Reset [part I]

320 28 3
                                    

You ask me if i really don't feel anything or if nothing's wrong from time to time
do I really look like nothing is wrong? do I?

"Tapi aku ingin bersamamu, Kyu.." Ucap Siwon dengan isakan keluar dari mulutnya.

Namun tanpa memperdulikan apapun lagi, Kyuhyun segera berjalan meninggalkan Siwon yang masih berdiri di tempatnya. Kyuhyun tidak bisa mendengar lebih banyak lagi.

Ketika ia baru berjalan beberapa meter, ia dihadang oleh seseorang yang tingginya hampir sama dengannya. Kyuhyun segera memeluk laki-laki itu.

Changmin membiarkan Kyuhyun melingkarkan lengannya di tubuhnya. Ia bisa melihat Siwon yang hanya terpaku menyaksikan kejadian itu.

Kyuhyun tidak menyangka akan kehadiran Changmin di tempat itu dan tanpa memperdulikan apapun Kyuhyun menubrukkan tubuhnya ke tubuh Changmin yang berdiri dengan kokoh. Changmin yang tidak menampakkan ekpresi apapun hanya diam dan menunggu hingga Kyuhyun melepaskannya.

Dalam jarak beberapa meter, seorang pria hanya bisa berdiri dan menyaksikan hal itu dengan perasaan yang tidak bisa dideskripsikan. Siwon tidak bisa melihat siapa lelaki yang dipeluk Kyuhyun itu, namun Siwon tidak bisa berbuat apa-apa. kakinya seolah terpaku di tempatnya berdiri.

"Siwon.." Tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang.

Siwon menoleh dan mendapati Ahra berdiri di belakangnya dengan sebuah sapu tangan berwarna putih yang berada di genggamannya.

Tanpa menunggu persetujuan dari Siwon, Ahra mendekatkan dirinya ke arah laki-laki itu dan dengan perlahan mengusapkan sapu tangan itu ke pipi Siwon yang basah.

Siwon hanya mematung dan membiarkan tangan lembut wanita itu menghapus sisa airmata yang membasahi wajahnya.

"Ayo masuk ke dalam." Setelah selesai mengeringkan wajah Siwon, Ahra segera meraih tangan laki-laki yang notabenenya adalah suaminya itu untuk kembali masuk ke dalam.

Siwon hanya menurut dan membiarkan Ahra menuntunnya tubuhnya.

Pada saat yang bersamaan, Changmin yang melihat pemandangan di hadapannya pun segera mendorong pelan tubuh Kyuhyun darinya.

"Ayo kita pergi dari sini." Dan tanpa mendapat jawaban dari Kyuhyun, Changmin segera meraih tangan Kyuhyun dan menariknya untuk pergi dari tempat itu.

Seperti takdir, kita tidak pernah tau kapan kebetulan akan memainkan perannya...

Dan seperti minyak yang dilarutkan dalam air, seberapa pun kita berusaha untuk menyatu, kita akan tetap terpisah dalam takdir masing-masing...

"Bagaimana kau bisa tau kalau aku ada disini?" Pertanyaan itulah yang pertama kali keluar dari mulut Kyuhyun setelah mereka meninggalkan kediaman Choi itu. Selama perjalanan, Kyuhyun sudah hampir menghabiskan separuh kotak tissue yang ada di mobil yang mereka tumpangi.

"Stupid tears! Stupid eyes!" Kyuhyun bergumam sembari terus menyeka air yang terus keluar dari matanya.

Changmin menyeringai.

"Well, Ibumu.. menyuruhku untuk menyusulmu kesini. Dia sangat khawatir dengan keadaanmu disini, dan.. Voilaa~ firasatnya 100% akurat." Mata Changmin fokus pada jalanan di hadapannya.

Ia hanya sesekali menengok ke arah Kyuhyun dan menyunggingkan senyuman.

"Hmm... Kurasa Ibumu cukup berbakat untuk meramal sesuatu." Changmin mencoba mencairkan suasana. Namun sepertinya tidak berhasil, Kyuhyun sama sekali tidak bereaksi.

Can It be Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang