CHAPTER 5

4.7K 816 194
                                    

Still in the mid of 2025.

California, United States.

California, United States

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Markas Evakuasi Darurat,
San Jose, California.

"Wahai prajuritku yang goblok," Kolonel menetralkan emosinya, "Sudah tahu gempa, kenapa tidak menyelamatkan diri?!" Bentak kolonel sambil berkacak pinggang. Tangan kirinya memegang sebuah HT yang sepertinya masih mencari saluran.

"As you said, apapun keadaannya, santai solusinya." Hanya sersan Ji yang berani menjawab Kolonel.

"Itu hanya berlaku jika di Indonesia, stupid. Jika kau santai disini dengan situasi tadi, kau akan mati dalam sekejap-haish, DIAM! Astaga, mengapa lama sekali!" Kolonel frustasi karena HT yang ia gunakan tidak berfungsi dengan baik.

"Ada cek sebesar 10.000 dollar di tasku-" ucap Letnan Seven.

"Gila! Lalu, dimana tasmu?" Sersan Ji menyahut, cek sebesar itu harus segera dicairkan.

"Itu dia. Tasku ada di basecamp saat gempa," Letnan menjatuhkan kepalanya di meja, "Aku akan menjadi miskin setelah ini," lanjutnya frustasi.

"Akan kami usahakan agar kau mendapat dansos segera," ucap Mayor sambil menepuk bahu Letnan, entah prihatin atau sekedar mengejek.

"Untuk apa anda kembali masuk ke basecamp saat itu, kolonel?" Sepertinya hanya Agus yang punya tata krama disini.

"Benda ini," kolonel mengeluarkan sebuah tabung kaca bening berisi setengah air dari rompinya, "Seharusnya ini ditujukan untuk kapten James. Namun ia menolak, dan dengan sukarela ia memberikan ini kepada yang sedang membutuhkan," penjelasan Kolonel yang tidak lengkap membuat anak buahnya kebingungan.

"E ... apa itu?" Mayor semakin penasaran.

"Gus, kau bisa hubungi NASA? Atau hubungi siapapun yang berkaitan dengan NASA di kontak ini," Kolonel menyerahkan ponselnya kepada prajurit Agus.

"Dan beritahu bahwa James sudah tiada," lanjutnya.

"Er, maaf kolonel. Namun hanya ada kontak bernama Ethan dan Loski yang berkaitan di sini. Should i?"

"Beritahu semuanya,"

-

Sebelum gempa.

"Pakeeett!" Seorang kurir berteriak dari luar gerbang markas. Begitu gerbang dibuka, yang ada malah dirinya langsung disambut oleh dua senapan yang langsung di arahkan kepadanya.

14.000 Under The Feet (4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang