Good Bye Brother

1.7K 173 39
                                    

Nih up nih

Hepi riding wan kawan















Hidup bersama dengan tempo waktu yang lama memang membosankan bagi orang yang tidak mudah menerima sesuatu.

Namun sebenarnya kita dapat melihat, melewati, merasakan dan mengamati bagaimana warna dari sebuah pertemanan, atau lebih naik satu tingkat yang menjadi persahabatan, dan naik ke tingkat yang lebih tinggi yaitu persaudaraan telah merubah sesuatu tanpa disadari.

Disini mereka bukan lagi individu remaja laki laki yang hidup dengan monoton.

Kecerobohan, kemarahan, kebodohan, kehangatan dan segala hal yang mereka lalui dalam bisa kita sebut mansion dengan empat lantai itu sebagai tangga menuju hidup dengan penuh warna entah itu cerah, kelabu atau bahkan hitam sekalipun.

Pengalaman demi pengalaman yang mereka lewati telah mungkin sedikitnya merubah kepribadian masing masing individu.

Dengan Mark sebagai contoh, dahulu selalu berbicara tanpa diikutinya huruf vokal, yang mungkin menurut orang ia aneh namun tampan. Tapi kini dia bicara dengan normal walau sedikit malas dan itu menambah kadar ketampanan nya.

Baejin yang dahulu murung karena kondisi keluarganya menjadi lebih ceria karena terbawa aura anak kos yang lain.

Suga yang jutek dan tidak perduli dengan apapun disekitar, lihatlah kini ia mulai membuka matanya dengan dunia luar.

Jeongin yang manja sedikit merubah dirinya menjadi mandiri.

Han dan Woojin yang sangat maniak Jorok mulai membiasakan dirinya dengan hidup bersih.

Ah dan masih banyak perubahan lain.

Barang barang sudah dikemas rapi dengan masing masing sang empu nya.

Kini semua harus berpisah, mungkin beberapa masih tetap bersama walau tidak setiap hari.

Kosan akan di jual karena kejadian beberapa hari lalu dan mereka terpaksa pindah atau pulang kerumah.



Kesal










Sedih















Kecewa















Tidak terima















Tidak rela















Sulit melepaskan














Itulah yang dirasakan anak kos saat ini. Ingin merengek saja rasanya agar mereka tetap bersama.

Sudah lama bersama hingga sulit melepaskan.

Sudah terbiasa bersama hingga menjadi ketergantungan satu sama lain.

Selalu memperhatikan satu sama lain jadi sulit untuk berbalik dan pergi.

Terbiasa menjalani bersama pasti terasa sepi saat berpisah.

Sudah saling terikat hingga sulit melupakan.

Tidak ingin berpisah!

Semua merasakan nya. Tidak hanya satu dua orang tapi semua warga kos. Tapi apa boleh buat, mereka tidak ada kekuasaan.

Mau tak mau harus berpisah dan menjalani hidup masing masing.

"Hueeee gk mau pergi" Jihoon bersikeras tidak ingin bangun dari tanah. Terduduk dan menggerakkan kakinya asal melampiaskan kesedihannya sambil terus menangis.

Daniel mendekat, memeluk Jihoon. "Berdoa aja supaya ada keajaiban hun" bisiknya pada Jihoon.

"Hiks.. Jeje gamau pergi... Jeje sayang kalian" Jeongin memeluk lututnya.

"Kita harus, kosan bakal dijual. Mau kaga mau kita harus pergi" ucap Jaebum.

"Sori" Ucap Changbin, semua menoleh.

"Sori gara gara gua kita jadi kepisah" lanjutnya. Tatapannya kosong,entah menerwang kemana, aura disekitarnya mendadak kelam seperti ada awan hitam mengerubunginya. Semua diam.

"Gua gk tau kalo dampaknya jadi fatal" katanya lagi yang mulai menunduk matanya berkaca kaca.

"Bang Bin" Felix memeluk Changbin.

"Sori Lix gua bikin lu nangis" Changbin membalas pelukan Felix.

"Bukan salah lu Bin, semua juga gk tau bakal kayak gini" kata Jisung Yoon

"Nasib kita emang gini Bin, jangan nyalahin diri lu" kata Rm

"Toh entah kapan pasti kita juga bakal kepisah kalo udah punya pasangan nanti" tambah Sungwoon

"Tumben bijak" cibir Jimin

"Diem!" Balas Sungwoon

Changbin tersenyum miris, mengeratkan pelukannya. "Sori semua, kalian boleh benci gua" kata Changbin.

"Kita gabakal benci lu Bin" Ucap Jin lalu ikut memeluk Changbin.

Icung bergabung,diikuti dengan Minho, Jisung Yoon, Hyunjin, Daehwi dan lainnya.

Memeluk untuk terakhir kalinya. Berharap ada keajaiban.

3 menit.




7 menit.







Endus...endus..


"Ko bau ye?"Tanya Minho

"Sampah kali" jawab Jaehwan

"Kek bau busuk" kata youngjae

"Bau kentut anjeng!" Kata Jackson

"Mana ka mana?" Tanya Jeongin sambil mengendus

"Ih iya bau" kata Jeongin lagi lalu menutup hidung nya.

Satu persatu mulai melepas pelukannya.

"Ngaku sapa yang ngentut?!" Teriak Jeanie aka Jinyoung Park

"Hihihhi" Ichung menggaruk kepalanya sambil menyengir.

"Kamu chung?" Tanya Minho

"Hihih maap tadi kelepasan" jawab ichung sambil terus nyengir.

Oh ternyata kebiasaan memang sulit di tinggalkan:').

"Sialan" Bambam

"Abis makan bangke ya Chung?" Seungmin

"Bau bener njer" kata ong sambil ngibasin tangan di depan hidung

"Perusak suasana" kata Sungwoon







End


Tamatin jangan nih?
Ayo koar koarnya Kyo tunggu
Jan hujat Kyo ges :')

Kyo msh labil ini ges

Finish or Never?

Kosan Bobrok ▪ (END)Where stories live. Discover now