#2#

1.2K 147 13
                                    

Biasakan teken bintang sebelum membaca guys..

















Umji dan appa kim sedang berdiskusi diruang kepala sekolah untuk membahas masalah sowon yang semakin menjadi-jadi.
"Umji. Appa minta padamu tolong kamu awasi kakakmu. Jangan sampai dia berulah lagi" ucap appa kim penuh harap

"Bapak juga mohon padamu umji. Tegurlah sowon jika dia salah. Dia akan luluh jika denganmu" tamhah bapak kepala sekolah

Umji tersenyum melihat appanya dan bapak kepala sekolah yang duduk dihadapanya
"Baik. Umji mengerti. Umji akan berusaha agar sowon unnie bisa berubah."









Dikelas eunha merasa bosan karna sowon pergi. Iapun beralasan pada pak han ingin keuks. Untung saja eunha jago akting hingga semua orang tertipu dengan aktingya


"Aghh sowon kemana sih" eunha sudah mencari kepelosok sekolah sampai kakinya memerah tapi tidak kunjung menemukan sowon.

"Agh lapangan basket. Iya sowon pasti disitu" ucapnya. Eunha langsung menuju kelapangan basket dan benar saja ternyata sowon berada disitu. Eunha melihat sowon yang sedang bermain sendiri. Nampaknya sowon sedang emosi karna ia melemparkan bola dengan berteriak

Sowon melemparkan bola basket kering tapi tidak masuk.
"Aghhh Siapa dia? Berani sekali dia bersikap tidak sopan padaku. Apa dia belum tau siapa aku" kesal sowon. Ia kembali melemparkan bola basket kering. Tapi bola itu tidak masuk dan malah terpental entah kemana

Brukkkk. Bola yang sowon lemparkan mengenai kepala orang yang tak lain adalah eunha
"Awwww sakit" ucap gadis bertubuh mungil. Ia kesakitan hingga terjatuh sambil memegangi kepalanya. Sowon menghampiri eunha dengan malas

"Berdiri" ketus sowon sambil mengulurkan tanganya kearah yeoja mungil itu.

"Ke-kepalaku pusing sowon" ucap eunha  sambil memegangi kepalanya

"Yak eunha. Suruh siapa disini. Ini bukan area penonton" bukanya menolong sowon malah marai eunha.

"Naik kepunggungku" sowon berjongkok didepan eunha. Eunha tersenyum.
Dengan terpaksa sowon mengendong eunha menuju ruang uks

"Aghh kamu berat sekali"






Diuks sowon mengobati kepala eunha yang agak memerah karna terlempar bola. Sesekali eunha genit terhadap sowon tentu saja membuat sowon merasa risih dengan sikapnya

"Aduh perutku sakit. Eunha aku kemar mandi dulu" dengan cepat sowon lari dari eunha.






"Hah untung saja aku bisa lepas darinya"
Ucap sowon dengan nafas yang memburu






"Ah toiletnya dimana sih. Ini sekolahan apa lapangan bola. Besar amat" sinb tidak tahan menahan kencing. Tiba-tiba sinb ditarik kasar oleh sowon

"Lepaskan"sinb mencoba melepaskan tangan sowon tapi sowon terlalu kuat memegang tangan sinb. Ini sangat kebetulan, ternyata sowon membawa sinb ketoilet. Tapi... Kenapa sowon ikut masuk kedalam?

"Hei kenapa kamu masuk kesini. Aku ingin pipis" sekarang sinb benar-benar sudah tidak tahan

Dengan smirknya sowon mengunci pintu kamar mandi. Sinb membeku sekarang ia sudah tidak ingin buang air kecil lagi. Badanya membeku karna sowon terus maju mendekat kearahnya
"A-apa yang kamu lakukan?" tubuh sinb kini sudah menempel tembok karna sowon terus mendorongya

Tangan kanan sowon memegang dagu sinb dengan kuat membuat sinb merasa kesakitan
"Hei bocah kampungan. Kamu belum tau siapa aku?"

