O3. cuap-cuap sore harsa dan rati

596 83 56
                                    

Entah bagaimana bisa kini Rati dan Harsa semakin dekat, bahkan tak jarang mereka berdua pulang bersama. Rati juga sering kali terlihat menunggu Harsa yang tengah rapat himpunan atau Harsa yang menunggu Rati menyelesaikan tugas-tugasnya di perpustakaan.

"Aku ada rapat selesai kelas nanti, Rat. Gaakan lama kayaknya cuma dua puluh menit, kamu tunggu aku di mobil aja, ya?" Ujar Harsa sembari mengelus lembut puncak kepala Rati membuat Rati tersenyum.

"Aku tunggu kamu di kantin aja ya, Sa? Aku lagi pengen jajan siomay, nanti kamu hampiri aja aku di kantin. Oke? Semangat rapatnya, bestie" Jawab Rati melenggangkan kakinya pergi meinggalkan Harsa.

"Boyfie, Rat. Bukan bestie ah kamu mah" Teriak Harsa dengan kencang membuat Rati terkekeh geli.

Setelah sekitar tiga puluh menit dengan tergesa-gesa Harsa menghampiri Rati yang sedang bersenda gurau ria dengan Sandra dan juga Fadil di salah satu kursi kantin yang dapat terlihat dari arah pandang mata Harsa.

"Lama banget sih, Sa. Untung aja gak gue tinggal nih cewek lo" Protes Fadil yang Harsa dapat pertama kali jelas membuat Harsa semakin tak enak hati.

"Sorry ya tadi rapatnya agak rumit soalnya jadi lama" Jawab Harsa tak lupa dengan senyum manis dengan netra yang tak lepas dari Rati yang duduk di sebrangnya.

"Yaudah karena cowokmu udah dateng, aku sama Sandra pamit duluan  ya, Rat" Kata Fadil menarik Sandra meninggalkan Rati berdua dengan Harsa. Namun Rati mencegah Fadil dan Sandra dengan suaranya.

"Bestie, Dil. Bukan cowokku"

"Soon to be your Boyfie dong, Ti"

"Kamu ngaco ya? Udah sana pulang, jangan bikin gosip yang enggak-enggak disini ya, Dil. Kamu sama Sandra nih memang saja aja" Jawab Rati dengan Wajah paniknya membuat Harsa sendiri terkekeh geli.

Fadil dan Sandra akhirnya melenggang pergi dengan tawa tercipta di masing-masing bibir indah mereka berdua.

"Kamu mau jajan lagi gak, Rat? Aku laper banget soalnya habis di keroyok sampai babak belur sama pertanyaan pas rapat tadi" Tanya Harsa mendapat anggukan kepala antusias dari Rati.

Rati merasa kasihan sekali melihat Harsa dengan wajah lelah yang selalu ia paksa ceria setiap hari.

"Sa, kalau kamu capek atau kamu merasa pingin istirahat atau mungkin berbagi kisah. Kamu bisa berbagi sama aku, aku pasti temani kamu" Ujar Rati membuat Harsa menoleh kearahnya dengan wajah yang lebih sumringah.

"Bener ya?"

"Iya, Harsa"

"Kalau begitu aku mau berbagi nanti malam, boleh?"

"Tentu"

"Aku mau berbagi tentang kisah bahagiaku selama enam bulan ini memperjuangkan sosok Ratimaya Pramudita pengisi relung hati yang sampai sekarang masih aku usahakan hatinya untukku miliki. Meski raga miliknya terus berada di dekatku. Aku juga ingin egois, aku ingin raga beserta hati miliknya untukku, Rat"

"Harsa"

"Gapapa, kita makan sate padang kesukaanmu, ya? Kemarin aku sempat tanya pada Bunda apa makanan favorit anak gadisnya ini. Lalu, Bunda menjawab kalau sate padang itu salah satu makanan favoritmu"

"Harsa"

"Gapapa. Rat. Di dekat kost-an Janar itu ada sate padang enak sekali, kamu harus coba kalau enggak kamu pasti bakalan nyesel"

Lika Liku Rasa Onde histórias criam vida. Descubra agora