#7#

999 109 18
                                    

Teken bintang dulu sebelum membaca guys biar makin
E
N
J
O
Y
.
.
.
.
.

"Dan tidak bisakah kamu menyukaiku juga?"
Bisik sowon ketelinga sinb. Entah apa yang merasuki sinb. Hatinya merasa tenang saat sowon memeluknya. Dan perkataan sowon terdengar sangat tulus ditelinganya. Sinb hanya diam tidak menjawab pertanyaan dari sowon. Karna sinb hanya diam saja akhirnya Sowon melepaskan pelukanya. Ia menatap sinb. Sowon mendekatkan bibirnya ke bibir sinb. Dengan cepat Ia mencium bibir sinb. Saat sinb hendak melepaskan ciumanya tapi sowon malah semakin menekan tengkuk sinb. Kali ini sinb tidak bisa berbuat ia hanya bisa diam menikmati lumatan yang diberikan bibir sowon kebibirnya. Sowon terus melumat bibir sinb lembur. Entah kenapa sinb merasakan ketulusan melalui ciuman ini. Sinb akhirnya tidak tahan dengan suasana ini iapun ikut membalas lumatan sowon. Sowon sedikit tersenyum disela ciumanya.  Sowon sedikit mengigit bibir bawah sinb. Saat mulut sinb terbuka sowon langsung memasukan lidahnya kemulut sinb. Lidah sowon terus menjelajahi mulut sinb hingga sinb tersadar dengan apa yang ia lakukan. Ia mendorong sowon dengan kuat sampai sowon terjatuh ketanah

"Aishhh" sowon kesakitan saat sikutnya mengenai batu pakaian yang ia gunakan robek dibagian sikut dan mengeluarkan sedikit darah

"Sowon. Kamu baik-baik saja. Maaf aku tidak sengaja" sinb panik. Ia segera menolong sowon. Sowon tidak mau menghilangkan kesempatan ini iapun memanfaatkan keadaan saat ini

"Tidak bisakah kamu halus sedikit saja padaku" rintis sowon sambil memegangi sikutnua yang terluka. Sinb segera mengeluarkan tisu yang ada ditasnya. Dengan hati-hati ia membersihkan darah sowon

"Awww." sowon semakin menjadi-jadi.

"Ah aku tidak punya obat merah. Kajja kita kerumahku saja.rumahku Lebih dekat dari pada rumah sakit" sowon tersenyum menang. Akhirnya ia berhasil



🚵 🚵
"Cepatlah naik" sowon hanya membuka mulutnya. Karna Ia tidak pernah naik sepeda sebelumnya

"Bagaimana aku harus naik? Aku harus duduk dibelakangmu dengan bangku yang sangat kecil ini. Aku tidak mau bisa-bisa pantatku sakit" sinb memutar bola matanya malas. Ia harus bersabar saat menghadapi sowon.

"Kalau begitu aku pergi"

"Eh tunggu baiklah aku naik" dengan ragu sowon membonceng sinb. Sowon melingkarkan tanganya keperut sinb. Ya ini adalah kesempatan emas biat sowon agar bisa memeluk sinb. Entah ada angin dari mana sinb malah tersenyum






🏚 🏚 🏚
"Unnie mu itu kemana sih jam segini belum pulang." ucap eomma kim yang khawatir. Umji kali ini tidak tau harus menjawab apa pada eommanya. Ia mencari alasan untuk menjawabnya

"Tadi unnie bilang akan menginap dirumah eunha unnie." umji merasa gugup karna ucapanya sendiri

"Ah baiklah kalau begitu. Eomma juga berencana akan menjodohkan eunha dan sowon." eomma kim pergi dari hadapan umji. Umji tidak percaya dengan apa yang eommanya katakan.

"Jadi eomma akan menjodohkan unnie. Ah aku harus segera memberitahu unnie"





📱📱📱📱📱
Dari tadi ponsel sowon terus berbunyi. Siapa lagi yang menerornya kalau bukan eunha. Sowon tidak peduli ia malah mematikan ponselnya dan menyimpanya kembali ketasnya. Disisi lain umji ternyata juga menghubungi sowon

"Unnie kemana sih kenapa mematikan ponselnya" umji terus menghubungi sowon tapi tidak ada jawaban sama sekali. Akhirnya umji memutuskan menghubungi yuju📱📱📱📱📱📱

*apa sowon unnie bersamamu?*

*ani. Kukira dia sudah pulang*

*ponselnya tidak aktif. Aku khawatir padanya*

I Hate U I Love U (WONB SOWON X SINB) #END#Where stories live. Discover now