The JERK Owns Her | Part 24

37.1K 1.8K 8
                                    

UPDATE!!

Happy Friday semuanya!!

Lagi semangat dan jadwal lagi kosong haha... Sebenernya ngga kosong, cuma maksa buat ngosongin aja wkwk #apaansi

JANGAN LUPA VOTE DULU YA!!

Happy Reading

Playlist: Lost In Japan - Shawn Mendes, Zedd
__________________

Sydney keluar dari kamar tidur lengkap dengan pakaian yang sudah disediakan di kamar tadi dengan wajah marah sekaligus kesal. Ketika ia sedang bersiap-siap tadi, ia mendengar perintah sang pilot untuk segera duduk karena sebentar lagi pesawat akan landing di Ted Stevens Anchorage International Airport, Alaska.

Ia melihat Austin yang sudah duduk manis dengan iPad di tangannya dan tatapan fokusnya. Dengan cepat Sydney menghampiri Austin kemudian merebut iPad-nya secara kasar.

"Holy shit! What the hell are you doing, Syd?! Aku sedang mengontrol perusahaanku!" Pekik Austin cepat.

"Bisakah kau jelaskan mengapa kita ke Santa Barbara?" Tanya Sydney dengan dua tangan yang dilipat di depan.

"Untuk menemui orangtuaku dan sekarang kembalikan iPad-ku. Aku harus bekerja," jawab Austin santai kemudian mengulurkan tangannya meminta iPad-nya dikembalikan.

Tubuh Sydney membeku dan wajahnya syok. Ia belum siap untuk betemu dengan kedua orangtua Austin. Meski dulu kecil ia sering sekali bertemu dengan mereka, namun kini berbeda, baik dari situasi maupun kondisi.

Degup jantungnya benar-benar gila dan keringat dingin mulai membasahi wajahnya. Ia duduk di kursi sebelah Austin dan mengenakan sabuk pengamannya. Kalau dulu ia tidak pernah malu bertemu dengan kedua orang tua Austin karena kala itu ia masih sebagai teman Austin.

Namun kini berbeda, ia berposisi sebagai calon istri Austin. Ia menekan kepalanya di sandaran kursi unuk menenangkan degup jantungnya sekaligus menghilangkan  rasa gugupnya. Tangannya saling meremas dan berbagai macam pikiran berkecamuk di dalam benaknya.

"Station position," perintah pilot kepada para flight attendant segera bersiap karena menandakan sebentar lagi mereka akan mendarat. Jantung Sydney berdebar semakin menggila dan ia melihat kearah kaca jendela.

Ia dapat melihat pesawat yang mulai turun dan mendarat dengan sempuran di landasan pacu. Rasa gugup Sydney semakin menjadi-jadi ketika pesawat mereka telah berhenti dengan sempurna di parkiran khusus pesawat pribadi.

Ia melepas seat belt-nya lalu bengkit dari kursi dan turun dari pesawat. Terdapat sebuah limousine putih yang sudah terparkir di depan pesawat dengan plat yang bertuliskan MAXWELL. Sinar matahari yang cukup terik itu membuat sang limousine terlihat mengkilap dan memantulkan cahaya.

Ia memutuskan untuk jalan dibelakang Austin dan melambatkan langkahnya. Tidak ada salahnya untuk mengulur waktu, bukan?

Pintu mobil penumpang dibukakan oleh salah satu pria berjas hitam yang tadi sudah bersiap dan mau tak mau ia harus masuk ke dalam mobil. Ditambah Austin yang ternyata sudah ada di dalam mobil dengan wajah tidak sabarannya. Limousine yang mereka naiki meninggalkan bandara dan menuju ke cottage milik kedua orang tua Austin yang katanya terletak di pinggir pantai.

The JERK Owns HerTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon