CHAPTER 6

3.9K 683 227
                                    

SUATU TEMPAT DI KUTUB SELATAN

.
.
.

"Kau tahu kan sebelumnya bahwa aku memiliki katarak?"

"Seluruh matamu hampir tertutup selaput, kau tahu. Hm, ya, kenapa?"

"Tak ada cermin. Coba lihat mataku, apa masih sama seperti saat kau melihatnya?!"

"Matamu—tunggu dulu. Selaputnya hilang. Woah, matamu berwana hijau. Keren,"

"Tiba-tiba saja selama 2 hari terakhir ini penglihatanku mulai membaik, padahal tidak berobat atau melakukan operasi yang bodohnya di tempat dingin seperti ini,"

"Berarti di awal waktu 2 hari ini matamu masih buruk?"

"Sangat. Apa kau lupa bahkan aku sampai tidak bisa membaca tulisan karenanya,"

"Kupikir selama itu kau tidak melakukan apapun selain mengumpulkan batu. Eh, hari itu kita makan enak juga, sih-"

"Kupikir hanya aku yang menyadarinya. Apa masuk akal jika katarak sembuh karena makan enak?"

"Apa kau gila, hah? Mana ada!"

"Lalu, ini buktinya. Apalagi?" Pria itu menunjuk kedua matanya.

"Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya,"

"Apa itu?"

"Berdo'a saja malam ini agar diberikan backup-an nyawa, karena kita akan menyusup ke kapal nomor 1"

"Kau gila! Kudengar tak ada yang kembali setelah tertangkap menyusup kesana!"

"Apa alasannya mereka tak mau mengembalikan warga kapal lain? Semoga dugaanku salah, sih"

"Kalau bicara jangan setengah-setengah!"

"Apa kau yakin, yang kita makan hari itu adalah daging? Bukan sesuatu yang lain?"

14.000

K

apal ketiga, yang paling menyedihkan diantara yang lain. Korban yang paling dirugikan setelah insiden dahsyat saat perjalanan melewati laut pasifik enam bulan—mungkin lebih? Ah, bahkan tidak ada yang mengingat sudah berapa lama mereka di tempat terdingin di dunia ini.

Seperti pagi itu, dua anjing kelaparan terlihat sedang mencegat seseorang yang mereka sebut sebagai informan dari informan yang lainnya.

"Huh, yang kutahu, kapal nomor 1 kebanyakan orang dengan 'nama' dan berkuasa. Beberapa yang kulihat mereka sepertinya orang Asia, yeh it's easy to recognize them, they same as you." Orang itu berbicara dengan nada mengejek—dia memang sedikit sensitif dengan orang Asia.

"Kau pernah memakan makanan mereka?" tanya Cheng.

"Hmm, sepertinya tidak. Tapi kenalanku di kapal nomor 2 mengatakan bahwa penjaga di kapal pertama sering menyelundupkan makanan kepada orang yang juga berkuasa di kapal kedua," jawabnya.

"Dan kau tahu apa isi makanannya?" Cheng terus bertanya tanpa mempedulikan rekan disampingnya yang terus mengucek kedua matanya hingga berair.

"Hei, aku tahu kau lapar. Aku pun begitu! Tak bisakan tidak usah membicarakan tentang makanan? Hanya dari ceritanya saja sudah membuat perutku keroncongan!"

"Tunggu, kau bilang tadi ceritanya? "

"Ya! Dan kuanggap ini terakhir kita berbisnis, Cheng. Isi kotak itu adalah daging satwa yang diangkut di basecamp kapal pertama,"

"Semelimpah itu? Setelah sekian lama, apa masih cukup untuk semua orang?"

"Tanyakan saja sendiri pada mereka, bodoh! Informanku tidak membeberkan hal semacam itu. Jika adapun, aku menaikkan harga," kata orang itu.

"Kau tahu, kami tunawisma miskin," akhirnya teman Cheng  angkat bicara.

"Ya—ya, semua orang tahu itu. Begini, berapa remaja di kapal kedua mulai berbisnis dengan bandar di kapal pertama dalam misi penambangan di pegunungan. Katanya, hasil tambang itu yang membuat orang-orang dapat diterima di kapal pertama," lanjutnya sambil berbisik.

"Apa yang—"

"Jadi, kalian juga harus melakukannya jika tidak ingin mati sebelum mati," orang itu terlintas ide yang lebih bagus, "butuh 6 kimberlite  jika kalian ingin informasi penting dan pindah ke kapal utama. Malam ini,

tetaplah terjaga dan ikuti mereka menuju pegunungan,"

Ya, setidaknya do'a mereka berdua tadi masih berguna dengan tujuan yang berbeda malam ini.

14.000

MaAAAFFFF sugar telat update yang sangat sangat sangat telatt.

jd gini ges, sugar sedang dalam misi mengenyam pendidikan kedua demi memenuhi standar idaman mertua. Eak.

eitt jan salah paham, krn ini beasiswa, jd y namanya kesempatan gas ae lah kuy. nih cerita sebenarnya y, nek authore jane ora sok sibuk, wes tamat agustus wingi. (Tp pake draft lama mwehehe, jgn ah ngaco. draft lama dah terkontaminasi  tangan busuk plagiat asuw)

ya pokonya, big thanks untuk klean yang bersedia menunggu cerita ini untuk update yang entah dari kapan. Kemarin gue dapet dm dari yang katanya pembaca seri nasa dari awal rilis sekitar pembacanya yg masih 16K-an, pas itu dia masih kls 6 sd. Skrg dah SMA. www, cerita gue sampe besarin anak org ternyt

yowes buat seruu-seruan sugar buka QNA di kolom komentar, anda komen langsung jawab gas tanya apapun. Apa pun. YG gila gak gue jawab

seEe ya!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 17, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

14.000 Under The Feet (4)Where stories live. Discover now