€£¢13

181 13 1
                                    


Keesokan harinya berita bahwa pangeran menjadikan hinata tunangannya menyebar keseluruh istana.

Hinata yang mulai memasuki koridor istana untuk menuju ruang kerjanya mendengar bisik-bisik para penjaga dan pelayan.

"ternyata benar apa kata naruto,setelah kejadian ditaman kemaren semua orang membicarakanku dan naruto...
aku harus siapkan mentalku"kata hinata sambil berjalan.

Sementara itu garaa sedang di ajak berkeliling oleh shunade dan sekarang mereka berada di rumah kaca tanaman obat.

"pangeran garaa anda tak apa?kelihatannya muka anda pucat?"kata shunade.

""ah aku tak apa...dan lihat rumah kaca ini sangat mengagumkam banyak sekali tanaman obat yang langka"
kata garaa mengalihkan pembicaraan.

"oh syukurlah kalau begitu...setelah anda berkeliling diruangan ini pangeran menma akan segera menemui anda"

"baiklah...maaf permisi sebentar"garaa segera menarik tangan sakaki pengawalnya menjauh untuk bicara.

"eh sakaki kau sudah memastikan hinata tidak ada disekitar sini kan"

"iya pangeran hamba pastikan itu"

"syukurlah... aku tidak mau sampai bertemu dengan dia"

"Pasti pangeran akan menyusahkan dia lagi"

"apa katamu!!!"

"eh itu...ano.."

"pangeran!!! Mari kita lanjutkan perjalanan"shunade telah menyelamatkan sakaki.

"ah iya mari kita pergi"

Shunade,pangeran dan yang lainnya segera menyusuri ruangan pengobatan.

Naruto sedang menyerahkan laporannya dan menyuruh pelayan menaruhnya diruangan.

"Sakura...jadwalku sekarang apa?"

"jadwal pangeran sekarang tinggal mengantar kepergian pangeran garaa"

"oh begitu ya...sebelumnya ada urusan yang akan aku urus jadi aku akan pergi sendiri"naruto segera berjalan meninggalkan sakura dan sasuke tapi ditengah perjalanan naruto di cegat sai.

"pangeran!!!apa pangeran ingin menemui nona?"

"tidak.. aku ada urusan tersendiri lagipula sekarang hinata sedang bekerja kan...apa kau melihat kakanda?"

"tidak...tapi ada apa?"

"ada yang ingin kubicarakan dengannya"kata naruto dengan senyuman kemenangan diwajahnya.
.
.
.
.
.

"haaah...akhirnya selesai juga"kata garaa.

"Jangan santai-santai dulu ingat kita akan pulang malam nanti"

"aku tahu kok...adu..aduh perutku melilit lagi"

"sakit lagi?"

"yang ini beneran tahu"

"kenapa tak minta obat dengan tim medis tadi"

"mana mungkin aku memperlihatkan kelemahanku didepan orang-orang kerajaan konoha"

"baiklah kalau begitu biar saya yang memintanya...permisi"

"hm"

Setelah kepergian sakaki garaa merintih keras merasakan sakit perutnya semakin menjadi.

Sementara itu setelah ryu menyuruh meracik obat,ryu menyuruh hinata untuk mengantarnya keruang obat.
Saat berjalan menuju ruang obat hinata masih mendengar pengawal dan pelayan yang membicarakannya.

PANGERAN DAN GADIS HERBALWhere stories live. Discover now