1 - A Different World

40.9K 6.7K 2.8K
                                    

"L-lo siapa?"

"Johnny tiger dari Kellogs."

Bentar-bentar. Gue enggak salah denger kan? Kellogs? Itu bukannya nama sereal?

Gue lantas melirik sereal yang sedari tadi terus dia genggam. Itu sereal Kellogs! Dan gue baru ingat kalo Kellogs emang punya maskot harimau. Tapi setahu gue namanya Tony, bukan Johnny.

"Jadi lo badut?"

Cowok itu menatap gue dengan ekspresi bingungnya. "Badut? Sejenis Chenle?"

Oke. Gue baru tahu di zaman modern ini masih ada orang yang enggak tahu badut. Bahkan anaknya Om Sehun yang baru brojol aja tahu.

"Terus ini apa? Eh kok kayak asli?" tanya gue lagi begitu memegang tangannya yang penuh dengan bulu. Demi apa? Itu beneran kayak kulit harimau!

"T-tolong katakan kalo lo vegetarian."

"Gue karnivora--"

"AAAAAAAAAAAAAA!!"

"Jangan tendang gue! Gue karnivora bukan berarti gue juga makan manusia! Yang ada gue masuk kurungan, cuy!"

Mendengar itu, gue pun memberhentikan kegiatan nendang-menendangnya. Mata gue berkedip berkali-kali. Setelah itu gue tatap dia lekat-lekat.

"Kok lo bisa ngomong? Bahasa kita sama lagi. Lo manusia atau harimau?"

"Itu pertanyaan terkonyol yang pernah gue denger," balasnya diiringi kekehan.

Gue masih enggak paham. Ini gue mimpi kah? Atau jangan-jangan gue udah di surga?

"Ini dimana? Surga? Tapi kenapa di surga ada makhluk sejenis elu?"

"Dari tadi lo ngomongin apa, sih? Badut? Surga? Lo mabuk, ya?"

Siapa saja tolong bangunkan gue dari mimpi buruk ini.

"Lo dari mana? Gue tadi nemuin lu ngapung di danau."

Gue mengernyitkan dahi heran. Seingat gue, gue bunuh dirinya di atas jembatan. Kenapa jadi mental ke danau?

Cowok itu menghela napasnya. "Kayaknya lo beneran sakit. Istirahat aja dulu. Dari pada lo tambah gila."

Dia mulai berdiri dari duduknya, namun dengan gesit gue segera menahan lengannya agar tidak pergi. "Ini dimana?" tanya gue.

Lagi-lagi dia menatap gue dengan pandangan aneh. "Dimana lagi? Ya di Traumweltesh, lah!"

Lagi-lagi dahi gue mengerut. Dia bilang apa tadi? Troll es teh?

"Jadi ini bukan di bumi?!"

Sebelah alisnya terangkat. "Bumi? Sejenis melon?"

SEJAK KAPAN BUMI SAUDARAAN SAMA MELON?!

Gue mulai muak dengan semua ini. Gue pun berdiri dan membuka tirai jendela yang terletak di dekat ranjang.

What the hell?! Ini tempat apa?!

"Eh manusia!" panggil Johnny.

"Apaan? Emangnya lu bukan manusia?" balas gue nyolot.

"Ya bukan, lah!"

Astaga... gue baru inget ini bukan di bumi. Tapi gue masih enggak percaya dengan semua ini. Kalo dipikir-pikir lagi, ini semua enggak masuk akal. Bisa aja 'kan kalo gue masih ada di dunia mimpi?

"Nama lu siapa?" tanyanya.

"Jean, Jean Athaleta Ramadhani."

"Kenalin, gue Johnny." Johnny mengulurkan tangannya kepada gue.

NEO CULTURE HALLOWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang