원하니까 25

142 26 9
                                    


After a long time










🍋🍋🍋






      Saat ini Jiyeon dan Brian sedang bersama di rumah Jiyeon. Mereka sedang bermalam bersama, dan kini mereka sedang berbincang di kasur Jiyeon.

    "Bagaimana, apa menghabiskan waktu dengan ibuku menyenangkan?" tanya Brian seraya memainkan jari-jarinya di atas telapak tangan kiri Jiyeon. Jiyeon mengangguk. "Syukurlah, kukira ibuku akan menyusahkanmu!"

   Jiyeon menggeleng, lalu ia teringat akan percakapannya dengan calon mertuanya ketika mereka menghabiskan waktu bersama tadi siang.

      "Ah, aku jadi teringat akan sesuatu!" ucap Jiyeon kemudian ia menatap Brian dengan tatapan menggoda. "Aku tidak mengira jika kau akan mengatakan semuanya pada orang tuamu." Nada suara Jiyeon penuh dengan godaan.

    "Memangnya kau pikir, aku tipe pria seperti apa? Ibuku akan menangis dan ayahku akan kecewa padaku, serta aku akan membuatmu merasa tak percaya diri jika aku tak mengatakan semuanya."

     "Oooohhh." Jiyeon tersenyum kagum mendengarnya, kemudian ia menggenggam jari-jari Brian yang masih berada di atas tangannya. "Aku tidak pernah berpikir kau akan seimut ini," goda Jiyeon.

     "Yak! Berhentilah menggodaku," rajuk Brian yang kini wajahnya sudah memerah, melihat hal itu membuat Jiyeon tertawa lebar.

      "Lalu, kapan kita akan menemui orang tuamu, Jiyeon-ah?" tanya Brian mengalihkan pembicaraan.

     Tawa Jiyeon terhenti saat itu juga. Raut wajahnya berubah, kekhawatiran terlihat jelas di wajah kecil milik Jiyeon.

      "Ada apa cantik?" tanya Brian lagi ketika Jiyeon hanya diam. Namun bukannya menjawab, Jiyeon hanya mengalihkan pandangannya dan menyandarkan kepalanya di pundak Brian.

     "Apa kita bisa menikah tanpa harus menemui orang tuaku?" tanya balik Jiyeon, suaranya terdengar sangat frustasi.

     Brian terkejut mendengarnya, namun hanya sebentar, sebelum akhirnya ia mengangkat wajah Jiyeon untuk menatapnya. "Ada apa?" tanya Brian lembut.

    "Kau tahu, aku sudah lama sekali tidak menemui mereka," ujar Jiyeon sedikit ragu. "Mereka membenciku setelah perceraianku! Mereka bahkan memanggilku bodoh karena meninggalkan seorang Suho!" jujur Jiyeon.

     "Kau tahu, sejak saat itu bahkan orang tuaku memandangku...." Jiyeon bahkan tidak dapat melanjutkan perkataannya, air matanya mulai turun dari mata indahnya, Brian yang melihatnya langsung membawa Jiyeon ke dalam pelukannya. Lalu tangannya dengan lembut mengusap-usap punggung Jiyeon yang kini bergetar.

     "Tentu saja kita harus tetap menemui orang tuamu Jiyeon-ah, aku tidak ingin membuat kedua orang tuamu kecewa padaku, dan kau tenang saja, sekasar atau sedingin apapun kedua orang tuamu nantinya aku akan menghadapinya dan tenang saja, aku tidak akan kecewa apapun sikapnya."

     Jiyeon mendongak dan menatap Brian dengan tatapan khawatir. "Tapi bagaimana jika setelahnya mereka tak juga merestui kita?"

     Brian tertawa saat melihat raut Jiyeon yang imut ketika menanyakan hal itu. "Kalau begitu, tidak ada pilihan lain selain membawa kabur dirimu."

      "Yak!"

      Brian semakin terbahak karenanya. "Sudah-sudah! Lebih baik kita istirahat sekarang, kau terlalu lelah sayang," ucap Brian yang segera membaringkan tubuhnya dan tubuh Jiyeon yang masih di dalam pelukannya.









Still (원하니까) {✅}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang