Chapter 1

545 70 4
                                    

.
.
.
.
.

Aku dan Alex sampai di tempat dimana keluarga bangsawan ini tinggal, kami berdua bisa melihat banyak pelayan pelayan yang berlalu lalang untuk menyiapkan acara pemakaman. Alex nampak sangat kagum dengan kemegahan gedung ini, kami memang tidak pernah diundang ke tempat semegah ini.

"Haruskah kau menggunakan topeng mu?"

Alex hari ini menggunakan topeng seperti ketika dia sedang tampil didepan banyak orang.

"Orang-orang dikota ini tidak tahu wajahku secara penuh karena topeng ini, mereka hanya mengetahui aku sebagai Rose Puppeteer, termasuk keluarga ini, dan kau juga selalu menggunakan maskermu kan?"

"Hmm. Ya sudahlah"

Kami hanya berdiri disebuah Hall yang sangat luas, semuanya sangat sibuk mempersiapkan segala hal, sampai akhirnya kami di sambut oleh salah satu pelayan.

"Selamat siang. Anda pasti tuan Aesop?"

"ya.."

"Dan anda..."

"Alex Valentine. Adik dari Aesop Carl"

"Oh baiklah, maafkan aku. Kedatangan kalian sudah ditunggu oleh tuan Joseph, silahkan ikuti aku"

Kami berdua mengangguk dan mengikuti pelayan itu. Pelayan ini mengantarkan kami ke sebuah ruangan yang dimana peti mati dari saudara lelaki sir Joseph ditaruh.

Begitu sang pelayan mempersilahkan kami masuk, aku bisa melihat sir Joseph sedang berdiri disamping peti mati saudaranya. Jujur, aku maupun Alex tidak pernah melihat langsung bagaimana wujud dari pria bangsawan ini, kami hanya mendengar cerita dari penduduk sekitar, dan ternyata cerita yang aku dengar itu benar. Sir Joseph adalah pria bangsawan yang sangat tampan, mata birunya yang indah membuat kita tidak bisa berpaling darinya.

"Ah, kau pasti Aesop Carl"

"Ya, tuan Joseph"

"Dan gadis disampingmu, adalah..."

"Alex Valentine, adik dari Aesop Carl, tuan Joseph" Alex sedikit membungkuk untuk mengeluarkan rasa hormatnya.

"Hmm, pakaian dan topeng itu, kau adalah Rose Puppeteer, pemain boneka yang handal itu"

"Ya, tuan"

"Menarik sekali, akhirnya aku mengetahui siapa Puppeteer yang terkenal itu"

"Terima kasih"

"Ah, yang aku dengar, kau hanya tinggal sendiri, Carl"

"Ya, dulunya, tapi semenjak aku mengangkat Alex menjadi adikku, aku tidak sendirian lagi"

"oh, baiklah. Sesuai surat yang aku kirimkan kepadamu, aku ingin kau merias saudaraku, aku ingin dia terlihat tampan untuk yang terkahir kalinya"

Sir Joseph memandangi saudaranya. Yang aku dengar, kalau Joseph memang sangat dekat dengan saudara lelakinya, wajar jika dia sangat kehilangan.

"Baik, tuan"

"Kau bisa mulai sekarang"

Aku mengangguk, kemudian membuka kotak yang berisikan alat rias mayat, dan mulai merias saudara sir Joseph, bisa kulihat Alex juga membantuku, Alex juga bisa merias mayat sepertiku, aku yang mengajarkannya karena gadis ini sangat penasaran dengan pekerjaanku dan terus memintaku untuk mengajarinya.

Kami bekerja dalam diam, hanya bunyi kuas rias yang menyentuh kulit yang terdengar, aku menyukai keheningan ketika mengerjakan pekerjaanku, dan Alex sendiri sudah memahami hal itu, jadi dia hanya diam sambil mengerjakan bagiannya.

Tidak lama kemudian , kami berdua selesai mengerjakan pekerjaan kami.

"Tuan Joseph, kami sudah selesai"

"ah, Terima kasih.."

Alex membantuku untuk merapikan peralatan, sementara Joseph melihat hasil pekerjaan kami.

"Ini sempurna! Terima kasih!"

"I-ini tidak seberapa.."

"Tidak. Ini adalah hasil yang sempurna, sekali lagi terima kasih"

"Sama-sama"

Kami berdua membungkuk , member hormat.

"Ini bayaran untuk hasil kerja kalian"

Joseph memberikan sebuah kantong yang berisikan kepingan emas kepadaku, kami bisa merasakan, ini jumlah yang tidak sedikit.

"ah, tuan Joseph, ini terlalu banyak"

"Tidak apa-apa, kalian mengerjakan tugas kalian dengan sangat baik"

"Sekali lagi , terima kasih!"

Aku menurunkan maskerku dan tersenyum kearah Joseph.

"Y-ya, kalian boleh pergi sekarang"

Aku dan Alex membungkuk sekali lagi, dan keluar dari ruangan itu.

============

"Hehehe.."

"kau ini kenapa? Sedari tadi tertawa seperti itu, menakutkan sekali"

"Tidak ada apa-apa, aku hanya senang"

"Aku merasakan firasat yang tidak enak"

"Jangan berpransangka buruk denganku, aku hanya senang, malam ini kita bisa makan enak"

"Yaah, kau ingin makan apa?"

"Hee, apakah aku bisa memilih?!"

"Tentu.."

Alex langsung memeluk lenganku dan berteriak kegirangan.

"Kau adalah kakak yang paling baik sedunia!!"

"Hey, jangan bertingkah seperti ini, kau bisa dikira orang gila nantinya"

"Aku tidak peduli!"

Mau tidak mau, aku ikut tersenyum melihat tingkah Alex, sudah lama aku tidak melihatnya tersenyum dan bahagia seperti ini. Senyumnya yang biasa dia perlihatkan saat sedang menampilkan pertunjukkan boneka hanyalah senyuman palsu, dia hanya ingin bersikap professional saat sedang bekerja.

Ah, kenapa aku malah memikirkan hal yang tidak menyenangkan? Ini adalah perayaan kecil kecilan kami setelah mendapatkan imbalan yang melebihi ekspetasi kami, aku harus memikirkan hal yang menyenangkan malam ini.

============

.
.
.
.

Author's note :

Chapter 1 is Up!!! Hehehe, setelah promote ada yg mau baca ternyata, terhura lohh wkwkwk.
Thanks to you , guys!! Walaupun gak banyak, tapi gitu aja aku udah seneng 💓💓💓
Sekali lagi makasih loh!! 💕💕

Regards,

FrutyJelly

"I Choose You"Where stories live. Discover now