, karna Lisa memakainya setelah kunjungannya ke apartemen pria itu pagi ini.

Kunjungan yang entah harus disyukurinya atau dikutuknya. Lisa sangat tidak suka dibohongi. Tapi untuk hal ini, Lisa terkadang lebih memilih untuk tidak pernah tahu kenyataan.

Jalanan sedang ramai dan resiko dirinya dikenali orang sangat besar. Tapi gadis itu benar-benar tidak berpikir jauh tentang kemungkinan dirinya akan dikenali karna berkeliaran dijalanan umum saat jalanan sedang ramai seperti sekarang.

Kakinya melangkah tanpa tujuan, dan hanya mengikuti instingnya ketika teringat tentang sesuatu. Seperti beberapa saat lalu. Ketika ingatan tentang bermain game bersama Oh Sehun bergulir didalam kepalanya, Lalisa mendatangi game center.

Begitu pula sekarang, Lisa melangkah menelusuri sekitar bangunan pet shop karna tadi Lisa menemukan anjing yang benar-benar mirip seperti anjing milik pria itu.

Senyumannya sedikit tertarik saat melihat beberapa wahana bermain hewan disisi pet shop itu yang menjadi favorit anjing milik prianya itu.

"Padahal aku ingin sekali mengajakmu bersama Luca dan Leo kesini. Sayangnya kau tidak suka padaku" gunam Lisa dengan senyuman dibalik masker yang dipakainya.

Kepalanya menoleh dan matanya menangkap pemandangan sepasang kekasih yang tengah tertawa sambil berfoto bersama dibangku pengunjung didepan pet shop tersebut.

Lisa terdiam sejenak menatap keduanya sambil berpikir.

"Mungkin aku bisa berjalan-jalan ditaman lalu pulang" kakinya melangkah dengan pasti menuju ke destinasi terakhirnya hari ini sebelum pulang.

Iya, pulang.
________________

Lalisa memasuki apartemen dengan senyuman. Perasaannya membaik setelah bermain ditaman tadi. Meski sendirian, rasanya menyenangkan. Baginya, ini seperti mengulangi masa-masa trainee nya yang sudah terlewat.

Masa dimana Lalisa Manoban hanya punya satu fokus, yaitu mimpinya. Masa dimana Lalisa hanya punya dirinya sendiri untuk dipercaya. Masa dimana Lalisa hanya tekun menunggu hari debutnya, bukan menunggu kejelasan sebuah hubungan dan perasaan seperti sekarang.

Lisa memakai sandal rumah dan melangkah ke dapur, karna Lisa yakin ada Jennie disana.

Benar saja ketika kakinya hampir mencapai dapur, terlihat Jennie yang berdiri menyender pada meja dapur dengan wajah serius. Lisa tersenyum dan bermaksud memasuki dapur, tapi langkahnya terhenti.

"Aku tidak bisa melakukan apapun" itu suara Jongin. Senyuman Lisa makin tertarik menyadari keberadaan kekasih Jennie.

Lisa ingin mengobrol banyak dengan pria itu terkait pekerjaan, dan ... sedikit merembet ke urusan pribadi munkin.

"Bahkan jika itu berbicara dengan sahabatmu?" okay sepertinya nada mereka mengobrol tidak biasa.

Tapi, apa yang biasa tentang mereka? Keduanya benar-benar cool dan berbeda dalam berkomunikasi. Maksudnya, mereka tidak seperti pasangan lainnya.

Sehingga Lisa tetap saja berdiri disana dengan rasa penasaran akan apa yang diobrolkan oleh keduanya.

"Menurutmu? Apa yang mesti kubicarakan dengannya? Bukankah sejak awal sudah kubilang ide mendekatkan Sehun dan Lisa adalah ide buruk?"

1st LISA (BLACKPINK LOVE STORY)Where stories live. Discover now