"Sa-sakit. Lepaskan"

Sowon lagi-lagi melepaskan dengan kasar.
"Jangan macam-macam denganku atau kamu akan merasakan akibatnya" sowon keluar dari kamar mandi. Sinb masih membeku didalam sambil memgangi dagunya yang terasa sakit

Ternyata diluar ada yerin. Untung saja dia baru saja masuk ke toilet dan tidak mengedengar perdebatan sowon dan sinb

"Sowon" ucap yerin saat melihat sowon keluar dari kamar mandi. Bukanya membalas sapaan yerin sowon malah pergi begitu saja

"Ahh dia kenapa sih. Selalu saja seperti itu" yerin kembali melanjutkan berdandanya. Ceklek. Sinb akhirnya keluar dari kamar mandi dengan tubuhnya yang lemas. Yerin mengerutkan dahinya
"Bukankah sowon tadi juga keluar dari situ. Kenapa anak baru itu keluar di pintu yang sama" batinya. akhirnya yerin memberanikan diri bertanya pada sinb

"Apa kamu baik-baik saja? Kamu terlihat sakit" ucap yerin melihat keadaan sinb. Sinb hanya diam memandang yerin.

"Hei. Kamu baik-baik sajakan? Sinb. Namamu sinb kan" tanya yerin sekali lagi.

"A-aku baik" lirihnya. Sinb berjalan melewati yerin sambil memegang bibirnya.

apa maksud ciuman ini? Kenapa dia menciumku? Dia sangat menyebalkan tapi kenapa hatiku berdebar saat dia menciumku? kenapa first kissku jatuh pada orang yang menyebalkan seperti dia? Ini gila










Jam sudah menujukan pukul 2pm. Dan sekarang waktunya kelas 3A berganti pelajaran menjadi fisika. Pak han memberikan beberapa soal dipapan tulis

"Siapa yang bisa menyelesaikan soal ini akan pulang lebih awal. Masing-masing anak mengerjakan satu" ucap pak han

Sowon menengok kanan kirinya.
"Ah cupu" lirihnya. Dengan percaya diri sowon maju kedepan kelas dan mengerjakan salah satu dari beberapa soal. Seisi kelas memperhatikan sowon yang sedang mengerjakan soal dengan cepat.

"Baiklah. Kamu boleh pulang" ucap pak han kepada sowon. Sowon hanya bersmirik. Ia duduk kembali untuk membereskan barangnya

"Hei sowon kamu hebat" bisik yuju yang berada dibelakangnya

"sebenarnya aku bisa pulang kapan saja. aku hanya ingin menunjukan bakatku" ucap sowon dengan penuh kesombongan







Sowon keluar dari kelas. Tapi ia tidak kunjung pulang. Kenapa? Entahlah



"Siapa lagi yang ingin pulang?"

Dengan berani sinb maju kedepan kelas dan mengerjakan soal

"Apa anak kampungan itu bisa?" bisik eunha keyuju

"Entahlah. Kita lihat saja"

"Baiklah hwang kamu boleh pulang" semua siswa heran dengan sinb karna ia menjawabnya dengan Sempurna








Saat sinb ingin keluar kelas tanganya ditahan oleh sowon
"Ternyata kamu cukup pintar" dengan berani sinb melepaskan pegangan sowon dan pergi

"Kita lihat saja seberapa kuat kamu disini hwang" sowon tersenyum licik










Saat tiba diparkiran sepeda Mata sinb terbelalak saat melihat ban sepeda depanya hilang
"A-apa yang terjadi pada sepedaku?"

Sinb mencari kesegala tempat tapi ia tidak menemukanya.
10 menit kemudian sinb masih setia mencari ban sepedanya hingga sebuah mobil berhenti disampingnya

"Ini banmu" ucap orang yang tak lain adalah sowon. Sowon melemparkan ban sepeda sinb tepat didepanya. hendak memaki. Ternyata mobil sowon sudah berjalan

"Yak sialan berhenti" teriak sinb. Tapi percuma sowon tidak akan dengar.







Sinb memegang ban sepedanya dengan raut wajah sedih
"Bagaimana aku akan pulang"




Tin tin. Sinb kaget saat sebuah mobil pink hendak menambraknya. Pemilik mobil itu dengan santai turun menghampiri sinb

"Butuh tumpangan?" senyum yeoja manis dihadapan sinb










TBC
JANGAN LUPA COMMENTNYA GUYS
JIKA INGIN SPEED UP JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI

I Hate U I Love U (WONB SOWON X SINB) #END#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang