Gaara

792 77 8
                                    

"Tak kusangka Sakura mempunyai kisah yang begitu memilukan. Dia sampai berubah separah itu."

Tenten menatap nanar ke depan, memandangi imajiner Sakura di hadapannya yang terbentuk dari khayalan tingkat tingginya.

"Aku bahkan telah memukul wajahnya. Aku harusnya bersyukur hanya diberi laki-laki sepengecut Sai. Kisahnya lebih menyakitkan daripada diriku, hiks.."

Ino yang tadi sesenggukan karena diancam Sasuke, tambah terisak setelah mendengar cerita Sakura yang begitu memilukan baginya.

"Sepertinya aku harus memberikan Sakura pelukan hangat penentram hati, kecupan sayang penenang jiwa dan belaian lembut pelumpuh logika di seluruh tubuhnya~"

Hening.

Semua mata memandang ke asal suara. Suasana yang tadinya penuh kesedihan sebagai efek dramatis dari cerita cinta Sakura yang mengharu biru, rusak karena kata-kata yang membuat panas lahir batin. Kebiasaan Suigetsu yang sangat menjijikan. Naruto melotot dan Sasuke tidak peduli.

"Apa?! Aku hanya mencoba mencari cara menghibur Sakura!"

Sasuke mendengus.

"Kalian sudah dengar kan? Sekarang biarkan aku pergi, aku ada urusan."

"Eits, tidak bisa!"

Tenten memainkan telunjuknya di depan Sasuke yang dibalas dengan tatapan tajam dari sang pemuda, yang sayangnya tidak mempan pada Tenten.

"Kalian akan kami bebaskan setelah kami selesai berdiskusi tentang pembalasan dendam pada laki-laki yang sudah tega membuang Sakura hanya karena gadis lain yang lebih kaya dari Sakura."

"Itu benar. Bagaimanapun, Sakura selalu mengerjai kita, karena dampak dari perbuatan kebastardan laki-laki itu!"

"Mungkin kita harus memotong kelaminnya dan mempersembahkan pada Sakura agar dia tertawa puas melihatnya dan kemudian memakainya untuk bermasturbasi,"

Hening.

Suigetsu mengangkat kedua alisnya melihat tatapan-tatapan jengah dari manusia-manusia di hadapannya -minus Sasuke tentunya.

"Apa?! Aku hanya mengutarakan pendapat!"

"Yang terpenting siapa nama laki-laki itu?"

Tenten menoleh pada Naruto yang langsung gelagapan mendapat tatapan dari gadis pemegang sabuk hitam karate itu.

"Gaara. Sabaku Gaara."

Tenten mengerutkan alisnya.

"Sabaku? Rasanya aku pernah mendengar nama keluarga itu."

Suigetsu mengangguk.

"Iya, aku juga."

Ia mendelik kaget.

"Astaga! Itu nama Gubernur Yokohama! Astaga! Mantan pacar Sakura, anak Gubernur!"

Naruto mengangguk.

"Dan mereka putus karena Gaara dijodohkan dengan anak Menteri?"

"Ya."

Say No For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang