Chapter 20

2.3K 209 0
                                    


"Em.. itu.."

Ming Xia berpikir keras untuk pertanyaan Yuan Yi, ia harus berpikir bagaimana caranya lari dari pertanyaan yang menyentil hati dan juga emosinya.

Ia tidak bisa mengalihkan pertanyaan tersebut, sebab kini Yuan Yi terus menatapnya penasaran dan menunggu jawabannya. Saat Ming Xia hendak berbicara, Guangli lebih dulu memanggilnya. Ming Xia bernafas lega, setidaknya untuk saat ini ia bisa lari dari pertanyaan Yuan Yi, Guangli yang saat ini menunggunya depan pagar kediaman mereka akan Ming Xia gunakan sebagai alasan untuk kabur.

"Aku harus pergi Yuan Yi, paman Guangli sudah memanggilku. Salam buat ibumu, semoga beliau cepat sembuh. Aku pergi dulu, sampai jumpa" kata Ming Xia segera berlari menghampiri Guangli dan masuk ke kediaman mereka.

Guangli menoleh pada Ming Xia "nona mengapa anda terlihat pucat?" Tanya Guangli saat mereka telah berada di halaman.

"Yuan Yi menayakan mengapa aku tidak pernah menceritakan tentang keluargaku!" Seru Ming Xia

"Kau tahu paman, pertanyaan itu amat sangat sensitif untuk terlebih saat mengingat bagaimana akhir dari keluargaku dan semua keluarga besar marga Wu yang di bantai habis? Mengingat hal itu sama saja aku membuka luka lamaku yang belum pulih, walaupun ini sudah dua tahun berlalu tapi kejadian itu masih saja membekas di ingatanku" kata Ming Xia sedih.

Guangli terus mendengar nonanya bercerita panjang lebar tanpa berniat untuk menyela ataupun memotong perkataannya. Guangli hanya mampu menguatkan Ming Xia dengan merangkul nonanya yang kini mulai terisak, Guangli tahu betapa berat hidup yang di lalui Ming Xia tanpa kedua orang tuanya.

"Aku merasa bersalah pada Yuan Yi yang tak mampu menceritakan mengenai keluarga, aku hanya mampu berbohong, menghindar dan menganti perbicaraan agar topik mengenai keluargaku teralihkan"

"Yuan Yi merupakan orang yang baik, paman. Sampai kapan aku harus berbohong dan menghindar, hiks?" Tanya Ming Xia

"Anda akan menceritakannya nanti, saat identitas dan nama asli anda kembali. Yuan Yi pasti akan memaafkan anda atas kebohongan kita" kata Guangli meyakinkan.

.
.
.
.
.

Di sisi lain, rombongan kaisar Zhi Feng telah memasuki ibukota kerajaan Shuliang. Panji-panji kerajaan berkibar di sepanjang perjalanan menuju kerajaan, para warga yang melakukan ativitas mereka tiba-tiba saja menyikir guna memberi jalan rombongan kaisar Zhi Feng.

Para warga ibukota memberi hormat pada kaisar Zhi Feng saat kereta yang di naikinya melintas dan melewati mereka, setelah kereta kaisar Zhi Feng menjauh para wargapun bangun dari hormat mereka.

"Kau tau sejak tadi aku menahan nafas ketika kereta kaisar Zhi Feng melintas" kata seorang pedagang yang kini nampak terengah-engah.

"Aura mengintimidasi kaisar Zhi Feng sangat mengerikan" timpal pedagang lainnya.

"Yah kau benar!"

"Sudahlah, lebih baik kita melanjutkan pekerjaan kita" kata pedagang lainnya mengingatkan.

Rombongan kaisar Zhi Feng yang di pimpin oleh jendral Li Zhang terus berjalan dan semakin menjauh meninggalkan ibukota, kini rombongan mereka telah melewati gerbang utama istana. Kereta yang membawa kaisar Zhi Feng kini telah berhenti di halaman istana Shuliang, di halaman sudah ada beberapa mentri dan pejabat yang menanti kedatangan kaisar Zhi Feng termasuk paman kaisar Zhi Feng, pejabat Huang Tao Li.

Para mentri dan pejabat mulai memberi hormat tatkala kaisar Zhi Feng turun dari kereta dengan aura mengintimidasi yang kental, ia melangkah melewati para jajaran mentri dan pejabat dengan langkah penuh keagungan.

Kaisar Zhi Feng berhenti mendadak tepat di hadapan pamannya yang masih menunduk, ia menoleh dan menatap pamannya dengan tatapan yang sulit di baca namun entah mengapa aura yang keluar dari tubuh kaisar Zhi Feng amat gelap.

"Entah mengapa mulai hari ini aku melihatmu sebagai seorang musuh, paman Tao Li" gumamnya lirih namun masih mampu di dengar oleh pria paruh baya itu.

.
.
.
.
.
.

TBC

Abaikan typonya 😅
Vote + komen bila suka 😉
Salam dari kami berdua,
Baekhyun_G
arahime_ 💕

Destiny of Ming Xia (END)Where stories live. Discover now