+×÷

1.1K 196 32
                                    



Joy merasakan lengan seseorang melingkar diperutnya, seorang tidak asing baginya. Lelaki yang telah menjadi suaminya satu tahun ini.

Lelaki yang berubah semenjak beberapa bulan yang lalu, mungkin dia terlihat sama saja tapi Joy merasakan hal tersebut. Senyum tulus, sapaan lembut dan kecupan dikening bukan karena lelaki ini masih mencintainya tapi hanya sebuah formalitas agar dirinya tidak meninggalkan lelaki itu.

Joy tidak tahu apa yang kurang darinya, dirinya sudah mencoba menjadi istri yang baik tapi kita tidak tahukan baik menurut kita belum tentu baik bagi untuk orang lain terutama suaminya.

Joy tidak bisa menyalahkan suaminya yang menyukai orang lain, mungkin dirinya yang kurang. Joy juga tidak bisa membenci perempuan itu, perempuan yang begitu sempurna diharapan suaminya. Mungkin?

Hatinya sakit sangat sakit sekali tapi dirinya bisa apa, berpura-pura tidak tahu apapun karena sejujurnya Joy berharap ada keajaiban yang hadir untuknya.

Park Chanyeol lelaki yang awalnya sangat mencintai dirinya sangat tulus, menikahi dirinya tapi sesuatu menimpa diri Joy.

"sayang aku membangunkanmu?" tanya Chanyeol tersenyum, Joy tahu itu semua pura-pura

"kamu ingin ketoilet? " tanya Chanyeol lagi, Joy mengeleng sambil tersenyum.

"Mau aku nyanyikan sebuah lagu?" tanya Chanyeol

"tidak"

"kalau begitu tidur ya, besok kamu terapikan?"

"iya, kamu akan menemaniku?"

"Maaf Joy, besok aku ada rapat. Tapi selesai rapat aku akan menjemputmu"

"janji"

"iya aku janji" ucap Chanyeol menecup kening istrinya.

.

.

.

Keesokan harinya Chanyeol berangkat pagi-pagi, dirinya tersenyum mengecup kening Joy yang masih terlelap.

maafkan aku lirih Chanyeol

Joy menahan air mata yang akan keluar, Joy tahu kalau Chanyeol hari ini tidak ada jadwal. Joy selalu menerima jadwal dari sekretaris Chanyeol.

"aku berangkat ya" ucap Chanyeol mengecup pipi istrinya.

Air mata mengalir keluar dari mata Joy tanpa Chanyeol sadari.

Chanyeol tidak tahu kalau selama ini Joy tahu kalau dirinya mempunyai wanita lain, Chanyeol mencintai istrinya dan juga wanita itu.

Chanyeol tidak bisa memilih diantara keduanya.

.

.

"Chanyeol, kamu lama sekali. Pasti istri cacatmu merepotkanmu kan? Sudahlah ceraikan saja" ucap Nayeon tersenyum menghampiri Chanyeol yang baru masuk.

"kamu masih bersalah kepadanya"

"aku mencintainya Nay"

"lalu aku?"

"aku juga mencintaimu, kamu juga tahu aku tidak bisa meninggalkan Joy"

"kenapa? Itu semua kecelakaan, bukan tanggung jawabmu sayang" ucap Nayeon

"sudah ya sayang jangan bahas Joy, katanya mau jalan-jalan."

"okey" ucap Nayeon tersenyum.

.

THE JOYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora