61. We Like Him

2.2K 188 8
                                    

























"Kenapa kau bisa sangat dekat dengan oppa?kau menyukainya?" tanya haera pada mirae

"A-ah! Unnie bicara apa padaku?mana mungkin aku menyukai Sian oppa" jelas mirae pada haera yang mengatakan bahwa ia menyukai kaka sepupunya itu.

Haera mengangguk mengerti dan segera mengatakan sesuatu lagi pada mirae yang mampu membuat gadis berharga Park itu membeku ditempat.

"Baguslah, karna aku juga menyukainya jadi kau tidak bisa bersamanya" jelas haera

"Mwo?unnie gila ya?unnie kan adiknya mana bisa unnie menyukainya" mirae

"Heol! Dia hanya kaka angkatku tau, jadi tidak salah jika aku menyukainya. Lagipula bukankah kau bilang kau tidak menyukainya?" haera

"Ani,! Ah, ini rumahnya unnie bisa langsung masuk. Aku akan pergi ketempat les sekarang, anyeong!" ucap mirae lalu berlari kearah jalan besar dimana ja bisa menemukan halte bus.

"Ada apa dengan anak itu?" haera

Aku juga menyukai Sian oppa ,unnie-Mirae








*******












"Jadi hyung sudah bersama nayeon noona?jinjja?heol! Aku yakin hyung pasti akan mati jika youngmin tau ini semua" jelas doyeom yang sekarang duduk bersandar di meja hyungnya jungkook.

"Youngmin?tunggu dulu! Apa dia masih memendam dendam padaku?kau serius bukan jeon doyeom?" jungkook

"Tentu saja hyung, dia masih tidak suka padamu. Jadi kau harus hati-hati, aku takut kau akan-" doyeom

"Arrayo" jungkook

Jungkook kembali mengingat kejadian masa lalu dimana ia sangat haus akan namanya keturunan, dan bahkan meninggalkan gadisnya hanya untuk gadis yang menipu nya. Memalukan!

"Kau tau sesuatu?tentang adik perempuan jennie yang kini menjadi adik iparmu?" tanya doyeom pada hyungnya.

Sungguh! Setiap perkataan yang keluar dari mulut putra bungsu keluarga jeon ini berhasil membuat hyungnya lagi-lagi membeku. Astaga! Bagaimana bisa adik iparnya adalah adik dari wanita jahat itu?


"Bagaimana kau bisa tau?" jungkook

"Mereka adalah teman ku dulu, dan setauku youngmin menikah dengan jina. Jadi secara tidak langsung jina adalah adik iparmu juga nayeon noona sekarang, bukan begitu?" tanya doyeom pada jungkook yang mendapat jawaban anggukan ragu dari jungkook.










*******













"EOMMA!!" teriak haera dari pintu depan yang menampakkan nayeon yang sedang membaca buku lamanya, pastinya tentang  dunia kedokteran.

"Omona! Park haera!bagaimana bisa kau ada disini sayang?" tanya nayeon pada putri angkatnya itu.

Haera berlari kecil dan memeluk eomma yang sangat ia rindukan itu, yaa selama beberapa waktu terakhir ini, dia sudah tidak lagi dibuatkan sarapan juga makan malam oleh eomma nayeonnya itu. Selain nayeon ia juga merindukan seseorang yang ia sukai, yang notabennya adalah kaka angkatnya.

"Eomma sudah lupa padaku ya?eomma sekarang pasti sangat sibuk" haera

"Tidak sayang, hanya saja eomma belum sempat untuk mengunjungimu" jelas nayeon pada haera saat ini.

"Apa aku bisa berkunjung dengan appa lain kali?" tanya haera

"Apa kau harus meminta izin eomma untuk itu sayang?" tanya nayeon mengikuti gaya bicara haera yang mendapat cengiran putri angkatnya itu.

"Kenapa oppamu selalu pulang lambat?apa dia ada masalah disekolah?" tanya nayeon

"Ahh ani, dia kan anak yang rajin jadi yaa seperti itulah. Dia selalu mengikuti setiap pelajaran tambahan yang ada" jawab haera mengambil posisi duduknya di sofa.








*******




"Hei pabbo! Kenapa kau belum pulang?kau masih tidak mengerti peraturan kelas pajaran tambahan ya?" tanya taerin dengan nada penuh penghinaan pada Sian.

"Menyingkirlah Kim , kau menghalangi papan tulisnya" jawab sian tanpa menghiraukan apa yang baru saja keliar dari mulut taerin.

"Wah lihatlah anak haram ini, berani melawanku rupannya ya?! Kelas ini hanya untuk siswa yang nilainya kurang! Untuk apa kau disini hah?!" taerin

"Taerin-ssi, siswa dengan nilai yang kurang malas untuk datang dan mengosongkan kursi berharga yang tersisa. Jadi apa salah jika aku ingin mempelajari ulang pelajaran-" Sian

"Salah besar!" taerin
"Seharusnya anak haram sepertimu tidak bersekolah disini, astaga aku tidak bisa membayangkan bagaimana jalang itu mendidikmu" lanjutnya

"Siapa yang kauaksud dengan jalang itu?" tanya Sian penuh kesabaran

"Cih, tentu saja ibumu, Jeon Nayeon-" taerin

Plak


"Tutup mulut kotormu taerin" junkai

"Astaga lihatlah pahlawan kesiangan ini! Min Junkai, ini urusanku dengannya" ucap taerin menunjuk tepat di depan wajah Sian.
"Jadi sebaiknya kau tidak ikut campur, arra?" taerin

"Kupingmu tidak berfungsi ya? Ku bilang tutup mulut kotormu" jelas junkai dengan penuh penekanan.

"Sudahlah , percuma kau melayaninya. Dia hanya bisa mendengar dan mengeluarkan lagi apa yang dia dengar" ucap jihoon yang datang. Jihoon merupakan oppa dari taerin tidak lupa ia bersama guanlin hyung dari junkai.


"Kau tau jam pulang sekolah bukan?kenapa kau malah disini?mau kuadukan eomma ya?" ancam jihoon menatap adik perempuannya ini, taerin yang merasa kesal segera menyambar dan menarik lengan jihoon untuk keluar.

"Kalian juga, jangan berani melawan wanita" guanlin

"Hyung!" junkai

"Aku tau apa maksudmu, tapi tidak dengan taerin kau paham,? Dan Sian kau harus pulang, biar kuantar" jelas guanlin.




Aku yakin adik jihoon belum tau siapa itu jeon sian-, guanlin

Bisa habis aku jika eomma tau ini semua -jihoon

Taerin memang selalu membuat amarahku meluap- Sian.








Tbc.


BEAUTIFUL DOCTOR WAS MY WIFE.( NAYKOOK )|COMPLETE|Onde histórias criam vida. Descubra agora