Chapter 2

568 63 2
                                    

ALEX VALENTINE
*Image diatas bukan punya aku, itu hanya aku bayangin dandanan sehari-hari Alex kalo dia lagi gak kerja*

......

Alex's POV

Hehehe, aku senang sekali hari ini, kami akhirnya bisa makan enak. Sudah lama sekali kami tidak makan makanan seperti ini. Aku membeli steak untuk makan malamku, kami jarang sekali makan steak karena harga daging yang cukup mahal, dan penghasilan kami tidak terlalu banyak.

"hmm hmm hmm ~  ^ω^ "

Aku bersenandung dengan riang, selain karena kita mendapatkan banya uang, ada satu hal lagi yang membuatku senang. Aku memperhatikan bahwa tuan Joseph sepertinya terpesona dengan kakakku. Bisa terlihat ketika kakak membuka maskernya dan tersenyum, tuan Joseph mendadak menjadi gugup.

Aku tidak masalah dengan siapapun yang menyukai kakakku. Asalkan kakakku bahagia dengan orang itu, akupun juga bahagia. Dia sudah lama sendiri, sesekali butuh pasangan, jika tuan Joseph membutuhkan bantuanku, aku akan dengan senang hati membantunya.

Alex's POV -END-

===========

Aesop memperhatikan adiknya, sudah lama Alex tidak tersenyum seperti ini. Alex hanya tersenyum ketika perform, itupun hanya senyuman palsu. Aesop sangat menyayangi Alex, walaupun gadis itu sering jahil, terkadang dingin dan Bossy, tapi mengingat masa lalu Alex yang seperti itu membuat Aesop tidak bisa lama-lama marah kepada Alex. Mereka pernah bertengkar, bahkan dalam hal kecil sekalipun, tapi tidak dalam waktu lama mereka akan meminta maaf satu sama lain. Bahkan Alex bisa sangat emosional jika bertengkar dengan Aesop.

Masa lalu Alex bisa dibilang neraka untuk seorang gadis kecil berusia 6 tahun. Aesop masih ingat ketika adik angkatnya ini bercerita tentang kehidupan sewaktu dia masih kecil.

Flashback

Gadis berumur 6 tahun terlihat sedang asik memainkan boneka kayunya, dengan benang di ke sepuluh jarinya, dia bisa menghasilkan sebuah dorama kecil. Gadis ini tidak menyukai keramaian, kenapa? Karena setiap dia berusaha bergabung dengan teman - temannya, mereka hanya memandang Alex dengan sinis, dan mengusirnya. Karena itu Alex lebih senang berteman dengan boneka - boneka kayu kecilnya yang selalu dibawa olehnya.

Alasan anak - anak lain tidak mau berteman dengannya karena Alex terlihat berbeda dengan yang lain, dia terlihat dingin untuk anak-anak berumur 6 tahun. Dan menurut anak - anak lainnya, Alex terlalu aneh, karena senang sekali sibuk dengan boneka kayunya.

===========

"Hei, Lihat!!! Si aneh mulai bermain dengan teman khayalannya lagi!!!"

"Jangan dekat-dekat dengannya, nanti kau bisa dikutuk oleh bonekanya!!'

Alex yang sedang asik memainkan dorama kecilnya mendadak terhenti karena anak - anak lain mulai meneriakinya. Gadis itu kemudian berdiri sambil membersihkan debu yang ada dipakaiannya. Alex hanya menatap anak-anak yang meneriakinya, kemudian pergi.

Menurut Alex meladeni mereka hanya membuang - buang waktu, pernah sekali Alex meladeni mereka, dan itu hanya memperburuk keadaan, jadi gadis itu lebih memilih untuk diam dan tidak menghiraukan mereka. Seberapapun usaha Alex untuk melawan, mereka akan semakin senang untuk menyiksa Alex.

===========

Dibanding di Sekolah, Alex lebih senang di Rumah, karena di Rumah tidak ada orang - orang yang memandangnya aneh ataupun meneriakinya, dan satu hal lagi yang membuat Alex betah di Rumah adalah, kakaknya, Reina Valentine.

"I Choose You"Where stories live. Discover now