future goals?

395 37 17
                                    

What if your anxiety won't let you to have your future goals?

-

Sudah lama tak menyapa.
Sebenarnya sudah lama aku menulis di buku ini, tapi tidak pernah aku publikasikan lagi. Entah apa alasannya.

Sekarang aku sudah berada di tingkat akhir masa SMA, sudah seharusnya aku memikirkan masa depan tapi... Ketakutanku tidak pernah hilang dan aku masih takut mengambil keputusan dan berambisi.

Entah kenapa aku sangat takut untuk berambisi, mengambil keputusan. Aku takut apa yang aku ambisikan ternyata gagal, seperti yang sudah-sudah.

Mengenai cita-cita, kebanyakan menonton drama Korea membuat aku memiliki berbagai macam cita-cita dan pekerjaan impian di masa depan.

Tapi, apa aku bisa mewujudkannya dengan kondisi seperti ini?

Dulu aku ingin masuk jurusan Hubungan Internasional, aku kemudian masuk jurusan Bahasa di SMA ini demi membekali kemampuan berbahasa aku nantinya. But hell no, anxiety is still here. Ketakutan dan kekhawatiran aku saat situasi-situasi sosial tertentu belum dapat aku atasi.

Aku juga sebenarnya sangat ingin masuk jurusan Hukum, but once again, my anxiety makes me think thousand times. Selain itu juga sebenarnya aku pernah berpikir untuk Ilmu Komunikasi atau Psikologi. Tapi lagi-lagi aku berpikir ulang.

Saat ini aku berpikir untuk masuk sastra saja. Mungkin Sastra Inggris, atau mungkin yang aneh seperti Sastra Jepang atau Mandarin. Ya, walaupun sebenarnya aku masih takut untuk pekerjaan di masa depanku.

Semua yang aku ingini tidak jauh dari kemampuan berbahasa dan tentu bersosial. Itu benar-benar tidak cocok untuk seseorang seperti aku yang terlalu khawatir mengenai hubungan sosial.

Sebenarnya aku ingin punya bakat di bidang seni. Entah musik atau grafis. Karena sepertinya bidang seni grafis hanya bekerja dibalik layar. Tidak mengutamakan kemampuan berbicara. Tapi tetap, it's a no no. Aku akan kalah banget dengan kakakku di kedua bidang itu. Level-nya sudah jauh di atasku walaupun dari segi umur kami hanya berbeda setahun. Sudah banyak yang dia kerjakan dan hasilkan. Jadi aku memutuskan untuk tetap dalam jalur "sosial dan kebahasaan".

Memikirkan masa depan benar-benar membuat aku takut. Aku tidak mau terlalu berharap pada orang lain, tapi aku bahkan gak bisa mempercayai diriku sendiri. Entah bagaimana nantinya, aku sangat ingin berharap aku bisa mengatasi rasa khawatir ini sebelum terlambat.

So, guys, kalian yang di sini, apa cita-cita kalian? Apa kalian sudah bisa meraih cita-cita kalian? Atau malah ada kendala? Bebas cerita di kolom komentar!

living with anxietyWhere stories live. Discover now