Prolog

3.9K 225 47
                                    

Dear kamu
Yang selalu bertanya kapan aku menikah. Aku tak mampu menjawab secara pasti. Aku tak tahu kapan dan dengan siapa aku berjodoh. Jangan sering kamu tanyakan itu, hati ku terluka bukannya tak ingin menikah hanya saja Tuhan masih merahasiakan jodohku.

Aku hanya diam tak mampu menjawab. Senyum manis ini mengembang. Terlihat jejeran gigi yang tersusun rapi.
" Van, Kapan kamu menikah ?" Re mencubit pipi ku yang hanya bengong

" Doa in ya" jawabku  singkat.

" Besok giliranmu ya,  populasi jamblo di kelas kita dulu, tinggal 3 orang. Jangan sampai kamu menjadi yang terakhir. Nanti takutnya. . ."

" Takutnya apa ? "

" Bercanda" tawa Re pecah dia bahagia melihatku yang sedikit marah.

Rena mengajak dua buah hatinya yang masih unyu-unyu. Mereka merengek. Manja, Rena terlihat kerepotan tapi dia tetap bahagia terpancar dari dua bola matanya.

Pernikahan Airin dan Ardan menjadi acara nostalgia teman SMA. Hampir semua teman datang membawa pasangannya masing-masing. Kecuali kami  bertiga yang sampai saat ini masih sendiri.

Acara pernikahan Airin dan Ardan berjalan khidmad. Dua sejoli ini tiada henti tersenyum. Tak ada yang pernah menyangka 5 tahun yang lalu Airin yang membenci setengah mati dengan Ardan, tiada hari dikelas selain bermusahan mengolak-ngolok seperti kucing dan tikus. Aku masih ingat ketika Airin mengatakan jika didunia ini laki-laki hanya tinggal Ardan seorang. Lebih baik ia tidak menikah seumur hidup.

Hari ini dia kualat dengan apa yang dulu ia ucapkan. Sekarang mereka bersanding di plaminan. Berjanji sehidup semati slalu bersama.

Memang benar kata orang jodoh akan hadir dimana tak ada yang pernah bisa menebaknya. Dengan siapakah orangnya. Jodoh menyimpan misteri yang tak pernah terduga.

Tinggalin jejak ya kak.
Vote dan coment ku tunggu. Coment termanis sampai yang nyakitin hati ku terima dengan senang hati.

Lanjut baca cerita selanjutnya !!

JOMBLO ISTIQOMAHWhere stories live. Discover now