원하니까 22

155 25 23
                                    

Will you marry me?








🍋🍋🍋









    "Apa dia mulai bosan padaku?" gumamnya pada dirinya sendiri.

     "Huh? Kau bicara apa Jiyeon-ah?" tanya Hyomin yang mendengar samar-samar suara Jiyeon.

    Jiyeon kembali menatap Hyomin dan menggeleng kali ini lengkap dengan cengiran lebarnya.







🍋🍋🍋










   Brian menatap lama layar ponselnya kala Jiyeon tak juga membalas pesan terakhirnya.

      "Ada apa hyung?" tanya Changkyun yang melihat Brian mengerutkan keningnya, membuat Brian langsung mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya menatap Changkyun.

    Brian menggeleng lemah lengkap dengan senyuman manisnya.

     "Apa Jiyeon noona baru saja mengatakan kalau dia marah kepadamu, hyung?" ucap Changkyun setengah bergurau.

     "Heol, itu tidak mungkin!" elak Brian sebelum kembali melihat layar ponselnya.

   Oke!

    Balasan singkat itu akhirnya ada di layar ponsel Brian. Satu kata yang membuat Brian mengerutkan keningnya. Apa dia benar-benar marah? batinnya.








🍋🍋🍋











    Jiyeon tidak tahu apa yang harus ia gunakan, hingga akhirnya ia memilih jeans berwarna putih dipadu dengan blouse bunga-bunga yang ia masukkan bagian depannya dan bagian belakangnya ia biarkan begitu saja.

      Semalaman, hatinya terus gelisah tentang ajakan ke pantai dari Brian, ia sangat takut jika tujuan Brian mengajaknya adalah untuk memutuskan hubungan dengannya. "Oh ayolah Park Jiyeon! Berhenti berpikir yang tidak-tidak!" ucapnya di depan cermin besar di kamarnya.

       Jiyeon baru membuka pintu rumahnya dan di luar sana sudah terlihat seorang Brian sedang tersenyum. Pria itu sangat tampan dalam balutan jeans putih dan kemeja hitam yang lengannya digulung hingga ke sikunya dan dua kancing atas kemejanya dibiarkan terbuka.

    Tanpa sadar Jiyeon menahan napasnya, sebelum berjalan menghampiri Brian yang kini sudah membukakan pintu mobil untuk Jiyeon.
    
     "Ada apa?" tanya Brian ketika pria itu sudah mulai menjalankan mobilnya.

     Jiyeon menatap Brian bingung.

     "Kenapa kau terlihat murung saat ini?"

    Sebuah pertanyaan yang membuat Jiyeon membuka mulutnya membentuk huruf o. "Ah tidak!" elak Jiyeon seraya tersenyum manis. "Itu hanya perasaanmu saja!"

    Setelahnya tidak ada pembicaraan diantara mereka sampai mereka tiba di tempat tujuan mereka.

     Jiyeon bahkan hanya diam ketika mereka mulai memasuki area pantai.

    Brian menyadari perubahan sikap Jiyeon yang entah mengapa terlihat menjadi lebih murung. Kemudian ia dengan lembut, menggenggam tangan kanan Jiyeon, membuat Jiyeon menghentikan langkahnya untuk menatap Brian yang juga ikut menghentikan langkahnya.

     "Jiyeon-ah." Tanpa sadar Jiyeon menahan napasnya kala mendengar suara Brian. "Maukah kau mengembalikan cincin yang pernah kuberikan padamu sepuluh tahun lalu?"

Still (원하니까) {✅}Where stories live. Discover now