CHAPTER 4

4.1K 829 116
                                    


In the mid of 2023.


-

"Waktu keberangkatan sekitar 40 menit lagi, kau sudah pastikan datanya?" Tanya sang mandor kepada salah seorang  dari tim.

"Tenaga kerja lepas yang dominan dari negara ini;  beberapa pengangguran dari negara latin, diantaranya ada anak-anak dan satu wanita hamil; lalu satu tim pengajar umum dari Damaskus, dan salah satunya seorang pendeta; serta petinggi yang akan diikutsertakan melalui jalur cepat untuk mengejar waktu. Data ini diperbarui sepuluh menit yang lalu."

"Totalnya 2000 orang?"

"2114. Anjing peliharaan dan beberapa satwa yang akan diekspor itu terhitung jumlahnya,"

Sesaat setelah pemeriksaan, seorang penumpang menghampiri kedua orang itu dengan wajah kebingungan.

"Bagaimana pembagian awalnya? Tiket ini menuju ke kapal nomor 1, namun dialihkan ke kapal nomor 3. Sebagai salah satu penumpang, kamipun membayar jumlah yang sama."

"Namun mereka membayar dengan jumlah yang berbeda," ucap seorang boatswain  sambil mengarahkan pandangan ke sejumlah pria paruh baya berjas hitam. Pakaian mereka mengindikasikan bahwa mereka adalah orang-orang berpengaruh. Terlihat mereka sedang berjalan dan berbincang di atas dek dengan beberapa awak dibelakangnya yang mengangkat beberapa koper mewah.

*Boatswain : Kepala kerja bawahan di kapal pesiar/ dsj.

Arah pandang penumpang itu terus mengikuti orang yang dimaksud, dengan sedikit menyipit, dia berkata,"kalian disogok?"

"Lebih tepatnya, kami menerima bonus," awak itu melihat tiket yang dipegang oleh penumpang tadi, "sebaiknya kau bergegas. Lebih dari 50% penumpang di kapal pertama dialihkan ke kapal nomor 3, kau mungkin tidak akan kebagian tempat," ucapnya ringan.

"Siapa saja?" Penumpang itu masih berusaha untuk tetap kukuh mempertahankan tiketnya untuk kapal nomor 1.

"Tak ada gunanya juga memberitahumu, asal kau tahu, mereka—"

"Berarti, tak ada gunanya juga bagiku untuk memberimu ini?" Penumpang itu mengeluarkan beberapa lembar euro.

"Maaf anak muda, kau tahu mengapa kami menerima semua ini? Bahkan petinggi itu membayar dengan poundsterlling  dalam jumlah banyak, an—"

"Apa ini cukup?" Penumpang itu mulai mengeluarkan kartu As miliknya. Dua ikat uang dinar Kuwait dengan nilai tukar tertinggi di dunia.

Melihat dua awak yang terdiam, ia anggap disetujui untuk berada di kapal nomor 1

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Melihat dua awak yang terdiam, ia anggap disetujui untuk berada di kapal nomor 1.

"K-kau bahkan bisa menempati kelas VIP, jika mau, aku bisa membawakan kopermu," awak tadi seketika menjadi ramah seperti satpam disebuah bank.

"Satu kapal bersama lemak-lemak ini," kata penumpang itu misterius.

***

"Aku di kapal nomor 3, sebuah keberuntungan aku bisa mendapat tempat. Saat ini aku berada di ruang santai, kapal ini bermuatan melebihi kapasitas, astaga." kata seorang penumpang berbincang melalui ponsel selulernya, sesekali mengusap perutnya yang sedikit membesar. Sembari melihat para penumpang lain yang berlalu-lalang sibuk mencari tempat.

"Ya—ya, kutunggu di pelabuhan sekitar—seminggu lagi? Mungkin lebih, kapal ini sedikit berat untuk menempuh perjalanan secepat itu-"

"Permisi, apakah anda yang bernama Mrs. Douglas?" seseorang menginterupsi teleponnya.

Wanita itu menoleh sambil menutupi layar ponsel dengan telapak tangannya, "ya. apa urusanmu?" ia sedikit sensi karena perbincangannya terganggu.

"Semoga perjalanan anda menyenangkan." Orang itu berlalu, meninggalkan wanita tersebut yang mulai dongkol.

"Hah. Apa-apaan tadi?!"

"Memangnya ada apa?"   Tanya seseorang yang sedang ditelepon.

"Seorang yang kurang kerjaan, biasalah. Mengatakan padaku bahwa semoga perjalanan ini menyenangkan,"

"Kuharap begitu."

Telepon dimatikan, sesaat setelah pengumuman bahwa kapal akan segera berlabuh. Beberapa penumpang di dek kapal memanjatkan do'a agar perjalanan mereka nantinya selamat sampai tujuan, beberapa memilih untuk merokok, dan beberapa lainnya terlihat masih berdesakan untuk mengantre jalan.

***

Suatu tempat di residen kemiliteran,

"Catatan waktu; 4 hari, 7 jam 23 menit. Bersamaan dengan aktivitas di jalur 6 saat dinyatakan hilang kontak,"

"Departemen memberitahu bahwa dana sudah dicairkan. Pembuatan 3 kapal itu, akan dimulai lusa."

"Edan. Alih-alih melakukan pencarian, pemerintah justru membuat yang baru. The hell, utang negara akan bertambah kalau begini caranya,"

"Biaya untuk melakukan pencarian sama dengan biaya pembuatan 3 kapal itu sendiri. Aku setuju dengan keputusan ini, sekalian kan, bisa dilakukan pembaruan mesin pada kapal barunya,"

"Nyawa ini bos! Ada 2000 jiwa lebih! Penduduk Guam  bisa berkurang drastis!"

"2 kapal berisi 500 jiwa. 1 kapal berisi sisanya. Kapal dengan nomor seri 3 merupakan kapal dimana penghuninya bukan penduduk asli."

"Lantas? Walau mereka bukan penduduk asli, apakah nyawa mereka dianggap gratis, heh! Bisa-bisanya kau pro dengan keputusan ini!"

"Lalu, kau ingin membantah perintah Jake?  Wakil presiden itu bagaikan seorang mafia, kau tahu. Melanggar sedikit, kerk."  Orang itu memberi tanda gerakan memotong dengan telunjuk di lehernya, alias mati.

"Apa semuanya tahu?"

"Hanya orang tertentu. Kolonel bahkan dikecualikan. Jadi, kau harus bangga karena kau diistimewakan, bodoh! Jika kau di pihak kontra, kau tahu apa yang akan terjadi padamu selanjutnya,"

14.000

1 dinar kuwait (KWD) bernilai 2,47 poundsterlling, atau sekitar 3,27 dollar. 1 KWD kalo dirupiahin, bisa sekitar hampir 50k lah.


.
.
.

800 kata, wadaw cape.

14.000 Under The Feet (4)Where stories live. Discover now