⏳ 𝒞𝒽𝒶𝓅𝓉ℯ𝓇 𝟰 ⏳

151 22 28
                                    


"Ah, gomawo," ucap Minho setelah menerima dua gelas kopi pesanannya. Lalu ia membawa kedua cup kopi tersebut dengan tangannya dan membawanya menuju sebuah meja yang terletak di tengah kafe.

Terlihat di meja tersebut, Jisung dan (y/n) sedang duduk berhadap-hadapan, namun fokus mereka tertuju kepada arah yang berbeda. Jisung berfokus untuk melihati ke sekeliling kafe. Ia sangat mengagumi desain dari kafe di kampus barunya ini yang memberikan kesan elegan dan hangat.

Sementara itu, (y/n) memfokuskan pandangannya kepada Minho. Ia masih tidak percaya kalau laki-laki yang sedang membelikannya kopi sekarang adalah teman dekatnya yang telah lama pergi.

(y/n) mengagumi perubahan pada diri Minho. Dulu Minho memiliki pipi yang sangat chubby dan tubuh gempal yang menggemaskan. Namun sekarang pipi chubby Minho telah hilang, dan garis dagu yang cukup tajam menggantikan posisi kedua pipi yang seperti squishy dulu. Dan postur tubuhnya juga sangat manly dengan tubuh kurus dan cukup tinggi.

Apalagi sekarang wajah tampannya itu didukung dengan sikapnya yang ramah dan murah senyum itu. Minho yang sekarang bukan Minho yang dulunya egois dan cuek. Bahkan tadi, setelah menyadari keadaan (y/n), Minho langsung membantu (y/n) untuk berjalan dan juga menawarkan segelas kopi untuk (y/n). Benar-benar pria idaman.

Tiga hal yang masih dimiliki Minho sampai sekarang dan tidak berubah adalah kedua mata cokelatnya yang hilang kalau ia tersenyum, hidung kecilnya yang membuat gemas siapapun yang melihatnya, dan bibir merah mudanya yang tipis.

Intinya, Minho yang sekarang dapat membuat perempuan waras manapun langsung jatuh hati kepadanya dalam satu lirikan saja. Tidak seperti namja aneh yang sedang duduk dihadapannya sekarang. Oke, (y/n) akui bahwa wajahnya juga tidak kalah tampan dengan Minho, namun kelakuannya itu benar-benar membuat penat kepala (y/n) sampai ke ubun-ubun.

"Ini kopimu. Kau masih suka cappuccino frappe, bukan?" Tanya Minho setelah menyodorkan cup kopi kepada (y/n) dan duduk disebelah (y/n).

(y/n) menyunggingkan senyum terimakasih kepada Minho dan membalas pertanyaan Minho, "Ne, majayo. Bagaimana kau bisa tahu? Setahuku waktu aku masih kecil aku belum menyukai kopi."

Minho mengeluarkan sebuah tawa yang menghangatkan suasana dan menepuk-nepuk puncak kepala (y/n) dengan lembut. "(y/n), apa kau lupa kalau selama 4 tahun terakhir kau telah memiliki sesuatu yang bernama Instagram?"

(y/n) terbelalak kaget dan berkata, "Tidak mungkin. Mungkinkah kau pemilik akun squishycheeks98 itu?"

"Ya, itu aku. Kenapa? Kau terkejut?"

"Ya! Tentu saja aku terkejut! Aku kira itu adalah akun seorang perempuan. Lagipula mana ada laki-laki yang menamai akunnya dengan username seperti itu?"

"Tentu saja ada. Aku buktinya. Ah, apakah kau sudah lupa? Dulu kau selalu bilang kalau pipiku ini seperti squishy dan kau terus-terusan menggodaku."

"Benarkah? Hahaha~ Tapi memang benar, sih. Dulu pipimu itu mirip sekali dengan squishy, namun sekarang sudah hilang."

"Haish, bukankah aku terlihat lebih tampan kalau seperti ini?"

"Ani. Menurutku kau--"

Kedua teman lama yang bertemu lagi itu, sudah mulai berbincang-bincang dengan nyaman. Mereka bahkan tidak mempedulikan Jisung yang sedaritadi memperhatikan mereka sambil memasang muka malasnya. Lalu Jisung tersadar kalau Minho ternyata hanya membeli 2 cup kopi saja.

𝟐𝟒 𝐇𝐎𝐔𝐑𝐒'ʰʲˢˊWhere stories live. Discover now