U

1.9K 300 14
                                    




Tepat saat waktu menunjukan pukul sepuluh malam pengunjung di cafe tempat Taehyung bekerja mulai keluar. Taehyung yang berdiri di balik meja kasir tak berhenti melirik satu-satunya pengunjung di ujung yang masih meminum Cola nya tanpa menyadari jika sekelilingnya telah sepi.

Jisoo yang berdiri di sebelah Taehyung menepuk punggung pemuda itu dan memberi senyum teduh saat pemilik punggung menoleh.

"Kenapa? Sakit? Pengen cepet pulang? Dari tadi kamu liat jam sama pengunjungitu bergantian"

Taehyung menggeleng, meski sesungguhnya ingin mengiyakan.

Gadis itu mendekat, sedikit menjinjit dan itu membuat Taehyung refleks mengambil langkah mundur dan tingkahnya membuat Jisoo mengernyit "aku hanya ingin mengatakan sesuatu kenapa reaksimu berlebihan sekali" protesnya

Lagi-lagi Taehyung menggeleng hingga gadis itu memutar bola mata jengah "Pengunjung itu memang sering kesini 15 menit sebelum tutup setiap hari minggu, memesan cola dan memakai headphone. Entah apa yang dikerjakannya di depan laptop"

Taehyung tak menanggapi dan tak berkeinginan untuk menanggapi, yang ia inginkan hanya ingin cepat pulang dan bertemu Jimin, sejak tadi pikirannyaterus dipenuhi oleh kekasih manisnya. Jimin memang terkadang sering murung setiap kali pulang dari rumah tapi tak pernah sampai seaneh tadi.

"Permisi" sebuah suara berat bersamaan dengan ketukan pada meja kasir membuyarkan lamunan Taehyung. Di depannya berdiri  pelanggan yang dibicarakan Jisoo barusan. Setelah mengucapkan maaf Taehyung menerima kartu yang pelanggan tersebut sodorkan.

"Karyawan baru?"

"Y-ya?" Taehyung tergagap. Pelanggan yang ternyata memiliki kulit putih pucat itu hanya menatapnya datar dan Taehyung kembali menggumamkan maaf berkali-kali merasa telah membuat pelanggan kecewa dengan pelayanannya.

"Apa kamu karyawan baru?"

Taehyung mengiyakan. Memberanikan diri menatap pria pucat di depannya. Perpaduan antara manis dan cantik, untuk ukuran seorang laki-laki tubuhnya juga mungil sama seperti Jimin, ah Taehyung jadi ingin cepat pulang.

"Lain kali kalau bekerja jangan sambil melamun" ujar pria itu sebelum berlalu keluar.

Jisoo menghampiri dengan nampan berisi gelas kosong dan piring kecil bekas cake "Lain kali kalau bekerja jangan sambil melamun, huh sok sekali" cibirnya dan Taehyung masih tak menaanggapi.

Taehyung tiba dirumah setengah jam kemudian. Jimin langsung melompat kearahnya begitu Taehyung membuka pintu hingga pemuda Kim itu terpaksa menutup pintu menggunakan kaki.

"Aku rinduuu" katanya dengan suara teredam. Taehyung memberi usapan di punggung dan mendudukan diri di ranjang.

"Kenapa hu'um?" Gelengan kepala Taehyung dapatkan.

"Sungguh?" Taehyung menggigit bibir saat helain rambut Jimin menggelitik lehernya saat kekasihnya itu mengangguk apalagi Jimin tak berhenti bergerak dalam pangkuannya.

"Jimin bisa turun? Aku mau mandi, tubuhku lengket" pinta Taehyung hati-hati, tahu sekali bagaimana sifat Jimin jika mode manja akan sedikit sensitif. Entah sengaja atau tidak bokongnya yang berada di antara milik Taehyung sengaja di gerakan  ke kanan dan kiri mengikuti gelengan kepalanya.

"Jimin" Jimin malah mengeratkan pelukan di leher, wajahnya di tenggelamkan di leher Taehyung.

Merasa tak bisa menahan lebih lama lagi, tubuh Jimin diangkatnya, didudukan diatas ranjang dan Taehyung segera bangun, mengambil handuk dalam lemari "Maaf sayang, tapi aku harus mandi" katanya sambil menutup pintu kamar mandi dan menguncinya dari dalam.

Taehyung sudah selesai mandi sepuluh menit lalu tapi belum berani keluar. Masih memikirkan bagaimana cara menghadapi Jimin. Taehyung itu lelaki normal yang bisa terangsang juga apalagi jika yang menggodanya adalah Jimin. Tapi Taehyung merasa jika belum saatnya mereka melakukan itu, dia mencintai Jimin, tulus.

Dan Taehyung merasa untuk membuktikan cinta tak harus melalui making love.

"Taehyung, kamu mandinya lama" ketukan di pintu kembali menyadarkan Taehyung, rambutnya yang masih setengah basah diusapnya dengan handuk kecil kemudian memutar kunci setelah menarik nafas panjang.

Pintu belum sepenuhnya terbuka saat Jimin menerobos masuk dan menabrak Taehyung, memeluknya erat. "Taehyung aku siap"

Taehyung membola, pelukan Jimin bahkan belum di balasnya.

STAY || VM [On Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang